Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 Juli 2022

Embak Tata Usaha

 


EMBAK TATA USAHA

Pak Tyqnue Azbynt


Selepas meraih gelar sarjana sastra Bahasa Jerman ( ) kucoba cari pengalaman tuk magang di tempatku sekolah masa MAN dulu karena di situ butuh guru bahasa  asing selain bahasa Inggris dan Arab di jururan A4 ( ilmu ilmu sosial ). Era itu memang tiap SMA berlomba menyajikan program bahasa asing khususnya di jurusan bahasa dan jurusan sosial, sebagai kontra jawaban atas prestisenya program eksakta yang banyak digandrungi wali murid.


Bertemu dengan para guruku ada perasaan ewuh pakewuh ( sungkan ) yang membuatku kikuk dalam bergerak. Namun karena rupanya guru-guruku merasa bangga atas prodiku, aku sedikit lega dan bersyukur. Apalagi masih diberi tugas ekskul seni rupa tiap pekannya. Dari bilik sebelah di ruang keadministrasian ternyata ada TU yang dulu pernah membully-ku saat penolakan cintaku padanya. Dia adik kelasku yang kutembak saat masa perkenalan siswa baru beberapa tahun silam. Bagiku masanya sudah lewat dan memorinya sudah kukubur dalam dalam.


Biaya ekskul dibidang seni rupa ternyata taklah sedikit. Beli kanvas, cat akrilik, olieverb, easel dan lainnya ternyata harus meminta surat pengantar dari TU yang artinya aku harus menghubungi orang yang sama sekali tak ingin kulihat wajahnya itu. Akhirnya kupilih untuk membeli bahan dan alat dari kantongku sendiri demi menghindar darinya.

Memperingati kemerdekaan RI yang ke 77 semua bidang seni didaulat agar mengikuti event 'Gelar Budaya Merdeka ' yang diadakan oleh KODIM 22 Bondowoso, dan ini lagi-lagi aku harus meminta surat pengantar dari TU untuk biaya transport dan biaya akomodasi lainnya. Untungnya hasil jualan karya lukisku bisa menutupi biaya itu semua, karena ketidak mauanku menghubungi wanita di meja TU itu. Alhamdulillah jerih payahku dan anak-anak yang berlatih dengan tekun telah berhasil menggondol banyak juara di gelaran itu. Juara karikatur, lukis kontemporer, kaligrafi, lukis natural dengan tema juang semuanya disabet oleh madrasah kami. Hal inilah yang kemudian jadi gunjang ganjing warga madrasah, dianggap pembiayaan yang besar wajar kalau meraih banyak juara. Demi menutup issue itu akhirnya kepala madrasah meminta laporan dari bendahara dan TU di rapat umum madrasah. Dan pasti saja laporan dana pengeluaran dari bidang seni rupa zero point, dan ini menepis anggapan warga madrasah. 


Breafing dari kepala madrasah pasca issue pembiayaan. Ka TU, bendahara dan saya disuruh menghadap di ruang kepala. Finally pak kepala menanyakan alasan kenapa aku tidak meminta biaya dari madrasah. 

" Maaf pak ini privasi dan teramat pribadi, saya tidak bisa meminta rekom dari TU, karena saya tak mau berhubungan administrasi dengannya ",.  

Setelah didesak perihal tersebut akhirnya belaiau tahu kalau aku sempat ditolak cintaku saat sekolah dulu. 

" Tapi pak... itu kan dulu saat masih sekolah, sekarang kan sudah tidak kayak dulu lagi", sanggahnya.

" Maksud Bu Anik... Maaf Anik Susanti kan nama jenengan, ...maksudnya apa?", Tanya pak kepala.

"Heemmm gimana gih paak saya kok sungkan...".

" Sampaikan saja Bu", tegasnya.

" Kalau sekarang, kan masih sama bujang...gimana kalau aku yang meminta agar beliau menjadi imam saya?", Jelasnya sembari mempermainkan ujung jilbabnya.

" Owalaaah..., Gimana neh pak?". 

Aku tak menjawabnya hanya tanganku yang kurentangkan sebagai penerimaanku, dan dia dengan segera merapat. Tanpa aku sadari tahu tahu aku sudah mengecup keningnya tanpa sadar di hadapan pak kepala yang menanggapinya dengan misam misem kebingungan menyikapinya.

____

Bondowoso 30 Juli 22

Mahluk Anyar di Sekolahku



MAHLUK ANYAR DI SEKOLAHKU

Pak Tyqnue Azbynt


Rambut yang tergerai menyentuh ujung dagunya tampak elok di mata. Sesekali dia menolakkan dengan punggung jemarinya, namun berkali jatuh memanja dan menggoda. Dagu lekuh di tengahnya itukah yang ingin ditunjuk oleh geraian rambutnya? Ya kuyakin itu, tapi pesona di sebalik itu masih ada yaitu rekah senyum dari bibir manisnya. Adik kelasku yang memesonaku benar-benar menyiksa otak dan hatiku. 

Masa perkenalan siswa baru saat putih abu-abu merupakan ajang pencarian korban cinta para seneor di sekolahku kala itu. Sebagai salah seorang pengurus OSIS celah itu kumanfaatkan tuk mencari mangsa atas nama cinta, apalagi kelas-kelasnya singgle gender tak ada kelas cowok yang ngrecoki. Para seneor tebar pesona dengan tampilan sok wibawa. Sementara aku kalah trah kalah pamor oleh mereka para cogan. Trik seorang penggila seni harus kumanfaatkan. Lewat guratan lukisan dan suar nada kutaklukkan dia si Ertine adik kelasku yang manisnya kelewat barbar itu.

Berbekal lukisan hitam putih pada sketchbook dengan pensil karbonit kukira sudah bisa merekam wajah manisnya. Benar saja banyak yang suka lukisanku, bahkan ada beberapa guru yang mengapresiasinya. Pada moment yang tepat kusampaikan hasil lukisanku dan tak lupa kutitipkan nama di pojok kanan bawah namaku. Aku begitu pedenya dengan karyaku, sebagai anak sanggar dan terbiasa melakukan pameran tahunan di alun-alun kota, kukira lukisanku taklah mengecewakan.

Malang tak bisa dihadang untung tak kunjung datang, begitulah nasib yang menjajahku. Setelah dia menerima lukisan plus surat bersampul biru itu dia tertawaan dengan sinis dah gitu masih ngundang teman-temannya sembari dicibirkan bareng-bareng. Untungnya aku sebagai lelaki gemuruh di dada kujinakkan, didih di otak kujedakan. Rasa yang semula cinta perlahan menjadi bara sesal yang mendera-dera. Ketika sesi ke 2 masa perkenalan itu usai kuilih menyegerakan pulang dengan membawa hatiku yang berlumuran darah siksa.

___

Bondowoso, 30 Juli 22

Rabu, 27 Juli 2022

SESAPAN TERAKHIR



 SESAPAN TERAKHIR

Pak Tyqnue Azbynt


Gerah rasanya duduk di dangau kecil depan rumah teman guru . Dalam gelaran temu MGMP di rumahnya adalah siksa yang mendalam di hatiku. Bayangkan, hari itu aku harus bertemu dengan mantan pacarku kala SMA dulu yang pernah memporak porandakan hatiku.


Pemaparan dari ibu pembina bak angin lalu saja, masuk teinga kanan keluar kiri. Entah sudah berapa konten yang dia paparkan. Dari semua yang dipaparkan tak satu huruf pun yang tersangkut di otakku. Bahkan senyum para peserta saat bersemuka denganku lewat tanpa bekas di benakku. Siapa sajakah mereka. Akhirnya kupilih ke luar area yang duduk di dangau depan rumahnya dengan alasan karena cuaca yang pengap dan perlu fresh oksigen.


Suara pemateri di ruang temu masih saja terdengar walaupun tak ada niatan aku menyimaknya. Kripik talas yang sengaja kubawa ke amben dangau itu sebagai penemanku, dan tak lupa secangkir kopi kental Raung Arabica yang disajikan oleh tuan rumah. Rupanya menjedakan diri dari sajian pemateri sembari melambungkan angan bersama membubungnya asap rokok Jie Sam Soe yang sudah separuh perjalanan nyala baranya. Benar saja aku sangat menikmati pengembaraan anganku hingga tak sadar kalau di ruang temu acara sudah berakhir. Di sesapan terakhir pada bibir cangkir kala kutemukan sisa asap rokok dan pahit manis kopi kental itu aku dikejutkan oleh suara 'gedubrak' di exit gerbang. Ya Allah rupanya si Yuli mantanku terhantam motor dari sebelah kanannya. Sontak saja kudatangi dan kubopong ke ruang temu, yang dilalah suami tuan rumah adalah seorang paramedis. 

" Mas kenapa kau sama sekali tak menyapaku, padahal sudah 8 Tahunan aku menunggu saat bisa bertemu denganmu, aku ingin menebus salahku yang dulu...kuingin kita bersatu kembali", katanya sembari meringis kesakitan karena di beberapa bagian kakinya lecet saat mencumbu aspalt. Rupanya dia malah kurang konsentrasi hingga harus cidera gegara aku.

____

Bondowoso, 27 7 22

Selasa, 26 Juli 2022

ARJUNA UNTUK SANG IBU

 

photo source. Riaumandiri.co

ARJUNA UNTUK SANG IBU

Pak Tyqnue Azbynt


Riandita masih kelas 3 SD saat perceraian orang tuanya. Sementara sang kakak masih kelas 9 SMP yang tak lama lagi bakal mengikuti ujian terakhir di sekolahnya. Kedua bocah itu lebih memilih dibersamai sang ibu walaupun ayahnya pegawai bank. Mungkin karena ayahnya lebih memilih istri mudanya. 


Bersama sang ibu kedua bocah itu sebenarnya memilih menderita secara finansial. Kehidupan mereka benar-benar berada pada titik nol. Ibunya terpaksa menjadi buruh cuci dan pekerja lepas di rumahan. Entah apa yang terbertik di kepala Riandita, saat itu justru sang ibu diperkenalkan pada tukang becak yang biasa mangkal di depan gang rumahnya. Ibunya bingung apa yang dimaksud oleh bocah yang tak lama lagi bakal lulus dari sekolahnya pasca 3 tahun ditinggal oleh ayahnya.


Setelah lulus barulah ibunya mengerti maksud dari anak gadisnya itu.

" Bunda...,  Dedek sengaja dulu menyuruh ibu nikah dengan ayah Ahmad yang hanya tukang becak itu, agar ibu tidak direndahkan gegara harta seperti ayahku yang kini tak pernah tanya keberadaanku kini. Ayah Ahmad dan Kaka Didi menjadi 2 lelaki tangguh yang selalu aku banggakan walaupun mereka hanya sebagai kuli bangunan dan tukang becak", jelasnya.

Air mata sang ibu mengucur deras, cukuplah memahami arti ketraumaan gadis yang sudah kian imut itu.


Selepas dari SD justru ingin melanjutkan studinya di sebuah pesantren Tahfiz di Gresik Jawa Timur. Dengan sangat sederhana dilewati hari harinya dengan penuh kesabaran. Bahkan sampai hafalannya tertuntaskan 30 juz dalam waktu 3 tahun. Tangis sejadi jadinya jadinya setelah mendapat pesan via WhatsApp dari Anindita anaknya. Berkali ditanya oleh istrinya, belumlah mampu menjawab gegara harunya terlalu dalam. 

" Dinda..., Anak kita Anindita mendapat beasiswa dan akan melanjutkan belajarnya ke Turky, ini kan berarti ke negara luar yaa, kan tak ada lagi yang akan tanya kabar dan mendoakan kita...", Jawabnya begitu polosnya. Rupanya sang gadis hanya kirim WA pada ayah Ahmad karena  dia telah menjagakan ibunya, dan katanya berhak mendapat kabar bahagia itu.

___

Bondowoso, 26 Juli 2022

Senin, 25 Juli 2022

PERTEMUAN DI KAWAH WURUNG



 PERTEMUAN DI KAWAH WURUNG

Pak Tyqnue Azbynt

          Pukul empat sore di samping kantor kecamatan Curahdami yang berhadapan dengan minimarket, di situlah kuajak bertemu dengan seorang wanita pembawa barang antaran yang aku pesan. Agar tak salah sasaran kusampaikan saja padanya bahwa aku duduk di motor matic kecil warna  red matte, dan diapun menyampaikan akan memberi klode 3 kali klakson dan lampu jauh motornya. 

          assalamu alaikum ... bapak yang pesen ayam geprek yaa ?, tanyanya sembari mengangkat kresek putih yang diambil dari gantungan motornya. 

          wa alaikum salam ...oh ya benar, dengan bak Yeni yaa?, timpalku.

          oh yaa bak ini ada sedikit tips ...., kutambah pembayaranku yang biasanya Rp. 15000,- kuberi Rp 50.000,- sekalian dengan tambahannya. Kupikir kasihan juga karena jarak 15 km hanya mengantar 3 paket ayam geprek.

          owh...terima kasih, nomor bapak ini saya save yaa pak, mungkin sewaktu-waktu ada tawaran barang lagi.., pintanya.

            o yaa silahkan      

Kuperhatikan wanita muda itu, tergopoh-gopoh menerima panggilan di HP-nya, degan serius menanggapi panggilan dari pemesan barang dagangannya yang ada dalam box plastik bening itu. Tampak kelelahan mendera tubuhnya, mata yang sayu melengkapi ekspresi sang pengatar barang online tersebut.

                                                                  ************

           Dengan Spin motor matic bututku kususuri jalanan pinggir kota kecil Republik Kopi tuk sekedar refreshing di Ahad pagi itu.   Sekitar 15 menitan motor matic itu telah mengantarku ke pojok alun alun kota yang lagi dipadati orang-orang be-car free day.  Setelah kuparkir motor di samping gedung olah raga Pelita, kulangkahkan kaki tuk sekedar mencari anggrek di lapak florist sisi jalan timur dekat gedung Pengadilan Agama Bondowoso. 

            Semula tatapku yang tertuju pada anggrek bulan hybrid dan Vanda Insigni, tergganggu oleh sapaan dari sampingku.  Dia adalah Yeny sang pengantar barang online. Dengan pakaian olahraga warna hijau pupus yang senada dengan sepatunya, plus peci putih bertuliskan Lacoste. Kali ini dia tampak lebih segar dari biasanya. 

            assalamu alaikum bapak...

            wa alaikum salam....eh .. bak Yeni?? tanyaku pura-pura pangling padanya.

           bapak hari ini tak ada program kerja? tanyanya.

           hemm kalau hari ini saya ngajari anak anak lukis di sanggar., ada apa yaa?

            owh ..ya dah .. sedikit ada kepentingan sih, lanjutnya. 

             mohon maaf yaa....apa tak bisa dibicarakan sekarang?

             hemmm...biar dah pak lain kali aja, soalnya sangat privasi 

Setelah saling berpamitan sayapun beranjak dari tempat itu tanpa berpikir apa-apa.   

          Malam itu malam Jum at kliwon jelang pukul 24, kulihat layar hp-ku beberapa kali hidup, aku acuhkan saja karena mood nulisku lagi asik-asiknya. Ketika intensitaskan kian kerap, kucoba lihat ada 14 kali panggilan video call. Rupa-rupanya si Yeni telah menghubungiku. Saat ku call balik malah tak diangkatnya. Malam itu sebelum lelap, otakku berputar-putar ada apa dengannya yaa? Begitu benakku.

           Jelang subuh kulihat ada pesan WhatApp,  bapak....semalam kenapa tak diangkat saat aku VC?. Begitu pesannya. Akupun sampaikan ikhwal yang sesungguhnya. Akupun bertanya, ada masalah apa yaa ?

          halooo.... ikh bapak, kenapa baru diangkat , sambil misem misem terpaksa, sepertinya dia agak kesal.

          halooo.....yaa ada apa anakku yang maniss ?

          eh plis deh pak....aku serius ne

          yaa ada apa? ...kamu marah kamu merengut tetap imut kok, godaku.

           gini lho pak, jenengan kan mau ke touring Ke Kawah Wurung ...kita ketemuan yaach?

          lho kok tahu..?, tanyaku

           lha kan di story bapak hari Ahad esok mau kesana dengan komunitas motor bapak, iya khaan ? , sambutnya serius.

            truss ?

            gini.. aku kan mau jadi guide bebrapa orang Scotlandia ..., kan bisa kita ketemuan di sana, 

            mangnya bisa English..., tanyaku

           ofcourse . I can..I came from Kediri English Village ... , jawabnya

          lha katanya orang Tenggarang..., gimana sih ?

          owh itu kampung suami saya , o yaa by the way saya akan bicarakan tentang dia pada bapak, pintanya.

         kok ke aku ?, 

          saya di Bondowoso ini tak punya siapa-siapa, dan orang yang beberapa kali membantu aku adalah bapak..., dulu di Pecinan saat motorku macet, bapak yang bawakan ke bengkel plus ongkosnya...pas kena hujan di alun alun, bapak yang memberikan mantel dan lain lain deh.. , celotehnya panjang. 

           ya kita ketemuan lusa dah , timpalku.

                                                                  ***********

           Di titik temu taman Magenda kami berangkat bareng dengan mengeber GSX kami menyusuri jalanan kota tape yang masih dingin. Bang Eka sesekali menepikan motor lain dengan lampu hazard dan sirine nakalnya itu.  Yaa maklum saja dialah sweepernya, dan laju motor kami menderu menentang kabut pagi tanpa penghalang di depannya. 

           Saat tiba di area, langsung  parkir kuda besi kami. Aku buka sidebox yang telah kuisi bekal ringan plus setermos kecil kopi zanjabil kesukaanku. Kami renyah dalam candaan diantara asap rokok dari mulut teman-teman kami. Tak seberapa lama kami dalam candaan, kulihat beberapa orang menghampiri kami, dan ternyata si Yeni dengan bebepa Scottis yang kulitnya putih dengan rambut pirangnya. Perbandingan dengan kami begitu kontras, mereka tinggi-tinggi dan kulitnya putih, sedang kami tampak kuntet dengan kulit coklat. 

           Hello mr. Tyqnue, these are our friends from Scotland...., sapa Yenni sok gaya gaya.

           hi...how do you do, My names Tyqnue, this is, Adji, Eka, Adit, Trisno our leader, and those are our friends too, sambungku

            how do you do...I am Lachlan,  she is Morven, he is  Baird, and  she is Isla , kata Lachlan mengenalkan diri mereka.

            excuse me....I will go first to Teletubies hill  katanya sembari menunjuk ke bukit tetetabis. Sementara Yeni memohon ijin sebentar tuk berbincang denganku. 

           bapak....sini dong, pintanya sembari menarik tanganku tuk menjauh dari teman temanku.

           gini..tho the point saja, saya kan menikah sudah 7 tahunan lebih dikit, trus baru 3 bulan dari pernikahan kami, suamiku kerasukan saat kecelakaan kerja bangunan di kota Jember sana..

           trus....

           saya nikah sah dengannya, tapi hanya 3 bulan itu kami merasakan kebahagiaan, dan gegara suamiku kesurupan dan hingga kini tak kunjung sembuh... kulihat dia meneteskan air mata.

           kata keluarga suamimu gimana?, 

           yaaaah....malah mereka menganggapku menguna-gunai suamiku, meraka tak peduli..dan kalau aku pulang ke Kediri tak punya siapa-siapa. Abang Kandung, saudara satu-satunya malah ada di Hongkong dah 10 tahun lebih...

           duh gimana yaa..kok ribet gitu yaa? ...pernah mengajukan fasakh ? tanyaku

           apa itu pak ? 

            pengajuan batal ikatan nikah karena situasi tertentu, mislanya suaminya ada di luar negeri dan tak mungkin pulang, atau karena dihukum seumur hidup, atau gila yang diperkirakan permanen macam suamimu itu, jelasku.

             yeeee....memangnya bisa gitu?

             insya-Allah bisa..., kujawab meyakinkannya

             demi Allah, wAllahi, ..andai bisa aku siap jadi istri bapak walaupun beda usia sangat jauh, giranngnya.

             husss aku dah punya istri...

             yaa aku tahuuuu.... aku tak akan minta gaji dari gaji bapak...aku kerja kok argumentnya.

             Dari pertemuan di Kawah Wurung itu, akhirnya menyatukan kami, kusiasati tuk memberikan nafkah padanya dari gaji sertifikat dosenku dan hasil jual lukisan, sementara gaji dan tunjangan yang lain kuberikan pada istri sahku.  Sebagai ASN kuhanya berani menikahinya secara sirri.. Pasca fasakhnya kubelikan dia rumah sederhana di Griya Kembang permai sebagai gubuk cinta kami. Kami bahagia walaupun harus back street dari istri pertamaku. Dan aku pastikan tak pernah semalampun bermalam di griya Yeni, kami menyiasatinya siang hari karena kuliahan di kampus kuatur jadwalnya sehingga memudahkan tautan cinta kami.

                                                            ******************

 

 Bonowoso, 5 1 21        

Minggu, 24 Juli 2022

Mengentas Rindu GADIS SONGKHLA

 




Mengentas Rindu GADIS SONGKHLA

Pak Tyqnue Azbynt


Di sebuah gang Hochiminch city aku dikerjai oleh 3 orang temanku dalam gelaran Pekan Budaya Asia yang diselenggarakan di negara Vietnam itu. Kekurang-tahuan warga disana dalam English coversation telah membuatku tersesat dan   keluar masuk gang yang bagai labirin saja. 


Kali itu aku benar-benar mangkel pada si Ika Marwah, Wardah dan terutama si Asqallani itu, masa aku disesatkan pada gadis-gadis Street Massage yang cantik-cantik dengan wajah orientalnya. Salahku adalah lupa nama guide-ku yang hanya kutahu nama belakangnya Nguyen. Ternyata naman Nguyen terlalu banyak di situ, bahkan para gadis pemijit itu juga banyak bernama Nguyen. Mereka dengan manisnya mempersilahkanku untuk singgah dan rebahan untuk dipijit, kira-kira begitu karena bahasanya yang macam suara mahluk planet itu. Berkali-kali aku diajak, tapi kumenolaknya dengan halus. Beruntungnya di beranda depan itu aku disuguhi kopi khas Vietnam yang rasanya pahit, manis, sedikit asam dan bau rempah itu. Marahku kusimpan saja pada si Ika Marwah dan dua manusia temanku itu. 


Disela ke-BT-anku itu kucoba bermesra dengan  gaway dengan mendengarkan lantunan tilawah Al-Qur'an dengan langgam Jiharka itu. Tetiba ada seorang wanita cantik dengan sweater kuning podang dan penutup kepalanya. Dia menanyakan tentang ikhwalku dengan bahasa Melayu. Dari perkenalan itu aku dia adalah delegasi asal Thailand, tepatnya dari daerah Songkla yang kebetulan berbahasa Melayu. Sejak saat itulah aku justru berterima kasih pada 3 manusia yang telah nge-prank aku ini. Dan kenal dan Patt panggilan dari Fateema yang baru kenal denganku itu menjadi keasyikan tersendiri, apalagi dia mengajakku untuk singgah ke negerinya dan  urusan biaya dia telah memberikan beberapa Batt secara tunai padaku. " Ini tak sikit, cukuplah bagi awak untuk tinggal beberapa hari di hotel berbintang di negeri saye ", pintanya dengan memohon mohon. Surprise nya pihak Official yang membersamai kami justru menyetujui dan 11 orang delegasi juga akan ikut karena Visa kunjungan kami free untuk beberapa kawasan se Asia tenggara. Selepas event itu pun kami take off ke Songkla untuk menghabiskan uang pemberian dari Patt yang lumayan banyak itu. 

____

Bondowoso, 24 Juli 2022



HIDAY

 




HIDAY

Pak Tyqnue Azbynt


"Pak kasihan ne anak kucing.....", kata Hidayatul Khairah salah seorang muridku yang gemoy itu. Teman-temannya biasa memanggilnya Hiday Dayak karena mamaknya orang suku Dayak sedang bapaknya suku Jawa. Dia sangat perhatian pada tumbuhan dan binatang di madrasahku, bahkan anak belalang pun dia rawat jika ada masalah dengan kehidupan nya. 


Siang itu dia merapat ke tempat dudukku,  bersemuka dengan kursi kecil yang dia bawa. Dari curhat panjangnya dia barulah aku tahu kalau gadis itu begitu peduli pada alam. Pantas saja kalau semua temannya mengatakan dia si anak Dayak sang pencinta alam

Semakin lama dia bercerita kok malah semakin sedih bahkan kian haru biru. 

" Pak, saya ini menurut para ustaz adalah anak dari desa Sumberwaru kecamatan Binakal, padahal saya asli anak Kalimantan Timur", paparnya.  

Dari cerita ya aku tahu kalau bapaknya meninggal gegara dimakan buaya muara, yang menurut tuturan dari mamaknya dahulu ayahnya pernah membunuh anak buaya itu karena memakan ternaknya. Pada saat yang lain justru bapaknya diterkam buaya itu hingga tewas. Sedihnya ditinggalkannya sang bapak baru baru ini sebelum dia naik kelas 9.  Sang bapak rela memondokkan anaknya ke Pesantren Almaliky di Bondowoso Jatim agar anaknya bisa mengaji, karena kehidupan di tempat tinggalnya anak-anak lebih banyak bermain dengan alam dan guru ngaji sangat sulit tuk didapatkannya. Kulihat air mata Hiday semakin deras saja saat menuturkan betapa rindu pada sang bapak yang jasatnya dihabiskan oleh buaya muara itu, sedang mamaknya belum tentu setahun bisa ke pulau Jawa. 

___

Bondowoso, 24 Juli 2022

Sabtu, 23 Juli 2022

NAWANG WULAN DI KAWAH WURUNG

 

   Doc. Travel Kompas

NAWANG WULAN DI KAWAH WURUNG

Pak Tyqnue Azbynt


Angin Savana di High Paradise Land menyapu lembut kelok kontur wajah Kawah Wurung. Tak lama lagi senja akan tiba, para biker yang masih asyik menikmati perubahan siluit matahari masih saja menikmati sedotan rokoknya. Tak banyak memang manusia yang masih betah menunggu fenomena senja itu. Dari bukit Teletubbies kutampak beberapa wanita yang sedikit ramai saat berswafoto. 


Keasikannya mencari moment siluit para wanita itu sampai-sampai tak sadar akan kehadiran kami para biker yang mengamati keseruan dan cendrung _lebay_ itu.


Kuusili saja mereka, tas dan beberama barang yang dicanhklongkan ke steer motornya kusembunyikan. Yang menjadi intent perhatianku adalah syal warna kuning Podang, kuambil saja agar mereka heboh. Dan benar saja pas hendak pulang, mereka baru sadar akan barang-barang mereka yang kami sembunyikan. Dan....ternyata syal kuning podang yang kusembunyikan itu milik salah seorang yang wajahnya sangat oriental dan bersih yaaa glowinglah. Di syal itu bertuliskan _entun_milik_si_empang_. Huwalaaah ternyata syal atau selendang si bidadari Entun thoh. Maafkan kami mas Empang ....sorry yeee.

___

Bo,7 6 21

Jumat, 22 Juli 2022

Kang Sarif

 


KANG SARIF

Pak Tyqnue Azbynt


Bekerja sebagai operator di sebuah SPBU merupakan jalan hidup yang mesti dilakoni oleh lelaki kulit gelap bertubuh gempal ini. Nyaris kehidupannya lempeng-lempeng aja, tak banyak tingkah bahkan urusan asmara ditampiknya mentah-mentah. Cukuplah ia menikmati kepenatan tubuhnya dengan gambaran gaji di awal bulan. Kerja terasa sangat mendera jika sudah pas giliran sif malam.

Dingin malam menjajah tubuh lelaki itu dilewatinya hanya dengan sedikit kudapan kecil dan secangkir kopi yang sudah lama dingin. Hampir tiap malam dia dapati Fang Yin cewek mandarin usia belasan itu dalam keadaan sempoyongan gegara terlalu dalam nge_fly dengan teman-temannya. Dan Kang Sariflah yang mengentasnya, dibawanya ke beranda mushalla kecil di SPBU tempat dia kerja. Pekerja yang lain memilih acuh karena si Amoy itu beda agama dengan mereka. Bagi Kang Sarif tak pandang urusan agama, dari pada meracau di gerai kerjanya mending dibawanya ke mushalla. 


Ketika malam perayaan Imlek tak didapatinya si Fang Yin itu mabuk di altar depan SPBU itu.  Ada yang aneh pada dada Kang Sarif, dia malah gelisah. Khawatir terjadi apa-apa pada Fang Yin. Rupa-rupanya dia telah terjajah rindu pada si Amoy itu. Sekitar pukul 02.00 pagi, dalam keadaan terkantuk kantuk masih saja ada Land Cruiser putih yang hendak mengisi pertamax. Dengan sedikit ogah-ogahan dia melayaninya. Tapi di luar dugaannya justru selesai mengisi BBM seorang lelaki setengah baya memintanya untuk ikut. Semula dia menolaknya takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Tapi setelah diketahui bahwa dia adalah kolega kerja si pemilik SPBU, dia pun mau setelah si lelaki itu menelpon sang Boss. Dibawanya dia ke sebuah rumah kuno milik entnis Tionghoa di kawasan Pecinan kota itu. Dari situlah Kang Sarif didaulat untuk meminang Fang Yin, karena kepeduliannya pada gadis yang sudah kecanduan minuman itu. Antara ia dan tidak, dia meragukan tawaran itu. Apa iya sih orang berkulit gelap and tidak kaya disukai oleh Amoy cantik?. Tapi begitulah kenyataannya Kang Sarif akhirnya nikah dengan Amoy cantik itu, dan pekerjaannya ditinggalkan karena orang tua Fang Yin memberikan warisan kedai tape yang banyak dikunjungi tetamu luar kota sebagai buah tangan dari Bondowoso yang bertajuk Kota Tape sejak jaman kompeni itu. 

__

Bondowoso, 22 7 22


Kamis, 21 Juli 2022

Melepas Senja

 


MELEPAS SENJA


Pak Tyqnue Azbynt


Melewati perginya senja bersamanya adalah petaka rasa yang menyiksa. Berkunjung ke Sukabumi adalah anganku sedari dulu. Laily gadis seksi bersuara merdu itu benar-benar menyandera sukmaku. Taklah dekat dari Jawa Timur kubela-belain bertandang ke kotanya demi sebuah pinta, agar henti jerawat menjajah-jajah wajahku. Agar terjawab hitam atau putih garis cinta yang aku torehkan di kanvas hatinya.

Dalam kesyahduan canda tawa, kusingkirkan saja perasaan yang teramat amat padanya. Sayangnya dia begitu bersahaja dan dianggap seperti debu yang hanya sekilas lewat bermesra dengan angin. Hanya ikuti takdir alam saja. Sungguh senyumnya melasakkan semua mimpiku. Sudah keterlaluan harapku padaya. Apakah rebahnya dia di pahaku adalah tanda sinyal cintaku bertaut padanya?. Ah tidak, sungguh tidak. Dia berkata kan menanti kekasihnya yang masih studi di Jepang itu. Aku tak bisa melepaskan kepalanya saat juntaian rambutnya jatuh di pahaku. Ketika dia bangkit dan besandar di punggungku dia merasakan hal aneh di diriku. 

" Mas...dredeg yaaa kok suara Jedag jedug sampai terdengar saat kutempelkan telinga kiriku ne....". Tanyanya penasaran. 

" Yaaaach gimana yaa?... walaupun aku malu harus kukatakan jua ini,...sebenarnya aku ada rasa padamu.....", Muntahan kata-kata itu seperti membebaskan ku dari berlenggu penjara saja.

Saat dia bersemuka denganku, kulihat tatapannya penuh selidik. Sorot matanya meruntuhkan semua rasa yang kupunya. 

"Maafkan mas, aku sudah punya komitmen dengan Yandry sahabatmu yang kini ada di Jepang itu".

Dengan berat rasa kupaksan jua merelakan kenyataan itu. Walaupun kubela-belain dari jauh berkunjung padanya, nyatanya aku hanya menyambut luka saja.

__

Bondowoso, 21 Juli 2022

Selasa, 19 Juli 2022

Astraphobia

 


ASTRAPHOBIA 

Pak Tyqnue Azbynt


Tak semua orang menganggap fenomena alam adalah sesuatu yang wajar dan harus disikapi dengan biasa serta ikhtiar sewajarnya.  Petir yang biasa terjadi pada musim hujan terutama pada keadaan awan tertentu, yang disertai kilatan cahaya yang menjilati semua yang ada di sekitarnya.  Bagi seorang yang menyintas astraphobia atau ketakutan akan petir, ini adalah masalah yang sangat mengerikan baginya.


Di sekolah tempatku mengajar sedang dijadikan tempat adik-adik mahasisa ber-PPL ( Praktek Pengalaman Lapangan ) yang terdiri dari 7 orang wanita dan 2 orang pria dengan jurusan berbeda-beda. Hasanah adalah diantaranya yang begitu intens dan serius menjadi praktikan dan kebetulan saya sebagai guru pamongnya. Hampir   tiap hari dia dibersamaiku baik sekedar konsultasi bidang praktiknya, pendidikan bahkan hal yang bersifat privasi. Karenanya aku anggap dia sebagai anakku saja.

Sore itu benar-benar nasip sial bagi Hasanah, motornya tak bisa dihidupkan mesinnya gegara ada trouble di sistim ICU nya. Karena praktikan yang lain sudah pada pulang, akhirnya aku terpaksa menjadi OJOL dadakan pada jarak tempuh 10 kilo meteran. Cilakanya sore itu mendung tebal mengiringi laju motorku. Ada yang kurasakan aneh pada sikap Hasanah. Dia begitu rapat bahkan dengan beraninya memelukku. "Maaf pak aku pegangan erat yaaa ....jangan marah ", pintanya. 

" No matter ", jawabku sekenanya.

Tapi kok kian lama kian rapat ya, ada yang tak biasa aku rasakan. Untunglah sampai di Terasnya tak terkena hujan karena baru saja dia sampai hujan langsung saja turun begitu lebatnya. Akupun numpang berteduh di ruang tamunya karena percikan air yang dicumbu angin itu lumayan membasahi terasnya. Harapanku sih ada kopi panas yang dibuat oleh Hasanah, tapi justru dia memelukku erat-erat sambil memanggil-manggil neneknya agar aku dibuatkan kopi. Ternyata dia hanya bersama neneknya karena dia telah ditinggal kedua orang tuanya. Sambil memelukku dia justru meminta meminta peluk balik agar nyaman katanya. Bagiku ini justru super nyaman. Tapi kenapa sikapnya begitu yaa?, bagai remaja gampangan saja. Barulah aku tahu setelah sang nenek bicara bahwa dia phobia awan gelap dan petir gegara saat meninggal ayah dan ibunya waktu terjadi badai petir karena ibunya sakit parah sedang sang ayah meninggal juga karena mendadak serangan jantung. 

" Maaf nak ...peluk dia, beri ciuman dikening agar dia nyaman dan merasa terlindungi...", pinta si nenek. Dan, tanpa ini itu langsung saja kulakoni perintahnya itu. Dalam dadaku ada gemuruh petir yang menghentak hentak. Kenapa petirnya masuk ke dadaku yaa?.

____

Bondowoso,19 Juli 2022

Senin, 18 Juli 2022

Patah Arang



PATAH ARANG

Pak Tyqnue Azbynt


Memilih hengkang dari rumah demi gaya hidup telah dilakukan oleh Atika beberapa tahun silam, walaupun meninggalkan anak-anak pada suaminya. Bekerja sebagai tukang bangunan sang suami dianggap tak nyaman dengan seleranya. Dia memaksa minta cerai pada sang Arjuna yang telah lama membersamainya. Anak yang baru lepas SMP dan adiknya yang masih SD dilupakan begitu saja oleh Atika sang ibu. Deva dan Wanda ditinggal bersama suaminya. Dari kabar burung barulah masyarakat tahu kalau dia telah dipersunting Arjuna pilihannya. 


Kerja sebagai tukang bangunan masih dilakoni Harry sang suami demi biaya makan dan studi kedua anaknya. Anehnya anak anak mereka justru betah bersama sang ayah untuk menuntaskan pendidika mereka. Tak ada sang ibu membuat Eva hanya lepas SMA saja sementara sang adik masih mau masuk.kelas 10. 3tahun keluar SMA, Deva bekerja di sebuah minimarket. Barulah dia berhenti bekerja lantaran dipinang oleh seorang lelaki tampan dari luar desa. 


Setahun tunangan telah dilewati. Kini mereka sedang melangsungkan pernikahan dengan gelaran prosesi Cinematography Wedding. Saat dipelaminan tetamu bertanya tanya apakah ayah bunda mempelai wanita sudah rujuk?. karena gelaran yang ditata apik dengan konsep cinematography itu salah satu yang menjadi point center-nya adalah wali kedua mempelai. Bagi Harry berada dalam satu panggung dianggap mengoyak luka lama. Senyum mantan istrinya berkali diacuhkannya. Demi sang anak kerja banting tulang dilakukannya, sebagai bukti bahwa dia serius menangani kebutuhan anak-anaknya. Cinematography Wedding yang berbiaya besar itu taklah diperkirakan oleh warga bahkan ibunya sendiri karena sang suaminya hanya tukang bangunan. Dari situlah sang ibu mencoba mencari perhatian mantan suaminya, tapi lagi-lagi tak ada senyum berarti baginya, selain menahan sisa luka yang membekas di dadanya. Percuma senyum dan bahasa yang indah, karena cintanya telah patah arang karena ketidak-setiaan mantan istrinya.

__

Bondowoso,18 7 22_

Minggu, 17 Juli 2022

Bahasa Cinta

 

Photo by DCS Cinematography

BAHASA CINTA

Pak Tyqnue Azbynt


Jangan dianggap pasal cinta hanya berkait dengan senyum dan rayuan yang syahdu merdu. Jika kita telisik lebih jauh justru bahasa cinta itu terlalu banyak tuk diceritakan, tuk dilukiskan. Ketulusan hati, kesungguhan dalam juang merupakan indikasinya.


Kepolosan orang udik, bahasanya seperti desau angin, kiprahnya seperti terbang debu, semua mengikuti takdir kehidupannya. Senyumnya bersahaja, tawa lepasnya justru lebih damai tinimbang senyum para selebritas. Malam dilewatinya dengan sedikit beban tentang keluh perut esok hari, bukan keluh laporan tugas yang dibuat buat dan sentuhan rekayasa.


Bi Marija dan Bu Lilik yamg sedang rehat dari kesibukannya membantu hajatan tetangga, tak henti-hentinya berharap dan berdoa semoga tuan rumah tak kecewa atas bantuan jerih payahnya yang hanya berupa tenaga itu. Suapan nasi yang dia makan tak hentinya dibumbui dedoa, semoga.... semoga....,. Aku yang ada di dekatnya menjadi malu atas keberpura-puraan dalam hidup ini. Bahasa cinta mereka begitu sederhana tapi begitu tulusnya.

___

Bondowoso, 17722

Srikandi Sego Liwet

 

Photo by. DCS Cinematography

SRIKANDI SEGO LIWET

Pak Tyqnue Azbynt


Bulan Dzulhijjah merupakan bulan banyak hajatan pernikahan. Lalu terdengarlah dimana mana suara sound system penyuar suara di gelaran " Wisata Kuliner bawah Terop ", yang dihadiri sanak kadang dan para sahabat.


Hampir semua mata tertuju pada kemolekan kedua maripulai dan samua bidadari panggung pelaminan. Tata rias, tata lampu bahkan gerak gerik kameramen Cinematography menjadi sorotan banyak mata. 


Bila kita sedikit meluangkan waktu untuk menengok prajurit-prajurit di depan tungku yang  rela berpanas-panasan dengan sigap menyiapkan sajian para tetamu. Gelaran pernikahan tetanggaku yang justru ada personal di depan tungku yang mencoba menarik perhatian publik dengan tarian pargoy dan berbagai joget Tiktok. Inilah yang sebenarnya sebagai Srikandi event nikahan itu.

____

Bondowoso, 17 7 22

Kabut Fajar

 


KABUT FAJAR

Pak Tyqnue Azbnyt

       Satu persatu lampu di kamar rumah para pejabat elit itu mulai benderang saat adzan subuh memanggil- manggil para perindu surga. Begitupun semua personal di keluargaku bergegas menuju rumah Allah di masjid kompleks Mutiara Resident Bondowoso. Sementara Azka anak terkecilku kupasrahkan pada bibi Pur begitu kami memanggilnya pada sosok asistent rumah tanggaku yang mempunyai nama lengkap Purwati Ningsih. Begitulah rutinitas itu berjalan normal dan tanpa ada kesan nyeleneh di benak keluarga kami. 

       Rupanya keakraban anakku Azka dengan sang pengasuh kian lengket bahkan sudah mengalahkan keakraban dengan seluruh anggota keluarga. Dan istriku merasa mangkel, kesal dengan sikap si ragil anak kami.

Atik : Acha.. ( paggilan akrab pada anakku ) hari ini kami mau ikut abahmu ke Nusa Dua Bali untuk reunian alumni pondok abahmu.....kamu ikut gaaa?  

Azka : gak deh maa Acha males, mending besih bersih sama bik Ipung  

Atik : laaah mesti deh kamu , ini moment penting lho, mas Avinmu juga Ikut, bak Vatim dan bak Zulva juga ikut sekalian pulang ke Bali , ne kan liburan pondok...

Azka : gak deh ma....Acha banyak tugas ne dari kampus Almaliky tempatku studi, memangnya mama bisa bantuin? .

Memang Azka sudah bukan anak TK lagi, sekarang telah kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Almaliky di Bondowoso. Sekitar 17 belas tahun dia selalu bergaul dengan seorang asisten Rumah Tangga yang bernama bik Ipung atau bik Pur. Bahkan tugas tugas kampusnya selalu dikerjakan dekat bik Pur pembantuku itu. 

       Entah karena apa Atik istriku mulai menaruh cemburu pada bik Pur yang telah lama merebut simpati anakku. Perlakuan istriku pada bik Pur sudah mulai berubah, bicaranya mulai datar bahkan sering dengan nada ketus. Dan pada saat seperti itulah justru keakraban anakku kian bertambah. 

Atik : Yah, aku kok tambah kesel yah dengan sikap si Acha yang sering mencueki aku  

: laaah kan itu akibat dari kesibukanmu menjadi guru , justru tak bisa merebut simpati anak kita, tak bisa mendidik anak kita secara langsung , hadlonah kan kewajiban seorang ibu , begitu sergahku.

Atik : ya gak gitu dong, kan ayah sebagai imam di rumah ini, mestinya ayah jelaskan pada semua anak kita tentang kewajiban berbakti pada ibu bapaknya ,....Ayah harus tegas....masa aku kalah sama pembantu di mata anakku

Pada Ahad pagi Atik istriku mengajak semua keluarga tuk sholat subuh di masjid komplek, dan semua ikut tak terkecuali bik Pur dan Acha anak ragilku. Dan aturan baru ini dibelakukan oleh istriku sehingga bik Pur harus bangun pukul 01 dini hari demi mempersiapkan sarapan pagi . Rupa- rupanya anak ragilku sama ikutan bangun awal, yaa tentunya kumarahi agar tak ikut ikutan bik Pur. 

Bik Pur : maaf juragan , neng Acha memang sedari dulu bangun pukul 01 bahkan sejak masih SD dulu .

              : masya Allah, kenapa kok begitu ? tanyaku

Bik Pur : saya sudah larang juragan, agar jangan ikut-ikutan bibi , tapi tetaaaap saja bahkan sampai detik inipun begitu .

              : apa yang dikerjakan anakku jam segitu pagi? 

Bik Pur : saya ajari ngaji dn Sholat juragan 

              : laah kan dah mengaji di musholla kompleks?. Begitu sergahku.

Bik Pur : maaf gan, cara baca dan tajwidnya kurang pas, juragan

               : Rupanya gara-gara bik Pur ini anakku tak mau di sekolahkan di Pondok Almaliky, justru hanya mau kuliyahnya di situ...

               : bibi terlalu jauh dah, dah overlap dengan tugasnya....

Tiba tiba istriku datang dan mendengar persiteganan kami.

Atik : yaaah bibi sudah sok tahu soal agama, abahnya Acha itu juga alumni pesantren...hanya karena kesibukannyalah yang mengharuskan pasrah ke aku semuanya. 

Bik Pur : mafkan saya juragan ...bapak...ibu , saya terlalu lancang. 

Acha : assalamu alaikum....Im coming  

               : wa alaikum salam warahmatullahi wabarkatuh , Acha duduk sini !

Acha : ada apa yaa? Kok serius banget ...

              : mulai smester depan kamu harus mundok di pesantren Almalky agar akhlaqmu bisa berubah 

Acha : e mangnya sa ya salah apa yaah? Kok tiba-tiba begitu ?

              : pokohnya kamu harus ikut policy abah ...tah usah membantah !

Dan akhirnya semua tunduk atas kebijakanku walaupun di mata anakku Acha terasa berat, apalagi ada kata-kata tuk memperbaiki akhlaqnya, dia seperti merasa bersalah besar walaupun tak tahu dimana letak kesalahannya. Lantaran ketegasanku semua tunduk takluk. Kami masih memberi toleransi pada Acha tuk tetap akrab denga Bik Pur. Dan justru sepertinya menjadi kian dekat, mereka bahkan seprti anak dan ibunya. Tapi sebenarnya justru anak ragilku inilah yang paling mandiri dan tidak manja, dan sederhana. Cara berpakaiannyapun sangat sederhana, dengan busana muslimah harga murah tapi tak mengurangi keelokan wajahnya yang hitam manis itu. 

                                                        ************ 

       Libur smester di kampus Acha sudah mulai pekan yang lalu, dan Acha mulai terlihat gundah, sering uring- uringan dan nafsu makannya berkurang , tambah kurus dan pucat. Kami memaklumi mungkin karena stressor yang belum siap tuk mundok. 

       Masih kuingat saat itu tanggal 20 Januari 2020 seperti biasa di masjid komplek mendatangkan Ustadz dari luar tuk mengisi kuliah Ahad pagi. Kami sekeluarga juga ikut termasuk Acha dan bik Pur pembantuku. Kami sempat adukan pertanyaan tentang ikhwal rencana memondokkan si ragil, pun alasan alasannya kusamapaikan kepada pengisi kuliyah Ahad itu, yang kebetulan diisi oleh Kiyai H. Imam Barmawi Burhan. Rupa- rupanya perbincangan kami diseriusi oleh sang Kiyai hingga berkenan datang ke rumah kami yang hanya berjarak lima puluh meter dari masjid komplek kami. 

                   : mari kiyai silahkan masuk !

KH. Imam : oh yaa, subhanAllah ...besar rumah jenengan ini  

                  : Alhamdulillah ...minAllah kiyai   

Setelah bik Pur mempersiapkan srapan pagi ,kami ajak kiyai Imam berjamu sarapan dengan kami. Tiba tiba....

Acha : maaf kiyai . . Acha lancang , boleh minta doa pada kiyai gak, agar abah tidak memundokkan aku ? 

KH. Imam : oh yaa ...kenapa anaku...kenapa? abahmu itu sudah benar anakku , dan pasal apa yang menjadikan kamu menolak keingin baik abahmu ?

Acha : soalnya Acha ingin lanjutkan studi di Kairo atau Istambul kiyai 

KH. Imam : laah kui kan dah benar abahmu, di Pondok Almaliky ada ghurfah tahfidz dan ghurfah Bahasa Arab sebgai program unggulannya 

Acha : kalau itu Acha dah tahu kiyai   

Perbincanganpun kian serius hingga emosi Acha anakku memuncak dan menangis sejadi jadinya. Hingga terpaksa kami mendudukkan bareng bik Pur yang kuanggap sebagi biang keroknya. Dan semua menjadi tegang...

Bik Pur : maaf juragan dan juga pak Kiyai, kami hanya mengikuti keingin neng Acha yang begitu kuat, yaa saya dengan ikhlas hai dan suka cita mengikutinya. 

Atik : justru bibilah yang merusak moral anakku, dia jadi penyangkal keputusan abahnya. 

Bik Pur : maafkan bibi juragan, bibi siap dipecat, tapi tolong loloskan keingin neng Acha tuk studi di luar negeri. Soalnya saya sangat senang kalau neng bisa kuliyah di luar negri seperti Mesir atau Turki juragan 

                : kuliyah di luar ? sergahku sambil marah .

Bik Pur : iya juragan ...sekarang dia sudah hafal 25 juz, yang saya bimbing sendiri di kamar,. Sebenarnya insya Allah 6 bulan lagi bisa sampai kelar 30 juz, dan pak Kiyai bisa tes neng Acha denga ayat berapapun asalkan 25 juz ke bawah.

KH. Imam menatap tajam pada bi Pur yang sudah tertunduk itu, dan tes dari ayat ke ayat berlangsung dengan lancar. Air mata kami sekeluarga banjir tak bisa kami bendung , haru, syukur dan sebagainya bercampur aduk, begitupun kiayi Imam meneteskan air mata seraya mengucap hamdalah, dan justru beliau betanaya

KH. Imam: maaf ibu ini hafidzah ya?

Bik Pur : injih Romo Kiyai saya temen dari menantu jenengan di pondok al Azhar Banyuwangi dulu. 

KH. Imam : ya salaaaam... kalau begitu...ayo jenengan bu yang doa iar kami semua meng amininya. 

Kabut pagi di luar griyaku telah menjadi saksi kebahagiaan kami, dan jurtru dari situlah kami sadar bahwa pendidikn yang sukses harus dimulai dari keikhlasan. Dan ternyata seorang pembantu justru sebagai perantara anakku bisa kuliyah di Istambul. Terima kasih ya Allah yaa Rabb.


__

# part dari kumcer Memburu Perawan di Kampung Janda

# dimuat di Majalah MPA_47_422_Nov 2021


Notula kata: 

Uring uringan = merasah ogah dan bermalasan sembari dengan sikap kesal

Ghurfah tahfidz = ruang pondok penghafal Al Qur an

Kelar = usai, tuntas, selesai

Hafidzah = wanita penghafal Alquran

Sabtu, 16 Juli 2022

Awja Evea

 

Photo by Google

AWJA EVEA
Pak Tyqnue Azbynt

Nekat loncat dari gedung asrama lantai 2 di kampus tempat aku mengajar, adalah tindakan super nekat. Ketinggian sekitar 10 meter dengan tanpa pengaman, menjadi berita kejutan bagi kami warga kampus dengan program studi Al Qur'an ini
Awja Evea gadis yang sedang serius dengan hafalannya ini justru, nekat lancat yang kata orang mau" bunuh diri".

Beberapa hari selepas hari raya idul Adha samua mahasiswa masih rehat dari kegiatan kampus. Sebagai ganti plessir, warga kampus lebih nyantai melepas semua program kampus yang menyibukkan. Wali mahasiswa yang di sekitar kota yang bertajuk Republik Kopi itu hampir semuanya mendatangi anak-anaknya. 200 ekor sapi yang dijadikan qurban ludes dibagikan untuk warga asrama. Mereka memasaknya dengan berbagai resep ala mahasiswa.

Dingin gigil saat subuh sangat menjajah raga. Berada pada titik 17° C benar benar dilenakan pelukan selimut. Tapi sontak saja warga asrama terbangun saat suara 'gedebug' diiringi dengan meringis tangis kesakitan. Hebohlah seketika pagi buta itu saat yang nekat loncat ala parkur adalah Awja Evea mahasiswi yang sudah hafal 25 juz itu. Segera saja ambulan kampus membawanya ke RS Dr. Koesnadi untuk melakukan tindakan medis berikut juga phikiater ikut melakukan healing. Bagaimana mungkin mahasiswi yang tak pernah ada kasus aneh aneh itu nekat mau "bunuh diri". Dari tindakan healing itu baru diketahui bahwa dia telah beberapa bulan los kontak dengan bapak ibunya. Memang bapak dan ibunya sudah lama bercerai, setelah kepulangan sang ibu dari Taiwan. Sang ayah lebih asyik dengan istri barunya. Dan sang ibulah yang pontang panting mencari biaya kuliahnya. Padahal pundi-pundi rupiahnya telah dibawa kabur sang ayah. Awja Evea harus berjuang dengan prahara bathinnya. Ibunya yang keturunan Pakistan itu kini telah berubah seperti orang pedalaman saja, karena bekerja kasar sebagai buruh walaupun dia seorang wanita.
___
Bondowoso, 16 Juli 2022

Balada Cinta di Warung Pojok Sekolah

 



                       Pict Source @ detikNews

BALADA CINTA DI WARUNG POJOK SEKOLAH

Pak Tyqnue Azbynt

       Kabut pagi masih betah brmai diantara dedaunan yang kedinginan semalam menahan tumpukan embun yang memaksanya dera dalam kesegaran pagi. Keciap burung Pleci riang mandi embun di lembaran daun jambu . pertanda geliat kehidupan mulai beranjak.

       Satu persatu murid mulai berdatangan sembari mampir di warung pojok milik Pok Mumun walaupum hanya sekedar teh hangat pagi itu. Tak banyak camelan yang dijual , paling hanya gorengan, dan beberapa snack kesukaan murid murid, dan menjadi favorit anak anak adalah rujak cingurnya yang menggoda selera, dan tak lupa kopi jahe ( zanjabil ) kesukaan para guru.

       Tak ada yang sangat menarik di warung Pok Mumun selain kudapan sederhana tuk warga sekolah. Semuanya serba biasa, tapi tidaklah demikan bagi Mang Eksan si tukang Jaga Sekolah. Warung Pok Mumun bagaikan kedai serba indah dan serba lengkap. Semua hidangan di etalase bagaikan pizza, hamburger ataupun beefburger dan makanan ala Eropah.  Tak tahulah apa makud mang Eksan selalu memuja mujanya. Apakah karena harganya yang murah dan sajiannya yang lezat?..mungkin saja. Tapi rasa rasanya ada penilaian lain bagi si mamang. Pok Mumun di matanya adalah seorang pramu saji yang super istimewa.

       Seperti biasa selepas menyapu lingkungan sekolah, mang Eksan selalu menyempatkan diri ngopi di warung si mpok. Seruputan demi sruputan kopi selalu dinikmatinya. Sesekali menyeka peluh diantara candaan renyahnya. 

Mang Eksan :  Mun bulan puasa ne. apa kau hendak pulang ke Semarang ?...kan liburan smester     ini berbarengan dengan libur bulan puasa dan libur lebaran...

Pok Mumun  :   oh iyya kang...aku lebaran kemaren kan gak pulang, habisnya  gak ada ongkos sih 

Mang Eksan   : hemmm  boleh ikut gaaak ? sembari misam misem

Pok Mumun   :  huss ngawur aja...kayak anak kecil Pok Mumun pura pura tak tahu maksud dari mang Eksan. Padahal mereka sudah lama menjalin cinta dengan gaya dan cara mereka. Apapun cara dan gayanya, dunia serasa milik berdua. Jalinan cinta merka bak simbiosis mutualistis. 

Tiap hari mang Eksan dapat segelas kopi hitam kesukaannya dengan gratis, sementara warung pojok pok Mumun tiap hari dibersihkan dan dirapikan olehnya.  

       Di sela sela santainya, sering candaan mereka menjadi bullyan warga sekolah . Tapi cinta mereka sudah terlalu dalam dan tak peduli apapun yang terjadi they heart will go on. Cuek aja dengan apa yang terjadi di sekitar. Yaa maklumnya lagi kesandung virus cinta.


       Rupa-rupanya kisah cinta meraka tercium oleh kepala sekolah.  Lah bagaimana tidak , jalinan cinta mereka sering di bully dengan sebutan  kisah Cinta Qais dan Laila di Kampus Biru  begitulah julukan yng disematkan pada kisah cinta mereka. Ke viralan kisah cintanya membuat attensi tersendiri  bagi kepala sekolah, dan karenanya kepala sekolah memanggil mereka berdua ke kantor, tapi dengan cara yang tanpa mereka sadari. 

                                                              ****

       Hari itu hari Sabtu, pasca pelajaran usai, pak Kepala Sekolah memesan 20 puluh bungkus rujak cingur tuk dewan guru. Yaa tentu saja mang Eksan yang turut mengantarnya. Mereka tak menyadarinya bahwa akan diinterogasi pak kepala sekolah.

Pak Kasek :  maaf mang Eksan dan pok Mumun kalian ikutan gabung di sini 

Mang Eksan : i....iya ..tapi kalau boleh tahu untuk apa bapak ?  tanya si Mamang mulai curiga atas tindakan pak kasek.

Tapi rupanya trik pak kasek itu benar benar jitu. Betapa tidak..., pok Mumun diberi santunan  modal warung tuk dikembangkannya, sementara mang Eksan dapat kenaikan honor bulanan;

Pak Kasek : pok Mumun dan mang Eksan...kalian saya minta untuk saling membantu demi kebaikan warga sekolah. Tak tahulah bagaimana caranya yang perting kerjasama kalian sangat berarti bagi warga sekolah.  Untuk perbaikan warung si mpok biar mang Eksan yang melakoninya dan untuk tampilannya biar pak Tikno guru SBK yang membantu penegcatannya.

Pok Mumun : enjih bapak   timpal si mpok misam misem.

Pak Kasek :    oh yaa.. gimana maang   mau gak  bantuin si mpok  ?

Mang Eksan  :  siap pak jawaban si mamang mantap

Pak kasek   :   pok..... apa benar si mamang cinta ma mpok ? 

Pok Mumun :  heee... tau tuh si mamang   sembari memepermainkan ujung kebaya jingganya.

Pak kasek     :  piye mang  ? sergah pak kasek senyum senyum penasaran .

Mang Eksan :  he he iya pak ...blan puasa  mendatang ne saya akan melamarnya  “

Pak kamad  :  memang apanya yang menarik si mpok ?

Mang Eksan : he...habisnya bahenol dianya pak  sambil misam misem malu.

Pak kasek :  gimaa pok..? memangnya mau sama si mamang ?

Pok Mumun : hmmm injih pak..saya sudah janji sama si mamang...

Pak Kasek :  apanya sih yang menarik dari si mamang ?

Pok Mumun :  kumisnya itu lo pak ...kayak suaminya bak Inul artis sih 

Suansana  di paseban kantor menjadi riuh saat introgasi pak kasek terhadap mereka, sementara guru guru ikutan menimpalinya sembali menikmati rujak cingurnya.

       Hari Senin warung pojok sekolah menjadi perhatian murid murid,  dan menjadi perhatian warga sekolah dan benar benar menjadi surprise  bagi mereka. Bagaimana tidak, warung pojok itu diusili pak Tikno  dengan diberi markah  WARUNG POJOK POK LAILA MAJNUN . Maklumlah kisah cinta mereka dianggap sebagi kisah Qais dan Laila  oleh warga sekolah.

                                                **************





Jumat, 15 Juli 2022

MAAFKAN DINDA

 


MAAFKAN DINDA

Pak Tyqnue Azbynt

       “tolong dia ...tolong dia, amankan  ! , begitu perintah Andriadi salah seorang sahabatku dari Fakultas Hukum Universitas Islam Jember, yang sedang berbaur dengan komisariat mahasiswa dari berbagai kampus dan elemen masyarakat. Sebelum kita kenal dengan BEM, dulu masih sering dikenal dengan sebutan KOSMA yang selalu menjadi politisi jalanan untuk menuntut keadilan atas kesewenang wenangan pemerintah.  Bulan-bulan terakhir pada era 1993-an para mahasiswa banyak menyuarakan hati nurani rakyat, khususnya judi masyarakat yang diprakarsai pemerintah dengan tajuk  Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah  yang sebenarnya adalah judi yang dibandari oleh negara dalam hal ini departemen Sosial.  Seorang gadis dengan tubuh sintal, kulit putih yang saat itu masih mengenakan almamater salah satu kampus di kota Tembakau Jember. Dinda Savalia begitulah nama gadis cantik itu, yang kutahu dari kartu mahasiswa yang ada di ransel kecilnya.   amankan dia , dia kelelahan  kata teman teman, saat melihatnya terkapar di ruas Jalan Gajahmada Jember.

       Dengan motor Suzuki FR-ku sore itu kuantar si Savalia ke alamat rumahnya di perumahan  Jalan Kiyai Mojo.  Tak seberapa lama akupun sampai ke alamat rumahnya. Aneh memang aneh, sampai rumahnya dia belum juga siuman, sehingga aku kesulitan melepaskan tangannya  yang menyelempang di bahuku diikat dengan bandana kuning yang dipakainya. Aku justru kaget malah dari mulutnya keluar busa.

       Seorang Lelaki berwibawa membuka pintu gerbang rumahnya yang besar itu. Sorot matanya tajam menghukum batinku.

        maaf anda siapa, kau apakan anakku ? dengan penuh selidik .

         oh...nggeh pak, saya Anas, mahasiswa fakultas Tarbiyah UIJ 

         kau pengaruhi apa anakku, kau apakan dia....?  sergahnya kian ganas.

         mohon maaf bapak.. sekali lagi mohon maaf, saya tak kenal anak bapak, dan lagian beda kampus dengan saya  jelasku.

          ya pastilah, tampilan kere gini mana bisa masuk di kampus elit ? cemoohnya, membuatku naik darah tapi kupaksakan untuk tenang. 

       Bebrapa saat lelaki itu dealing telephone rumah  di meja pojok ruang tamu itu. Rupa rupanya sedang menelfon seorang dokter pribadinya. Sampai beberapa saat si Savalia belum juga siuman, dan busa di mulutnya masih keluar. 

        mohon maaf pak kenapa tidak di bawa ke RSUD dr. Subandi saja?  tanyaku.

         aduuuh anak muda, otakmu manaa?, ini yang di demo pemerintah malah mau ke rumah sakit pemerintah.  Mikir nggak sih !! hujatnya pedas padaku. Memang saat itu kekuatan pemerintahan Orde Baru sangat otoriter.

         Seorang dokter dengan motor Astrea 800 yang masih kinclong tiba. Kuamati motor itu, alamaaak bagusnya, begitu pikirku. 

        maaf pak, putri bapak terlalu banyak minum, nanti akan siuman kok  begitu jelas dokter setelah beberapa saat melakukan pemeriksaan. 

        oh yaa, tolong dijaga pergaulannya pak, kasihan dia cantik dan masih belia sambung sang dokter. 

        Mohon maaf bapak, saya mohon diri, karena kami masih harus pulang ke Bondowoso , pintaku.

         o o owww , tunggu dulu anak muda, untuk sementara aku minta kartu mahasiswamu sebagai jaminan kalau ada apa apa pada anakku

         ini pak, sekaligus copy KTP saya , sambungku yang sudah pusing di buatnya.

          ini kartu namaku, mungkin suatu saat berguna , begitu paparnya, sembari memebrikan ID cart .  Ternyata beliau adalah seorang Kontraktor di Kota Jember itu.

                            *************************************

       saudara Anas... silahkan anda temui bapak Wiryo Atmujo di Ruangan Senat, beliau ada perlu pada anda, dan anda boleh keluar awal . Perintah bapak Drs, Imam Barmawi Burhan dosen Dedaktik Metodikku yang sedang mejajikan mata kuliah siang itu.  Ada apalagi dengan orang sombong ini, begitu pikirku.

        saudara hari ini harus ikut saya dan titipkan motor bututmu di sini . nanti sampai di rumah ku jelaskan semuanya. 

        ya pak , jawabku pendek saja, lagian aku bosen dengan orang sombong macam dia.

Hanya butuh waktu sepuluh menit, kami sudah sampai di rumahnya. Yang menjadi tanda tanya kenapa saat itu keluarga besarnya pada ngumpul.

       begini saudara Anas, ... sesaat pak Atmujo menghela napas.

        begini... anakku si Savalia ini kecelakaan, ...dia hamil tanpa nikah dan sudah masuk ke 4 bulanan.  Lelaki biadab pacarnya kabur Ke Univ. Canberra di Ausy dan tak mau bertanggung jawab....    Mau di taruh mana harga diriku...kalau kelahiran anaknya tanpa seorang ayah?.  Saya dengan penuh harap saudara Anas bisa menikahi anak saya tapi hanya sampai lahir anaknya saja  celotehnya panjang.

        maksud bapak ? aku penasaran.

        ini pernyataan bermatrai dan segala sesuatunya sudah ada pada klausul di dalamnya.  Intinya anda menikah kontrak dan harus diceraikan setelah anak saya melahirkan  sambungnya

        wak wah...maaf pak apa apaan ini ? protesku

        mari ke halaman samping, itu motor Astrea 800 sebagai hadiah, dan sebelum acara peniakahan, saudara akan saya bawa ke dokter mata untuk pasang protesa mata di dokter Budi specialist mata di Sidoarjo   bujuknya yang telah menghancurkan tembok egoku.

        Senilai Tujuh Juta rupiyah harga satu protesa mataku yang bagiku ini kelewat mahal. Hanya demi menutupi cacat netra kiriku. Dan eng ing eeeng akupun tampil tak seperti orang yang cacat netra pasca penggunaan protesa yang bisa di buka pasang itu.  

                             ********************************

        Prosesi pernikahan digelar denga meriah dengan konsep Garden Party, berbeda sekali dengan di rumahku yang hanya cukup tumpengan. Kan...hanya demi motor Astrea 800. Eh  materialis yaa?  Enggak juga kok., kan dapat Dinda Savalia gadis model kota tembakau itu. 

        Aku semula ragu, dengan keputusan bapak Atmujo ( he he mertua ), kenapa justru memilih aku yang kere. Ternyata kalau orang kere tak banyak nuntut katanya, dan alasan lainnya adalah karena aku yang menolongnya pas terkapar di jalan Gajah Mada dulu. 

        assalamu alaikum ..... godaku saat memasuki kamar bernuansa Ungu muda dengan berbagai ornamen dan semerbak aroma terapi.

        wa alaikum salam....eh jangan macam macam yaa? sergahnya judes kali.

Berbulan bulan aku gagal prosesi MP, hingga suatu saat Savalia kembali kedapatan tak sadarkan diri gegara kambuh minumnya.  Dan karena takut sama sang bapak dia memintaku tuk menymbunyikannya.

        hei Anas....tolong dong pijitin punggungu...ne pueggel semua  rengeknya.

        nggak aah , ku jual mahal

        please.... ,hayo dooooong ?  kali ini benar benar manja, dengan lagak memohon mohon.

        “ ayo sini, bawa minyak zaitun dia atas meja riasmu itu  perintahku.

Ku-massage dia dengan penuh manja, sembari kulantunkan surat Yaa Siin dengan tartil perlahan. Dadaku serasa panas, tubuhku seperti teraliri darah kebahagiaan. Terlebih lagi saat tetesan air mata Savalia meluncur deras dari mata indahnya.

         maaaaas... maafian lia yaaah ....maafin lia “ sembari memelukku erat. Dan kali ini kubeanikan diri mencium pipi halusnya.  Diapun tersedu hingga terlelap di pelukanku.

                       ************************************

       Sore itu kembali Savalia pingsan, tapi bukan karena mabuk, tapi karena pendarahan usai perjalanan ke kampus yang tak sempat ku antar lantaran aku sedang ujian skripsi.  Dan terpaksa harus operasi gara gara ditengarai anaknya sudah meninggal dalam kandungannya. 

       Hari demi hari kami lewati bersama, tanpa campur tangan si orang tua kami masing masing. Karena sebagai lelaki aku harus bertanggung jawab terhadap keluarga.  Walaupun pengahasilan aku yang hanya sebagai seorang pelukis, tak bisa memanjakan istriku, tapi kami bahagia. 

        Belum sempat menuntaskan kuliahnya, istriku telah meninggal. Sering sakit dan harus bolak balik opname Mungkin selepas operasi itu, dia tak se-fress dulu.  Kami merasakan keindahan dalam keluarga yang semula hanya kawin kontrak itu ternyata menjadi keluarga yang sesungguhnya. Walaupun hanya 4 tahun aku bahagia denganmu Dinda bidadari titipan mertuaku. Rupanya 4 tahun itu justru sesuai dengan klausulat dalam perjanjian yang telah kami sepakati.

                                              -------------------------------

                                                Memori masa orde baru

Kamis, 14 Juli 2022

ANNEKE en ANNELIESE

 

                        Pict source Google

ANNEKE   en  ANNELIESE

Pak Tyqnue Azbynt


Tuan Baardwijk adalah seorang tuan tanah eks kompeni Belanda yang memilih menetap di sebuah perkebunan kopi miliknya tepatnya di desa  Kluncing kecamatan Ijen Bondowoso. Memperistrikan Minah seorang gadis lokal putri guru ngaji di desa itu. Jadi wajar kalau namanya di sebut dengan sebutan Mak Nyai dan dilalah juga pas dengan sebutan Nyai ( yang oleh orang disebut sebagai istri simpanan kompeni ). Nyi Mina tetap saja kuat dengan keyakinan agamanya walaupun dipaksa konversi agama oleh tuan Baardwijk. Mungkin karena kecantikan alaminya-lah yang membuat sang suami terbelit cinta dan tak bisa memaksakan maunya. Dari jalinan cintanya terlahir dua bocah kembar yang imut-imut ANNEKE dan ANNELIESE. Perhatian Nyi Minah sangat ekstra pada kedua bocah imut itu apalagi kesadarannya sebagai ibu yang mempunyai hak penuh hadhanah ( pengasuhan anak ) dalam Islam adalah pada sang ibu. 


Karena faktor usia Tuan Baardwijk berpulang duluan ketika sang anak masih usia SD yang kemudian harus hijrah ke negeri moyangnya di Belanda. Sementara sang ibu kembali bersama abahnya yang sudah sepuh dan masih tetap membersamai anak-anak santrinya. Alasan itulah yang menjadikan Nyi Minah tak ikut kedua putrinya ke Belanda walaupun sebenarnya teramat berat di dadanya. Akulah yang kebetulan terbiasa dengan sedikit bahasa asing sering berkomunikasi dengan paman dan bibinya di Belanda, karena kedua bocah itu masih dalam dunia bermain. korenpondensi antar negara selalu aku lakukan tuk sekedar memberikan informasi mamanya kedua bocah itu., begitu pun kiriman uang Gulden untuk kehidupan mamanya ( Nyi Minah ). 


Selepas menuntaskan studi S2-ku, kuiseng iseng bertanya tentang program pendidikan di Belanda. Takdir baik menimpaku, tak tahu apa yang harus kuucapkan selain kesyukuran atas karunia Tuhan. Aku dikirimi beasiswa oleh keluarga Annake agar aku bisa ke Amsterdam tuk studi di sana tepatnya di Vrije Universitiet Amsterdam.


Terpaksa kujual sawah sepetak peninggalan kakekku demi mengurus segala persyaratan administrasi dan bea keberangkatan ke Amsterdam.  Singkat kata akupun tiba di negeri kincir itu. Masya Allah di bandara Schiphol Amsterdam kedua bocah yang sudah menjadi gadis itu menyambutku bersama paman dan bibinya. Sumpah demi 7 bidadari kedua gadis itu cantiknya luar biasa dan tetap saja memanggilku dengan panggilan "kakang" seperti ketika masih di Bondowoso dulu. Alhamdulillah saya difasilitasi oleh keluarganya sebelum program beasiswa itu bisa saya claim di kampus baruku. Mereka berterima kasih karena aku telah menjadi konektor korespondensi antara mereka dengan mamanya di Indonesia yang kini kehidupannya sangat layak dari hasil kebun kopinya. " Kakang bisa cari Noni-noni cantik di sini, biar kami tak kesulitan menghubungi kakang di kemudian hari ", pinta Anneliese yang sudah agak kaku berbahasa Indonesia itu. 

____

Bondowoso,14 Juli 2022

Rabu, 13 Juli 2022

Tautan Rindu

 

Pict source @mts At Taqwa official website


TAUTAN RINDU 

Pak Tyqnue Azbynt


Kembali kudatangi altar tempat sua dimana aku berpisah dengannya dulu. MTs At-Taqwa Bondowoso tempat kami membersamai generasi bangsa. Terpaksa aku tinggalkan madrasah itu dulu ketika aku ditakdirkan menjadi seorang PNS yang penempatannya justru jauh di pelosok desa. Walau semula aku berharap barang sekejap bisalah berkunjung sewaktu-waktu, namun sudah 7 tahun hal itu tak tertunaikan jua. 


Sibuk di sebuah SMP yang berada di pelosok perlahan telah menjadi passion baru bagiku. Anak-anakku yang begitu bersahaja dalam menuntut ilmu menjadi alasan lain kenapa aku betah di tempat baru itu, disamping para wali murid yang sering memberi kami hasil panen buah atau sayur. 7 tahun sudah aku melewatinya, kenanganku bersama ustazah Nina di MTs At-Taqwa mulai kabur dan sudah lamur dalam mata hatiku. Maklumlah sinyal internet yang tak menjangkau area tempatku ngajar telah membenamkan semuanya. Dari kabar burung yang kudengar bahwa ustazah Nina telah dipinang salah seorang ustaz di tempat yang sama juga menjadi alasan kuat, mengapa aku justru tak mencari koneksitas dengan semua personal di MTs At-Taqwa itu. 


Undangan warna coklat muda bertajuk "Harlah Hari Jadi ke 28 " mendarat di tempat kerjaku. Walaupun dengan ogah-ogahan kudatangi juga gelaran itu. Yang membuatku kembali hadir di altar sua itu semua ustaz ustazah bertepuk riuh sembari memanggil ustazah Nina, " Ustazah....Ninaaa ...sang Arjuna dataang, kata seorang teman meneriakinya, ....". 

Barulah aku tahu bahwa ustazah itu masih bertahan dengan komitmen kami dulu. Kini kutemukan lagi bidadariku yang sudah kuanggap raib dengan lelaki lain. Dan Harlah ke 28 MTs At-Taqwa telah mempertemukan kembali rajutan yang kuanggap terputus, dan berlanjut untuk kepelaminan sebagai mitsaqon ghalidza...

____

#met_Harlah_ke_28_Mts_AtTaqwa


Bondowoso,13 Juli 2022

Imaji Imaji

 


IMAJI IMAJI

Pak Tyqnue Azbynt


Sejak di bangku Sekolah Dasar saya sering diajak berfantasi yang serba indah, romantis. Pak dan Bu guru mengajari menggambar pemandangan yang indah. Dibuatnya berdasarkan perspektif, irama, keseimbangan, kesatuan, kontras, tata warna, dan lain sebagainya. Lalu lahirlah gambar pemandangan, gambar, pelangi, air terjun yang dibangkitkan dari alam hayalku. Gambar dan lukisan macam ini kemudian hari aku kenal dengan aliran naturalisme.

Di dunia seni gerak,.aku juga diajari bentuk bentuk, wiraga, wirama, dan wirasa, dan harmoni yang mengekspresikan keindahan keindahan gerak di alam, seperti kupu-kupu, burung merak , dan lainnya. Gerakan yang indah.

Di dunia seni suara, aku dikenalkan nada, irama, harnomi, dinamika, yang disaji dalam ansanbel..lalu lahirlah lagu lagu yang romantis.

Dalam dunia menulis aku terpaksa bermain main pad imaji teenager, dunia hayal remaja, karena saya ingin menghibur pikiran yang terlalu sibuk dengan kerja yang bagai robot saja. Tulisan tulisan hayal penuh imaji happy ending kucoba pilih dalam bentuk flash fiction, pentigraf, cermin dan sebagainya. Ini aku pilih dengan harapan memberi hiburan bacaan yang ringan dan tak terlalu berpanjang panjang dengan konflik bertingkat. 

Mengapa aku memilih gaya tulisan yang teenager roman, yaa karena sejak SD saya diajari berimaji yang serba indah.

___

Bondowoso,13 Juli 2022

Selasa, 12 Juli 2022

Mak Nyai



Pict source @ Daily Mail

 

MAK NYAI

Pak Tyqnue Azbynt


Masa bujangku banyak berkiprah di perguruan tinggi swasta walaupun hanya sebagai staff TU. Perguruan tinggi ini berada di bawah yayasan pesantren di kotaku. Tiap  hari aku dan para dosen makan siang bareng di dalem ( kediaman ) kiyai. Menu yang serba lezat tak bisa kami abaikan. Maklumlah istri ke 2 dari kiyai ini jago masak. Sebutan istri ke 2 bukan karena dipoligami, melaikan karena istri pertamanya hengkang dengan seorang DPRD. 


15 tahunan aku di lembaga itu, hingga begitu akrab walaupun aku masih sangat hormat pada semua anggota keluarga kiyai. Tapi karena kiyai telah berpulang, lama lama yayasan ini kolap, gegara tak.ada generasi penerusnya. Sedangkan Mak nyai pulang ke kota kelahirannya di Probolinggo. Aku dan para staff di lembaga itu ganti halauan. Ada yang jadi pedagang, kerja swasta dan sebagainya. Akulah yang tak punya skill hanya bernasib sebagai kuli bangunan yang kerjanya sampai ke luar kota. 

Menjelang pergantian tahun 2021 - 2022 aku ditakdirkan nguli di kota Probolinggo, bersama beberapa orang tetanggaku. By the way yang semula biasa berdasi kini justru memegang alat pertukangan. 


Pekan ke-3 pas malam Minggu aku pergi belanja mingguan di sebuah swalayan, tetiba ada wanita bercadar menyapaku. " Ini mas Tyqnue kan? ", Tanyanya.

" Oh njih ....njih...", Jawabku gelagapan, karena suara itu aku kenal, itu.suara Mak nyaiku di pesantren dulu. Beliau kemudian menanyakan nomer HP ku , alasannya ada keperluan. Benar saja malam.hari beliau menelponku, supaya bertandang ke dalem beliau katanya ada hal penting. Saat aku dan seorang temanku ke sana, kembali disajikan menu yang enak-enak seperti dulu. 

" Oh yaa ...mas Tyqnue masih sering ke pesantren,..?". Aku jawab saja bahwa pesantrennya sudah kolap. Beliau sejatinya telah tahu, dan itu hanya basa basi saja. 

" Gini mas...saya dulu menikah dengan kiyai di usia 15, selepas beliau ditinggal kabur oleh istri pertama", jelasnya.

" Yaa nyi saya tahu",.

" Masnya tahu kenapa istri pertamanya memilih kabur?, itu karena kiyai mengidap penyakit deabitus, jadi ada yang kurang, jelasnya tak bisa menafkahi bathinnya. Dan akulah yang kemudian menggantikannya, aku masih perawan saat itu dan bahkan sampai saat ini,. Dan demi menjaga kehormatanku yang janda seorang kiyai ini, memilih pakai niqob ( cadar )....", Jelasnya. 

" Enjih nyai...", Jawabku sekenanya. 

" Gini lho mas...., Masnya usia sekarang berapa?".

" 24 nyi",

" Oh ...lebih muda dari saya 10 tahun,. Saya tahu masnya jujur, karenanya tanpa malu-malu demi menjaga harkat saya, agar tak diganggu terus  pak lurah di desa ini, gimana kalau masnya memperistri perawan tua semacam saya ini?, aku tahu masnya takut menikah sejah gagal tunangan dengan gadis di desanya mas kan?". Sumpah demi apapun aku dag-dig-dug deeerr. Bayangkan orang yang saya takdimi, saya segani, saya hormati, pas meminta untuk dinikahinya. Aku tak bisa menjawab apa apa, bingung sebingung-bingungnya. Karena aku tak menjawab, beliau membuka cadarnya, " apa aku kurang cantik?". 

" Yaaa Allah ...", Begitu saja jawabku karena melihat tampangnya tetap kayak wanita Pakistan seperti dulu, bahkan lebih bening. 

" Enjih Mak nyai saya ma....u ", jawabku . Aku pun pulang ke barak kerja  dan semalaman tak bisa tidur, bukan masalah biaya hidup karena beliau  memiliki warisan perkebunan kelapa beberapa hektar di desa itu, ini kutahu karena dulu sering diambil untuk.keprluan pesantren. Yang super bingung, andai sampai saat nikah, gimana saya menyentuhnya ?, saya benar-benar hormat padanya. 

__

Bondowoso, 12 Juli 2022

Little India

 



Little India

Pak Tyqnue Azbynt


Pasca hilangnya HP-ku di saat memasuki kota Medan, sontak saja saya kehilangan hampir 100% info tentang kota itu terutama alamat yang harus kukunjungi. Sebagai orang dari tanah Jawa saat masuk di kota terbesar setelah Jakarta dan Surabaya itu, saya benar-benar mati akal karena sumber informasiku musnah. Yang kuingat hanya nama teman yang hendak kukunjungi yaitu Arifin Nasution. Hanya itu.

Tanpa banyak pikir dalam kebingunganku kuberikan gelang tangan Rado agar aku diantar ke tempat singgah sementara. Bersama seorang driver aku diantar ke jalan Zainul Arifin kampung Madras hulu. Dia berpikir Arifin yang kumaksud adalah alamat jalan padahal yang aku tuju rumah temanku Arifin Nasution. Hari kian sore saja, tak banyak yang bisa kuperbuat, no money no mood. Akhirnya aku memasuki gapura bertuliskan welcome to Little India. Aku seperti berada di negara lain, semua bak Bollywood, makan, dandanan dan tempat ibadah. Seorang gadis berkulit agak gelap tapi kemolekannya tampak jua, sambil membenahi saree-nya dia datang dan menyapaku."Selamat datang di kelurahan Madras hulu, ada yang bisa kami bantu?", Sapanya sopan kali sembari menyatukan kedua telapak tangannya bagai orang bertapa. Aku sampaikan ikhwalku hingga aku terdampar ke kampung itu. Berkat bantuannyalah aku bisa kenyang setelah disajikan nasi biryani buatannya. Di kedainya aku sempat bincang banyak dan kesopananya itu membuatku begitu betah apalagi wajah imutnya plus bodi langsingnya, pokonya more and more than before. Dari bilik tengah muncul sesosok lelaki gempal dengan kulit agak gelap juga menyapaku. Wah ini suaminya, pikirku. Ternyata dia adalah kakak beradik yang terlahir sebagai yatim. Mereka sangat baik. 

Sore kian rebah, shalat harus kutunaikan. Dengan sangat berhati-hati aku sampaikan hajatku untuk ibadah. Ternyata mereka segera mengajakku ke masjid Tajul Madras yang ala masjid Iran itu. SubhanAllah ternyata mereka juga muslim sepertiku. Aku disuruh menjadi imam shalat asar.Usai shalat sang kakak menawarkan aku untuk bermalam di rumahnya sebelum alamat yang kutuju ketemu. Tanpa banyak pikir kuiyakan saja tawarannya, apalagi senyum Hanisha nama gadis itu telah menyiksa dadaku, apalagi numpang gratis. Sembari berbincang di perjalanan pulang ke kedainya si cantik ini tanpa ragu malah mintaku untuk tinggal selamanya di Madras. Signal ini kutangkap penuh, tapi aku ragu sama  Raju sang kakak. 

Belum aku berkata, " tinggallah sama kami, jadikan adikku permaisuri...kalau masnya mau, atau kalau dia mau biar dibawa ke Jawa sebagai permaisuri tangkapan dari Madras ", kelakarnya. 

Kulihat si  Hanisha tersipu sembari pamerkan senyum manisnya. "Alhamdulillah.....tak perlu istikharah...aku yakin ini jodohku ", timpalku bahagia sambil menggamit erat tangan Raju kakaknya sebagai tanda kesungguhanku.

____

Bondowoso, 12 Juli 2022


Senin, 11 Juli 2022

Now or Never


 

NOW OR NEVER

Pak Tyqnue Azbynt


Berlebaran Adha di Kota Demak merupakan lebaran yang tak biasa bagiku. Dimana-mana hewan qurban berupa kerbau dan kambing, dan tak.kutemukan yang namanya sapi. Bahkan di rumah makan sajiannya berupa daging kerbau. Aku sengaja terbang ke kota itu demi melihat fenomena sosial itu. Ikut bersamaku Ghasmeera cewek Libanon yang lagi kuliyah di UGM itu. Walaupun aku hanya seniman lukis jalanan tapi dia mau menjadi cewekku. Sayangnya dia beda agama, dia seorang Kristiani sedang aku seroang muslim, tapi bagiku tak apalah, toh ibadahku abal-abal mulu. Aku tak punya kedalaman dalam beragama. 


Memasuki hari tasyrik pertama atau 11 Dulhijjah aku masih dibersamai Ghasmeera cewek dengan rambut hitam pekat, kulit putih dan yang bikin aku kesemsem adalah matanya yang hijau, dan tak kutemukan pada etnis lain. Selepas mengamati kegiatan pemotongan hewan qurban yang menjadi objek lukisanku, badanku tetiba merasa gerah, yaa tentu saja aku mencari air untuk sekedar cuci muka. Anehnya aku cuci mukanya di tempat wudhu masjid, bukan berwudhu tapi hanya cuci muka. Tetiba aku di panggil dengan kode tangan oleh seorang lelaki dan disampingnya seorang perempuan yang sedang mengetik sesuatu pakai tabnya. Muhammad Iskandar begitu namanya dan si cewek itu bernama Alviah Noor. Dari perbincangan itu aku tahu bahwa cowok itu adalah seorang sastrawan nasional, semntara si cewek seorang editor sebuah penerbitan di Jawa Tengah. Bincang kami sekitar seni menjadi asyik, bak lalapan ketemu sambal. Ghasmeera merasa tak nyaman karena berada di lingkungan masjid sedangkan dia adalah kristiani. Tapi aku sudah terlanjur asyik, bincang seni dan budaya Indonesia. Dan cewekku ngambek yang di luar dugaanku, dia betul-betul marah, bahkan laptopku yang berisi banyak foto objek lukisan dibantingnya. " Give me reason, why stay here now...? If you Wanna continue our relationship make a decision ..NOW or NEVER...", Katanya dengan marah. Dia memilih pergi meninggalkan kami. 


Bang Mois panggilan dari Muhammad Iskandar hanya mengangkat bahu sembari mengernyitkan dahinya. Tapi si Alviah Noor malah tersenyum. Dia menguliahi aku dengan mengambil analogi sate kerbau. "Masnya tahu kenapa di Demak ini tak ada daging sapi? Itu adalah sebentuk penghargaan pada budaya dimana orang Hindu menyakralkan binatang sapi sedangkan Kanjeng Sunan Kalijaga ingin menghadirkan Islam secara damai tanpa merusak budaya. Wajar jika dalam hal berqurban pun hewannya justru kerbau bukan sapi..". Sontak saja aku tersadarkan, betapa mulianya ajarannya yang justru aku abaikan. Saat tetesan air mataku meluncur deras, bang Mois menepuk-nepuk pundakku sembari berucap, " gabunglah dengan kami sebagai budak seni dan budaya bangsa". Aku hanya menggenggam tangannya kuat-kuat sebagai isyarat aku meng-iayakannya.

___

Bondowoso, 11 Juli 2022

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...