Total Tayangan Halaman

Minggu, 24 Juli 2022

HIDAY

 




HIDAY

Pak Tyqnue Azbynt


"Pak kasihan ne anak kucing.....", kata Hidayatul Khairah salah seorang muridku yang gemoy itu. Teman-temannya biasa memanggilnya Hiday Dayak karena mamaknya orang suku Dayak sedang bapaknya suku Jawa. Dia sangat perhatian pada tumbuhan dan binatang di madrasahku, bahkan anak belalang pun dia rawat jika ada masalah dengan kehidupan nya. 


Siang itu dia merapat ke tempat dudukku,  bersemuka dengan kursi kecil yang dia bawa. Dari curhat panjangnya dia barulah aku tahu kalau gadis itu begitu peduli pada alam. Pantas saja kalau semua temannya mengatakan dia si anak Dayak sang pencinta alam

Semakin lama dia bercerita kok malah semakin sedih bahkan kian haru biru. 

" Pak, saya ini menurut para ustaz adalah anak dari desa Sumberwaru kecamatan Binakal, padahal saya asli anak Kalimantan Timur", paparnya.  

Dari cerita ya aku tahu kalau bapaknya meninggal gegara dimakan buaya muara, yang menurut tuturan dari mamaknya dahulu ayahnya pernah membunuh anak buaya itu karena memakan ternaknya. Pada saat yang lain justru bapaknya diterkam buaya itu hingga tewas. Sedihnya ditinggalkannya sang bapak baru baru ini sebelum dia naik kelas 9.  Sang bapak rela memondokkan anaknya ke Pesantren Almaliky di Bondowoso Jatim agar anaknya bisa mengaji, karena kehidupan di tempat tinggalnya anak-anak lebih banyak bermain dengan alam dan guru ngaji sangat sulit tuk didapatkannya. Kulihat air mata Hiday semakin deras saja saat menuturkan betapa rindu pada sang bapak yang jasatnya dihabiskan oleh buaya muara itu, sedang mamaknya belum tentu setahun bisa ke pulau Jawa. 

___

Bondowoso, 24 Juli 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...