Pict source @ Daily Mail
MAK NYAI
Pak Tyqnue Azbynt
Masa bujangku banyak berkiprah di perguruan tinggi swasta walaupun hanya sebagai staff TU. Perguruan tinggi ini berada di bawah yayasan pesantren di kotaku. Tiap hari aku dan para dosen makan siang bareng di dalem ( kediaman ) kiyai. Menu yang serba lezat tak bisa kami abaikan. Maklumlah istri ke 2 dari kiyai ini jago masak. Sebutan istri ke 2 bukan karena dipoligami, melaikan karena istri pertamanya hengkang dengan seorang DPRD.
15 tahunan aku di lembaga itu, hingga begitu akrab walaupun aku masih sangat hormat pada semua anggota keluarga kiyai. Tapi karena kiyai telah berpulang, lama lama yayasan ini kolap, gegara tak.ada generasi penerusnya. Sedangkan Mak nyai pulang ke kota kelahirannya di Probolinggo. Aku dan para staff di lembaga itu ganti halauan. Ada yang jadi pedagang, kerja swasta dan sebagainya. Akulah yang tak punya skill hanya bernasib sebagai kuli bangunan yang kerjanya sampai ke luar kota.
Menjelang pergantian tahun 2021 - 2022 aku ditakdirkan nguli di kota Probolinggo, bersama beberapa orang tetanggaku. By the way yang semula biasa berdasi kini justru memegang alat pertukangan.
Pekan ke-3 pas malam Minggu aku pergi belanja mingguan di sebuah swalayan, tetiba ada wanita bercadar menyapaku. " Ini mas Tyqnue kan? ", Tanyanya.
" Oh njih ....njih...", Jawabku gelagapan, karena suara itu aku kenal, itu.suara Mak nyaiku di pesantren dulu. Beliau kemudian menanyakan nomer HP ku , alasannya ada keperluan. Benar saja malam.hari beliau menelponku, supaya bertandang ke dalem beliau katanya ada hal penting. Saat aku dan seorang temanku ke sana, kembali disajikan menu yang enak-enak seperti dulu.
" Oh yaa ...mas Tyqnue masih sering ke pesantren,..?". Aku jawab saja bahwa pesantrennya sudah kolap. Beliau sejatinya telah tahu, dan itu hanya basa basi saja.
" Gini mas...saya dulu menikah dengan kiyai di usia 15, selepas beliau ditinggal kabur oleh istri pertama", jelasnya.
" Yaa nyi saya tahu",.
" Masnya tahu kenapa istri pertamanya memilih kabur?, itu karena kiyai mengidap penyakit deabitus, jadi ada yang kurang, jelasnya tak bisa menafkahi bathinnya. Dan akulah yang kemudian menggantikannya, aku masih perawan saat itu dan bahkan sampai saat ini,. Dan demi menjaga kehormatanku yang janda seorang kiyai ini, memilih pakai niqob ( cadar )....", Jelasnya.
" Enjih nyai...", Jawabku sekenanya.
" Gini lho mas...., Masnya usia sekarang berapa?".
" 24 nyi",
" Oh ...lebih muda dari saya 10 tahun,. Saya tahu masnya jujur, karenanya tanpa malu-malu demi menjaga harkat saya, agar tak diganggu terus pak lurah di desa ini, gimana kalau masnya memperistri perawan tua semacam saya ini?, aku tahu masnya takut menikah sejah gagal tunangan dengan gadis di desanya mas kan?". Sumpah demi apapun aku dag-dig-dug deeerr. Bayangkan orang yang saya takdimi, saya segani, saya hormati, pas meminta untuk dinikahinya. Aku tak bisa menjawab apa apa, bingung sebingung-bingungnya. Karena aku tak menjawab, beliau membuka cadarnya, " apa aku kurang cantik?".
" Yaaa Allah ...", Begitu saja jawabku karena melihat tampangnya tetap kayak wanita Pakistan seperti dulu, bahkan lebih bening.
" Enjih Mak nyai saya ma....u ", jawabku . Aku pun pulang ke barak kerja dan semalaman tak bisa tidur, bukan masalah biaya hidup karena beliau memiliki warisan perkebunan kelapa beberapa hektar di desa itu, ini kutahu karena dulu sering diambil untuk.keprluan pesantren. Yang super bingung, andai sampai saat nikah, gimana saya menyentuhnya ?, saya benar-benar hormat padanya.
__
Bondowoso, 12 Juli 2022
Ketemu jodoh lagi
BalasHapusPas bilang gini, " permisi nyai 😀😀ðŸ¤"
HapusWaduh.
BalasHapusHaps....jangan rame ðŸ¤ðŸ¤
Hapus