Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Juni 2022

Mak Emak

 



Photo source . Akun tiktok. #planet cantik


Mak Emak

_pak_tyqnue_azbynt_


Sabtu pagi mentari telah sepenggalah, kami bergegas menata lukisan dan patung-patung, serta karya rupa lainnya. Tiap lukisan diberi judul, bahan, ukuran dan harga sebagimana yang ada pada daftar catalogue. Tidak lupa catatan kritik dan appresiasi pengunjung.


Ada yang aneh saat itu, semua harga diubah, dan  karya yang bagus-bagus di beri harga murah tapi ditulis sudah laku. Yang super aneh ada 3 lukisan yang _ya_ampuuuuun_ super jelek ditulis harga mahal dan tertulis sudah laku. Sementara lukisan jelek lainnya ditulis harga mahal dan dinotifikasi telah dipesan.


Dasar Mak emak istri pejabat, yang saat itu sedang berkunjung di bawah komando Dharma Wanita Pemkab, justru yang dilihat harga yang mahal-mahal.  _Finally_ mereka membelinya dengan harga mahal. 

"Begitulah cara menjebak ibu ibu istri pejabat ", kata HH. Basoeki ( Guru Seni Budaya SMPN Curahdami 1) yang merupakan mentor kami. 

Barulah aku sadar, kerja ekstra mengubah semua harga ternyata sukses juga. Adapun lukisan-lukisan yang dinotifikasi sudah dipesan beberapa hari berikutnya diganti harga dan notif nya. 



Dari catatan perupa 90an

Sanggar Seni  Citra Budaya

_____


Dilara

 


(Gambar pemanis belaka)

Photo source tangkapan layar channel YouTube @ Azraboysak -Turkey

DILARA

Pak Tyqnue Azbynt


Selepas keluarnya KHS kumasih saja sibuk ngampus di kegitan ekstra seni dan literasi. Aktifitasnya sih nyantai dan mengasyikkan karena ini passion saya.  Hampir tiap hari kulihat gadis bak model dengan mata hazel dan kulit putihnya yang menandakan ia bukan manusia lokal. Dan....dia telah menjadi bidikanku tuk dijadikan objek lukisan naturalku. "Harus kena", begitu batinku.


Seusai shalat Jum at aku kembali ke kampusku di Univ. Islam Jember yang masih belum banyak orang datang gegara ibadah Jum at baru saja kelar. Dilalah si mata hazel muncul dari Suzuki Ignis merah maroon. Ngasal saja kuucap salam. Dan rupanya diapun menjawabnya. Semula dia kukira beda agama denganku, karena bule dan bukan satu fakultas denganku yang jurusan Tarbiyah PAI itu. Sedikit kubasa basi mengenalkan diri demi ingin tahu jati dirinya. Ternyata dia warga Turki yang bertugas sebagai CEO main dealer Suzuki di Jl. Gajahmada kota Jember. Dia menyampaikan alasan kuliyah di Fakultas Badaya prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang diwajibkan dari pusat demi memperlancar komunikasi bisnisnya. 


Sejak perkenalan itulah menjadi entry point tuk mengenalnya lebih jauh. Ternyata ia seorang janda yang ditinggal mati oleh Dave suaminya asal Australia. Dari penuturannya dia merasa nyaman dan terbantu dalam belajar bahasa, yang justru aku penggila literasi ini. Oh yaa dia cewek asal Turki ini bernama Dilara. Aku bak mendapat sekarung mutiara, karena dia mau diperistrikan aku gegara kehamilan anaknya yang sudah 4 bulan itu nantinya butuh seorang ayah. Aku menolaknya karena aku anak dari orang tani miskin dan jauh kelas pula. Tapi dia tetap saja keukeuh untuk kuperistri karena merasa nyaman denganku dan juga karena seagama. Padahal semula kukira dia beragama lain karena tak tampak memakai hijab. Rupanya aku salah. Dia memakai sweater  yang berpenutup kepala, yang justru di dalamnya dia memakai penutup rambut yang casual dan fashionable. Yang bikin aku gemetar takut takut tapi semangat adalah saat dia datang ke desaku dengan berbahasa Indonesia yang masih kaku itu, menyampaikan pada bapak dan emakku agar melamarnya walaupun penyampaikan pada orang tuanya di Turki via Maya.

____

Bondowoso, 30 Juni 22

Dosen vs Tukang Parkir Kampus

 

Photo source. Kompasiana.com

DOSEN vs TUKANG PARKIR KAMPUS

Pak Tyqnue Azbynt


Menjelang shalat asar kulangkahkan kaki ke masjid kampus yang masih dalam satu area di pesantren tempatku mendedikasikan hidupku.   Sembari menikmati cumbu angin yang memesrai wajahku, kusempatkan menulis blog via  gawaiku. Banyak mahasiswa yang mulai berseliweran di area petirtaan wudhu. Dosen dosen pun satu persatu mulai mendatangi masjid dengan nuansa etnik Jawa itu. Menuntaskan sisa penat pasca mengajar kumasih duduk di bawah pohon mangga gadung yang berada di sisi kiri masjid, tepatnya di parking area. 


Betapa bangganya aku saat melihat yang dulu adalah murid kesayangan para guru kini telah berevolusi menjadi dosen dengan gelar Doktor. Taklah heran jika mereka menduduki jabatan itu karena mereka rata-rata samrt boy. Sebelum ke petirtaan masih saja menundukkan kepala saat lewat di depanku. Berdiri di belakangku seorang tukang parkir yang dulunya juga muridku yang nakalnya minta ampun. Mereka kelewat bar bar dan membuat kami super mangkel. Kontradiksi jabatan telah mereka raih sesuai dengan kegigihan saat di bangau sekolah dulu. 


Tukang parkir yang dulu super nakal itu tak mau mendahului langkahku, dia memilih mengekor dan meminta tas kantorku tuk dibawakan. Sampai di shaff shalat pun dia memilih di belakangku, sementara sang dosen merapat ke shaffku. Usai lantunan dedoa mereka para dosen itu masih menyalamiku sembari senyum sebentar. Barulah kemudian si tukang parkir meraih tanganku disalaminya dengan berkali dibolak balik sembari diciuminya. Yaa Allah yaa Rabb, kenapa yang tukang parkir lebih menghormatiku, lebih tulus, bahkan berjalan sejajar saja tak mau. Tundukkan kepala dengan kehidmatan yang dalam, sedang sang dosen hanya tundukkan kepala dan tak sampai tengkuknya membungkuk. Air mata bercucuran melihat kenyataan, bahwa ketulusan itu jauh lebih menyentuh ke lubuk hati tinimbang bergaya perlente tetapi menjaga prestige dirinya di atas penghormatan pada seorang guru.

__

Bondowoso, Ultimo Juni 2022

Neng Sari

 


Photo source. Instagram Kasishchaudari_05

NENG SARI

Pak Tyqnue Azbynt


Gadis yang sejatinya tomboy ini, masih saja menyembunyikan sifat itu gegara bersembunyi dibalik busananya yang muslimah pol. Tapi bicara yang ceplas-ceplos dan protesnya menyasar siapa saja jika sudah tak cocok dengan pandangannya. Namun hampir semua lawan bicaranya tertunduk dan mafhum padanya. Lho kok?. Ya iya lah, dia kan keluarga pesantren besar, jangankan semua orangnya, kucing dan semua tanamannya pun dihormati orang. Begitulah kalau adat orang pesantren salaf. 


Dia masih muridku yang selalu memanja plus protas protes, hingga terasa nyeri-nyeri sedap di benakku. Bersama teman-temanya yang imut-imut dengan gaya santrinya menjadikan nilai plus tersendiri bagi sesiapa yang memandangnya. Jujur saja membersamai mereka aku lebih betah tinimbang anak kelas cowok yang nakalnya minta ampun itu.  Dari deretan temannya ada sosok bidadari tak bersayap yang sedang mengagumiku. Dan akhirnya menjadi hidden relationship, cilakanya si Neng Sari yang nyomblangi, karenanya semua santri tak berani komen dan memilih bungkam. Berbekal dari bercinta dalam senyap itulah kuberanikan diri tuk memberi kabar burung pada keluarganya  dengan tujuan hendak khitbah. Sedihnya, gayung tak bersambut, gegara aku yang belum mapan dan tak berpenghasilan tetap. 


Sebagai lelaki aku memilih hal yang pasti pasti, walaupun hati teriris sembilu. Berat memang dirasa, tapi perasaan harus kukalahkan dengan logika. Dan akhirnya kumemilih berkhitbah dengan seorang gadis yang tak lain masih santri yang ngaji di rumahku, bukan muridku di tempat aku ngajar di pesantren. 


Kabar pertunangan ( khitbah) mulai terdengar oleh pihak pesantren begitu juga dengan Neng Sari dan Ganovi teman si Neng yang gagal kupinang karena orang tuanya tak ACC sama sekali. 


Menjelang tahun 2000 kami mengakhiri masa lajang. Atik santriku itu resmi menjadi bidadari titipan mertuaku. Kami mengarungi kehidupan baru. Indah terasa, kenangan dengan Ganovi hilang tanpa jejak, begitulah laki-laki yang lebih menggunakan logika tinimbang emosi. 


Sebagai keluarga yang masih terbilang masih romantis-romantisnya, kami mendapat hadiah terindah dari Tuhan. Aku diterima sebagi CPNS, dan dalam waktu singkat dipanggil untuk mengikuti Diklat Prajabatan di kota Surabaya selama 21 hari.   Di Balai Bandiklat rinduku tak bisa kutahan, hampir tiap malam tak bisa tidur gegara teringat senyum bidadariku. 


Ketika waktu Diklat Prajabatan usai, aku pun memilih segera pulang tanpa plessir dan shoping-shoping sebagaimana teman yang lain. Tapi apa yang terjadi saat kutiba di rumah, istriku menyambutku dengan dingin, bahkan sampai lebih 2 pekan dia tak begitu hirau akan aku. Dia memilih pisah tidur dengan alasan lagi halangan. 


Hari itu aku kebetulan ngajar di kelas si Neng, hatiku mulai kacau. Teringat si Ganovi, manalagi si Neng nenggojlokku mati-matian, yang membuatku semakin badmood saja. Puncaknya si Neng kemudian mengaku kalau telah berkunjung ke rumahku saat aku di Bandiklat. Dia mengaku sedari dulu cinta padaku, dan menyudutkan istriku. Dibilangnya merebut pak guru idolanya, bahkan dia sampai membuat kopi sendiri di dapurku, dan menganggap istriku tak bisa membuat kopi enak seperti buatannya. 

" Bak, Pak Guruku itu tukang buat kopinya saat di pondok ya aku, tak ada yang lain dan memang tak kuperbolehkan. Dia lebih senang buatanku. Makanya separuh gajinya selalu diberikan padaku. Kenapa baknya merebut dariku, awas ya saat di pesantren akan menjadi milikku. Kalau di rumah kuasai sepenuhnya ", begitu dia bercerita padaku.  

Mau marah gimana...mau tak marah dada hendak meledak. Aku bekerja di Yayasan pesantren keluarganya. 

" Kenapa sampai segitunya sih neng?..makanya pasca prajabatan di rumahku kayak di kuburan aja, ...ini gegara neng", timpalku sedikit marah.

" Yeee si bapak, gitu dong bisa marah, kan asyik, lagian kenapa bapak tak memilih Ganovi yang imut itu?", Katanya tanpa dosa. 

___

Bondowoso, 30 Juni 2022

Selasa, 28 Juni 2022

Alchira

 

Photo source. Bestasianwomen.com

ALCHIRA


Pak Tyqnue Azbynt


Asyiknya menempuh pendidikan dengan Prodi Antropologi Budaya bila sudah travel research ke luar negeri. Mahasiswa dipersilahkan mencari sponsor dan tujuan penelitian.  Aku yang terbiasa bermain Ome Tv internasional memancangkan niatku agar bisa ke negara Kyrgyzstan yang masih berada di kawasan Asia tengah itu. Negeri yang semula bagian dari Uni Soviet. Finally berkat ajuan yang diterima oleh Kedutan RI -Tazhkent Rep. Uzbekistan merangkap Kyrgyzstan, yang akan menjadi 1/2 sponsor sedang separuhnya aku dan 5 orang temanku mendapat bantuan dari Perusahaan Rokok PT Djarum Kudus. Yaa intinya kami hanya butuh sekita 20 jutaan untuk uang saku. 

Karena bulan Juli sampai  September adalah bulan yang tepat dan suhunya ramah, maka kami planning di awal Juli. 


Entah sudah berapa lama aku tertidur di kursi pesawat Singapore Airline yang membawaku, tetiba temanku sudah membangunkanku. Ali Harsojo, Tantin, Juni dan Eko hanya senyum senyum saat aku menyeka mulutku yang sudah basah liurku. jemputan bus telah membawaku ke Classic Hotel di kota Osh. Sumpah demi 7 bidadari deh, di hotel itu  aku benar-benar kagum sama kemolekan pelayan hotelnya. Mata biru, kulit putih kemerahan, rambut pirang dan senyumnya yang Masya Allah itu. Tak salah jika malam malam berikutnya hanya melukis di kamar hotel tinimbang melakukan telaah pustaka yang sudah disediakan oleh pihak hotel. 


2 berikutnya kami diperkenalkan di Segiz sang pemandu yang akan membawa kami ke Osh kota Tua Lembah Farghana itu. Dari penuturan sang guide bahwa di Osh itu pula dimakamkan Nabi Sulaiman tepatnya di Lembah Farghana. Ada kota Bishkek, menara Burana dan beberapa spot wisata lain dengan keunikan sosiologinya, perpaduan etnik Rus, China, Arab dan suku asli  Kyrgiztan. Setidaknya tempat tempat itu merupakan spot kajian kami selama kurang lebih 2 pekan, dan berlanjut pada 6 bulan lagi. 


Ditengah seriusnya diskusi di corner Veranda  aku dikejutkan oleh sosok wanita cantik yang membawakan kami teh hijau dan sedikit kudapan khas sana. Nafsu usilku muncul seketika, kuminta saja pen wana hijau toska yang ada di saku kirinya dengan alasan penaku macet.  Tak hanya itu emblem namanya juga aku minta, alasannya untuk mempermudah saat pengembalian pennya nanti, gak masuk akal tapi anehnya dia mau. ALCHIRA begitu nama emblem itu. Rupanya dia sangat enak diajak ngobrol, karenanya Ali, Eko, Tantin dkk, kuacuhkan saja dan aku memilih mengulik ngulik jati diri gadis Kyrgyz itu. 


Tak seberapa lama, datang pula cewek yang tak kalah manisnya, Feruza begitu namanya. Dia pun tak kalah asyiknya diajak ngubrol, tapi sayangnya dia lebih intens dengan si Ali. Tapi berkat trik dari Feruza inilah aku bisa menggali banyak hal tentang Alchira. Yang tak pernah aku duga justru tawaran dari Segiz agar melakukan penculikan. " Penculikan....?", Begitu tanyaku. Alangkah kaget dan senangnya aku saat sang guide memberitahuku bahwa jika seorang cowok tertarik pada wanita boleh melakukan penculikan. Nah...ini pintu nakalku bisa terbuka. 


Pas malam Senin waktu Osh kuajak Segiz sang pemandu, Ali dan Eko, untuk melakukan penculikan sementara Tantin,  Antriana, dan Dianna kami biarkan menikmati malam di hotel, karena mereka sangat menentang keras kegilaan kami. 


Kain putih penutup kepala sesuai perintah Segiz aku persiapkan. Dengan bantuannyalah aku bisa melakukan penculikan yang kemudian aku bawa ke kantor kedutaan yang sudah kuhubungi sebelumnya. Alchira berontak berontak saat kami bawa dengan mobil Van milik sang guide. Sampai di main office hotel  kami turunkan lalu masuk ke gerai depan tempat penerimaan tamu. " Oh my God ...it's you ....", Katanya . Kami saling pandang lama sekali membuat jantungku serasa mau copot. Suasana kian hening ....tanpa gerak tanpa kata. Barulah suasana menjadi romantis dan hatiku benar berbunga-bunga saat ia mengambil kain putih itu, ya dia memakai di kepalanya.  Kudengar si Ali ngedumel , " do addo abe' pera' dhaddhi rengngi' " ( duh adu aku hanya jadi nyamuk) gumamnya dengan Bahasa Maduranya yang khas itu.


____

Bondowoso, 28 Juni 2022

Menembus Batas

 


MENEMBUS BATAS

Pak Tyqnue Azbynt


Vatima gadis Maroko yang demi meraih calon imamnya harus melintas 900km ke negeri seberang. Pacaran yang teramat tabu di negaranya telah membangkitkan kenekatannya untuk mendobrak tradisi walaupun harus meninggalkan negerinya. 


Gadis berambut coklat, bola mata hazel, bibir tipis plus hidung mancungnya adalah pesonanya yang tak bisa dipungkiri. Dia memilih tinggal di Arsn en Re Prancis dan mengikuti gaya yang lebih bebas di sana.  Begitupun Muhammad yang sedang menempuh studi di kota Saint Veran lebih berpenampilan elegan ala lelaki muda barat yang lebih tampil modis. Namun tradisi muslimnya tak dapat dia tinggalkan hususnya dalam hal relationship, tak ada kata pacaran. Masih dia pegang teguh aturan di negeara asalnya Maroko, tiadak boleh pacaran, kalaupun ada tidak boleh ditunjukkan di tempat umum, tidak boleh berkhalwat ( berduaan ), ketika ditempat umum harus berperan tidak saling kenal, yang boleh tahu hanya orang terdekat dalam.keluarga, dan tetek bengek lainnya masih ia pegang. Muhammad punya pertahanan yang kuat dalam menjaga tradisinya. Vatima lebih tegas memilih jalan cintanya yang telah dia tangkap sinyal cintanya 6 tahun yang lalu. Karena gaya ekstrim inilah Muhammad memilih menutup semua pintu baginya. No calling, co chatting, dan semua telah di diskonekkan olehnya. 


Tak tahulah apa namanya, Vatima lebih demonstratif untuk mengungkapkan betapa kuat cintanya. Dia pilih sebuah acara di televisi dengan konten ungkapan cinta dan dialah yang melamar sang cowok. Muhammad seperti disudutkan, karena di Prancis hal semacam itu tidak tabu. 2 orang presenter berusaha mengulik ngulik sisi terdalam di hatinya. Dan benar saja Muhammad menerima lamaran Vatima walaupun seperti agak pilon kebingungan.  Sang cewek dengan beraninya melangkah meraih tangan Muhammad, bergelayut mesra minta dicium keningnya. And finally sang cowok mencobanya walaupun bibirnya gemetar dengan keringat dingin mulai keluar karena acara live TV itu disiarkan ke pelosok negeri.

___

Bondowoso, 28 Juni 2022


Diadopsi dari YouTube channel La Vie dengan beberapa improve

Sabtu, 25 Juni 2022

Kutitipkan Nama di Pojok Lukisanku

 


KUTITIPKAN NAMA DI POJOK LUKISANKU

Pak Tyqnue Azbynt

       Memasuki auditorium Grand Padis Hotel yang sudah semerbak harum aroma terapi menjadikan kenyamanan tersendiri bagi tetamu, di pojok kiriku tampil menawan anggrek bulan lidah jingga angrek hybride kesukaanku. Deretan meja dengan table cover warna salmon  pink semakin menambah hangat suasana.

       Pagi itu pukul 07;15  grand opening temu Pengusaha Muda belumlah dimulai. Sangatlah maklum kalau ada rekan-rekanita yang menyempatkan tuk pamer suara indahnya yang diirigi oleh bung Gio electone. Begitupun aku yang tak tahan oleh godaan teman teman, akhirnya mencoba berkokok lewat sebuah lagu  unchained melody , dan suasana juga kian ramai saat para audien ikutan bersuara, yaa asik lah.

       Aku duduk di pojok kiri sebelah selatan pas berhadapan dengan wanita muda berparas cantik dalam balutan busana jingga berulas hitam. Bros mutiara putih gading di lilitan jilbab hitamnya menambah poin keelokannya. Sorot mata yan teduh wanita yang seakan angkuh itu telah mengusik nafsu nakalku.

       Tak seperti lainnya aku di tiap workshop selalu membawa skecth book dan beberapa pensil  steadler warna hitam dengan beberapa type.  Yang lain sibuk dengan laptop, sementara aku menjejakkan goresan di kertas lukisku. Untuk mengambil wajahnya sengaja kufoto dia dengan Oppo Cameraphone-ku. Coretan demi coretan kunikmati di kertas A3 dalam bentuk drawing. 

       Dua jam tak terasa , jelang pukul 10 : 00 dan saatnya rehat , muncullah suguhan kopi Arabica Raung khas kopi Bondowoso yang menyandang kota Republik Kopi ini.. pastel basah di depanku tak mampu menggoda selera. Keasikan corat coret telah menyandra saat rehatku. Ada beberapa rekan yang mengomentari lukisanku sementara yang lain sibuk bermain mikrofon pamer suara indahnya sambil menarik narikku tuk ikutan, tapi kuacuhkan , aku kan lagi sibuk menjajah kertas dengan pencil drawing. 

       Tak tahu siapa nama wanita cantik di depanku, hatiku benar benar terpaut oleh gaya acuhnya itu. Nama tak penting, toh dia bukan sesiapaku. Lagian aku taklah mau dipenjara jeratan rindu.  Tapi anehnya kenapa lukisan itu mengambil obyek dia , wajah ayunya. 

       Rehat usai, acarapun bersambung kembali,  yang kali ini pemateri didapuk oleh mas Rizal Hariyanto ,si pengusaha muda yang sukses itu. Dalam usia yang relatif muda sudah menjadi milyarder.  Rupanya sang pemateri ini juga pintar mencari moment tuk menghidupkan suasana. Lalu dipanggilnya wanita cantik di depanku tuk menyampaikan pesan kesan, dan tentunya bermula dari perkenalan nama . Dan dari situ aku kenal namanya Fathma Aurelia. Nama itu menjadi noktah di dalam dadaku.  

       Usai  acara nyaris tak ada materi membekas di otak, selain wajah Fathma Aurelia yang menjadi gambar mural di tiap dinding hatiku.  Lukisanku kuberikan padanya setelah kubungkus  dengan amplop kabinet besar, dan tak lupa kutitipkan namaku di pojok lukisan itu.

       Sepekan berlalu  ada  pendatang baru di FB-ku dan di Ig-ku, walaupun dengan sedikit kata tapi bagiku ini bagai kejatuhan durian runtuh di depanku. Fathma Aurelia mengajak berteman denganku. Bak haus lalu  ditawari air  yaa ku-iakan saja maunya.  Walaupun aku tak langsung banyak kata, yaa jaga imej lah.

       Sejak itulah rutinitas di atas kanvas menjadi terpinggirkan,  tergatikan dengan kesibukan bermain gaway. Ada berjuta tanya yang menggelayut di benak,  kenapa kesibukanku bermain warna di atas kanvas jadi tersandera?, kenapa cumbu dengan si Akop kakatuaku tak seperti dulu?, kenapa keasyikan menemui aggrek anggrekku tak seacap dulu?.  Semua kini berlabuh di Oppo cameraphone .  walaupun hanya melihat lihat profile dan unggahan-unggahan resahnya ., atau justru jauh membaca novel novel asmara. Aah aneh otakku.

        hai kaka, assalamu alaikum..ini aku Aurel  sapanya lewat videocall di HP-ku

        wa alaikum salam, eh ..oh iya  gelagapan ku menimpali sapanya

        maaf yaa dede boleh tanya tanya agama ne, maaf maaf boleh doooong  begitu rengeknya.

        yaa yaaa kalau kaka bisa ....kalau gak bisa gimana?, tanya apaan neh ? 

        kenapa yaa kok perintah sholat tuh turun ke nabi Muhammad, kan nabi yang pertama nabi Adam 

        oh ...kan gerakan sholat seperti nama beliau yang bernama Ahmad  alif  ha- mim- dan dal,  alif itu berdiri, ha itu ruku mim itu sujud, dan dal duduk iftirasy , gitu kira kira 

VC- belangsumg lama , mulai dari tanya agama dan berakhir curhat.  Dan dari rutinitas itu keintiman via gaway kian intent. 

       Dari curhatan curhatannya aku tahu bahwa, Aurel adalah korban pernikahan dini yang berakhir dengan status janda terlalu dini juga.  Usia yang masih 20th dengan satu balita 2tahun menjadikan tertutup pergaulannya. Minder dan justru seperti putus asa menjadi kekhawatiran sang ayah. Hidupnya hanya bertiga dengan balita mungilnya yang imut itu.  Sementara sang bapak merasa bersalah besar telah menjodohkannya dengan peria yang salah, pemabuk dan temperamental itu.  Semula sang Arjuna bagaikan seorang lelaki yang penuh tanggung jawab dan setia.  Sangakaan sang bapak salah besar, semua berbalik 180 derajat . padahal sang bapak sudah kian renta dengan usia 80 tahunan , itulah yang kemudian memaksanya tuk menikahkan Aurel.

       Studinya di pesantren harus dihentikan demi permintaan sang bapak, dan tragisnya pernikahan itu hanya dijalaninya selama 6 bulan lantaran suaminya telah mentalaqnya selama 3 kali, dan tak berselang lama terciduk sebagai pengedar narkoba.  Kini Aurel hanya menumpahkan kegundahan di blog pribadinya. Mungkin karena bahasa yang sederhana tak banyak yang mengapresiasinya. Aku pun menganggapnya begitu, terlalu biasa dan datar, walau dia banyak curhatannya bertutur,  aku tak tahu cara menyampaikannya, tapi hatiku runtuh . Dan itu hanya kuanggap bahasa lebay yang minta perhatian.  

                                                          ***********

       Jum at sore sepulang melatih seni rupa di sebuah madrasah, kuambil gawai yang sebelumnya lupa kubawa ke beranda ar Raudhah tempatku melatih corat coret di kanvas. Masya-Allah, call berkali kali tak ada yang menggubrisnya. Ada apa ? otakku bertumpuk sejuta tanya.  Dan hanya pesan Whats App ,  nanti jelang rehat malam aku mau VC, sekarang kaka tak usah von balik, titik !.   Wah rupanya si dia lagi BT nih , tapi gerangan apa sampai segitunya. 

       Malam sabtu menjadi malam yang tak biasa, kerjaku menjadi tak konsentrasi, laporan kinerja berantakan. Hanya tanyangan Nat Geo Wild yang menjadi tontonan hiburanku, walaupun mataku tak serius memelotinya. Aku terkapar di depan televisi sambil bersanding hp. Jam di cameraphoneku  telah menunjuk angka 01: 23 , tak ada dering call darinya, cemaspun mulai merambat di otak. Akhirnya selimut mesra kupaksa memelukku sambil berusaha memejam mataku. Entah sudah berbagai gerak gaya tidurku, call yang kutunggu tak kunjung berdering. 

        assalamu alaikum kaka, begitu sapanya saat kuankat panggilannya, kulihat rambutnya acak dan mata yang terlihat sembab,  maaf aku ketiduran saat menidurkan si kecil , tambah rengeknya memelas.

        wa alaikum salam w w,  ealah dede...., aku menunggu  sampai mau kiamat neh  aku sedikit emosi.

       Dari perbicangannya baru kutahu, banyak hal tentangnya.  Hafalan Alqur an yang sudah 15 juz jadi hilang karena, kegagalan berumah tangganya.  Bahkan deposito pemberian sang bapak telah digerus separuhnya oleh mantan suaminya.  Rasaku menjadi marah, resah , kasihan menjadi bercampur aduk.  

        kaka boleh gak besok temeni aku maka siang di rumah Bali, klebang sana? 

        mana tuh, aku kok gak tahu yaa ? 

        yaah, please... boleh yaa?.  Wong lokasinya asik kok 

        yaa yaa boleh tapi di mana, kaka tanya malah gak dijawab 

        kaka tinggal ke utara alun alun kota, trus menuju SMK Pertanian, nah di simpang tiga itu ikti aja alur ke taman pemancingan , sebelum taman pancing ada rumah Bali, posisiya di atas bukit yang masih sangat alami. Begitu celotehnya sambil mempermainkan tasbih kokanya.

         yaaah makan aja harus kesitu , kenapa tak di Pujasera aja kan asik ramai  

        justru aku tak ingin keramaian,  sembari ngerayain ultahnya kaka, aku mau beri kejutan katananya.

        kejutan kok diberi tahu ,

        yee kaka tak akan tahu kok, pokoknya ikuti aja , okee?  timpalnya bersemangat.

         yah kalau tak diberitahu mana mungkin aku datang yee  godaku

          uuuuhhh please deh...yaa yaaaa ?  rengeknya  yang memang masih seperti abg. 

                                                           ************** 

       Dengan GSX-S black matte kususuri jalanan yang berpagar rerimbunan pohon angsana, angin Februari masih banyak membawa awan, maklumlah masih musim penghujan. Beruntungnya siang itu cuaca bersahabat, awan tak begitu tebal begitupun angin masih berbaikan dengan kami.  Sempat kuhentikan laju motorku tuk sekedar ambil ambil gambar tuk obyek lukisan.  Jalan yang melandai , rerimbunan yang menghijau dan desau angin menjadikan siang itu begitu damai, terlebih lagi di area kaki Gunung Purnama yang indah alami. 

       Sempat beberapa kali bertanya kepada orang yang melintas di jalanan tuk mencari rumput., rupanya tak banyak orang tahu Rumah Bali yang dimaksud.  Barulah kutahu setelah melintas dua anak SMK Pertanian yang rupanya baru pulang sekolah. 

        eh...adik...tahu lokasi Rumah Bali di sini ? 

        oo ... masnya ikuti aja jalan itu trus sebelum taman pancing itu ada gapura, masnya belok kanan dan sedikit menanjak, yaa di situlah posisinya  paparnya.

       Sampai di lokasi, kuparkir di barat balairung yang lumayan gede dan aku menuju ke sebuah bukit yang ada semacam gazebo yang unik berbahan pokok pohon palem.  Yaa lumayan capek juga menaiki tangga itu. Tampak 3 sosok lelaki sudah berdiam di situ, yang perawakannya sudah lumayan sepuh. Aku tak tahu kejutan apa yang hendak kuterima siang itu. 

       Sementara itu seorang lelaki setengah baya berbaju batik khas Bondowoso sedang berbincang serius dengan lelaki di sebelahnya yang mengenakan baju koko dan kain rida yang dililitkan di lehernya, ( pikirku lelaki ini yang hendak membacakan doa ulang tahunku). Aurel hanya senyam-senyum di sebelah lelaki sepuh dengan peci putih di rambut yang sedah penuh uban itu. 

       Lelaki sepuh itu menyodorkan copy KTP dan KK sembari memperkanalkan dirinya dan menyampaikan ikhwal maksudnya. Oh my God , rupanya bincang Aurel di Ig-ku dan di FB-ku benar-benar serius, yang minta dinikahiku.  Jantungku berdegup kencang, nafasku tersengal, gemetar seluruh tubuhku. Sejenak itu aku tak bisa berkata apa-apa. 

        bagaimana nak?, mau turuti permintaan anak saya ?  pintanya

        bagaimana yaa....bener ne pak? Bener ne dede? , asalku kebingungan.

Manalah mungkin orang sejelek aku dan usianyapun terpaut cukup jauh , akan memperoleh seorang biddari yang terluka?. 

       Dan prosesi akadpun dilangsungkan pada saat itu dengan diwali-i oleh bapak mertuaku  sendiri ( ye berani sebut bapak mertua dah ) . Saat itu pula aku diberi uang tuk bermalam di Dreamland Hotel selama sepekan.

        anak anakku nikmati bulan madu kalian, uang ini cukup tuk bermalam selama sepekan di hotel , dan engkau anakku ( menunjuk padaku ) setelah pulang dari hotel urus perlengkapan admnistrasi perkawinan kalian   jelasnya serius.

       Sungguh coretan di pojok lukisanku telah mengantarku ke mahligai yang teramat indah. Tuhanku, puji syukur teramat dalam kupanjatkan. Engkau telah memperkenankan hamba memiliki bidadari yang terluka. Dan bersamanya aku teramat bahagia dengan anak dari istriku yang sudah terlalu lekat padaku ,  dia tak tahu siapa ayahnya sebebarnya, sebab di akte kelahirannya diatasnamakan  anakku walaupun mungkin suatu saat harus mengetahui siapa ayahnya , karena jika saat menikah kelak harus ada wali biologisnya.

                                                        *****************




Dari buku . Memburu Perawan di Kampung Janda


Bang Jasuke Vs Mak-emmak Bening

 


Bang Jasuke vs Mak-emmak Bening

_pak_tyqnue_azbynt_


Pagi itu di tajuk 09.15, kudapati seorang penjual  Jasuke ( jagung susu keju ) yang lagi mangkal di sisi kanan gerbang SDN Curahdami 1.  Berkali dia melafalkan hauqola saat melihat ibu-ibu wali murid yang sedang mangkal di area parkir sembari bewrswafoto. Aku dengar celoteh mereka sekitar make up, tas branded hingga cowok dan brondong gacoannya.


" Pak ...istriku cantik bening macam mereka itu. Sudah 1 tahun aku cerai gegara kumpul-kumpul nungguin anak di sekolahnya, tapi ujung-ujungnya selingkuh., demi anakku kusabarkan diri, tapi dia berkali-kali mengupayakan _khulu'_ hingga terjadilah perpisahan itu ", ceritanya. Aku hanya berpikir mencoba memahami apa yang sedang terjadi apda bang jasuku itu. Tapi begitu Mak-emmak kian seru bincangnya, aku bisa menarik titik simpul, bahwa _kaukusnya_ bermula di titik penjemputan murid yang kemudian terjadi dialok santuy hingga _bar_bar_love_ terjadi. " Gimana dengan anak-anak kita nanti kalau bunda-bunda glowing ini tak menjadi tauladan bagi anak-anaknya. 


Pas tanda bel pulang berbunyi, kulihat salah seorang guru membuka gerbang, dengan serta merta salah seorang ibu bilang, " pak gurunya masih muda cuy, ada yang minat gaaaak...?". " Oh sorry ga selera . ...bukan type kita kita", kata yang lainnya.

"Naaah gitu pak....gitu itu. ", celetuk bang Jasuke. "Nauzubillah tsumma nauzubillah....", Katanya sembari pegang dada. Barulah aku memahami. Bagaimana mungkin Mak Emmak itu berperilaku macam itu, padahal suaminya mandi matahari, menentang badai demi anak istrinya. 

___

Bondowoso, 1 4 22

# Flash faction

TALI KASIH ( Mr. Chen dan Bak Yuli )



Tali Kasih

( _Chen_dan_Yuli_ )


_Pak_Tyqnue_Azbynt_


Lakukan dengan sepenuh hati pasti diterima sepenuh hati. Begitulah falsafah hidup Yuli seorang nakerwan Indonesia yang dengan setia melayani tuannya Chen Sun Yong actor terkenal yang menjadi tuannya itu. Sang aktor kaya itu harus melewati masa tuanya dengan berbagai keluhan penyakit, stroke, maag akut dan berbagi penyakit lainnya. Bagi Yuli sang juragan dianggapnya sebagai keluarga sendiri, karenanya ia merawatnya dengan sepenuh hati. 


Desah napas tersengal, keluh rintih dan curahan-curahan kesedihannya tertumpah pada Yuli sang perawat mantan aktor terkenal itu. Taklah heran jika di salah satu wawancara televisi di negerinya Mr. Chen menyampaikan tentang Ikhwal Yuli, bahkan dianggapnya sebagai anak sendiri. Maklumlah aktor yang melajang hingga tutup usia itu harus dilayani kesehariannya oleh Yuli.


Kini Mr. Chen telah berpulang, kesedihan bak Yuli sangatlah mendalam, bagai kehilangan keluarga sendiri. Bukan, bukan karena kehilangan pekerjaan, tapi karena orang yang dia rawat tiap hari itu telah tiada, tak ada lagi keluhan-keluhan yang terbiasa didengarkan dengan sepenuh hati. Sebagai terima kasih Mr. Chen telah menghibahkan hartanya kepada bak Yuli, juga sebagai bukti cintanya sebagai keluarga dalam tautan kasih sayang ayak dan anak walau bukan secara biologis tetapi lebih sebagai pertautan jiwa. Dan bak Yuli nakerwan yang menjadi milyarder baru itu sedang marak beritanya di dunia. Nakerwan yang mendadak menjadi Sulthanah, gegara dapat hibah warisan sang tuan.

___

Bondowoso, 21 12 21

Memburu Perawan di Kampung Janda

 MENBURU PERAWAN DI KAMPUNG JANDA

Pak Tyqnue Azbynt

       Gemerlap lampu billboard di tiap sisi kampungku sudah menjadi nuansa keseharian tiap jelang malam tiba. Hingar bingar ala kota megapolitanpun sudah mengakar di kampungku yang biasa disebut dengan kampung Dolly Wood, mungkin karena gaya hidup yang serba palsu, kenikmatan instan serta materialistik sudah benar-benar membudaya. Begitupun dengan aku dan semua remaja di kampugku.

       Jelang senja sebagimana biasa aku dan teman teman sudah menjadi kebiasaan rutin mangkal di pos jaga sambil gonjrang-ganjreng gitaran  dengan menyanyikan lagu lagu protes sosial, walaupun aku sendiri bukanlah orang baik. Lagu lagu Iwan Fals, Fanky Sahilatua dan Ebiet G Ade adalah lagu lagu kesukaan kami, disamping lagu-lagu gubahan kami sendiri.

       Aneh...ya sangat aneh , dari sebelah selatan muncul wanita setengah baya dari musholla At-taubah sambil buru-buru menenteng kresek hitam. Aku baru tahu ternyata dia seorang pemulung, setelah mengorek-ngorek bak sampah di depan kami.

 mas masnya berhenti dulu yang gonjrang ganjreng...bok yao sholat sholat dulu...ne maghribnya dah hampir habis lho..

 ha ha ha... sepontan kami semua tertawa lebar

 pok...bukankah warga sini semua sudah ngavling tempat di neraka,  mulut warga sini semua berbau alkohol dan semua wanita di sini milik bersama..ha ha ha  begitu seloroh salah seorang temanku sembari melemparkan puntung rokok ke hadapannya.

 tapi yang enting kita usaha mas  timpalnya datar.

 trus  sholat, doa gitu?... lah nyatanya si mpok paling miskin kok di sini  sergahku.

 bukan masalah harta mas ,...yang penting bathin bahagia   sahutnya sembari membetulkan posisi gelas mineral di kresek hitamnya.

 non sen...kalau nyari makan aja ribet kayak gitu...mangnya bahagia?..bahagia dari Hongkong ? sergah temanku dengan nada nyinyir.

 yaa saya tidak merasa ribet kok mas...lah wong saya punya kekayaan yang melebihi kekayaan yang mas-mas punya kok  kelitnya.

                                                ************

       Keesokan harinyakembali aku mengamati si mpok pemulung kemarin. Ya sama ,begitulah sehari harinya. Tapi yang menjadi ke-kepo-an aku dan kawan kawan adalah saat dia mengatakan punya kekayaan yang melebihi kekayaan yang kami punya.  Peikiranku berkecamuk , apakah dia pengedar sabu , pengemis kaya, atau apalah yang ditutupi dengan cara memulung.  Penasaran kian menjadi- jadi , kadang menjadi kegirangan bagiku andai di penedar sabu, kami bisa menjadi partnernya atau setidaknya jadi pelanggannya.  Dan andai dia sebagi pengemis kaya , kami bisa memalaknya , dan bisa tuk fly party dari uang tersebut.

 permisi pok...bolehkah kami masuk pok?  pintaku, sementara kawan kawanku hanya menganggukkan kepala.

 oh..injih mas...mari mari sambutnya dengan tergopoh sambil menguakkan pintu reyotnya.

Tak ada yang istimewa di gubuknya, malah sangat-sangat tak layak huni, tapi justru yang menjadi perhatian kami adalah di dinding sisi kiri kami yang terpajang foto gadis cantik mengenakan jilbab dengan latar panorama Eropa yang lagi musim salju. 

 maaf pok....ini foto artis yaa? penasaranku mencul tiba-tiba.

 oh...bukan mas....itu si nduk anakku satu satunya , yang masih sekolah   

 oow... pantas aja ..masih sekolah... timpal  Vino disampingku.

 maksudmu gimana?  penasaran salah satu temanku.

 ya iya laaaaaah... wong masih sekolah pinter edit edit foto   sambut Vino di sela asap rokoknya memuntahkan kata kata itu.

 sekolahnya dimana pok? tanyaku.

 di luar mas... ne aku kangen banget mas ..dah tiga tahunan   sahutnya seperti tertimpa beban rindunya.

 di yayasan yaah ?  timpal Vino mencibir.

 gak tahu lah mas apa namanya...yang jelas si nduk itu sekolah di Istambul setelah mengikuti berbagai tes , terutama hafalan Al Qur an dan kebahasaan , yaitu bahasa Arab dan Inggris dengan bangga menjelaskan pada kami.

 dulu sekolahnya di mana pok ? tanyaku.

 oh...di Madrasah Aliyah Nurul Huda milknya Doktren Al-Maliky di kota kecil Bondowoso..si nduknya masuk di ghurfah bahasa asing , tapi diam diam juga sambil menghafal Al Qur an...padahal disitu memang ada khusus ghurfah tahfidz 

 ghurfah itu apa pok? tanya Andre yang sjak tadi hanya diam dan menikmati rokok Dunhill-nya.

 oww..ghurfah itu kamar atau blok ruang husus santri  di pesantren mas... jelasnya.

 aliyah ..kan sama dengan SMU ?  sergah Vino.

 enjih mas...

Diam diam aku googling mencari yang namanya Doktren Almaliky, yang ternyata ada di daerah Bondowoso Jatim . Kota ini ternyata bertajuk  High Paradise Land, Republik Kopi dan Kota Tape . Sementara kawan kawanku tetap berdialog dengan antusias sama si mpok.

 maaf pok...mulai tadi kami belum tahu nama empok   tanya Andre.

 sebut saja Fatma...kalo panjangnya si Fatma Juwita  jelasnya malu malu.

 wih..keren juga nama mpok...mpok dari mana asalnya sih...  tanya Vino.

 aslinya sih Bangka Blitung ..tapi semenjak nikah dengan almarhum abahnya si enduk ..saya tinggal di sini. Kenangnya.

 Oh ya... si nduk itu berarti kuliyah kan...kan sudah lulus Aliyah ?  aku berusaha meyakinkan benakku. 

 iya mas kuliyahnya katanya ambil jurusan Eastern Islamic Culture .. entah itu bagian apa..?

 great..... ternyata di kampung kita ada mutiara di kubangan lumpur...  seloroh Andre Filsofis.

                                                          ***********

       Hampir satu pekan si mpok jadi perbincangan kami, tapi sudah jarang nagkring di pos jaga, melainkan di studio seniku.  Kami semua bak mati gairah tuk berhura hura., sementra di otak ada semacam tumpukan berjuta tanya tentang alur kehidupan.  Betapa tidak, budaya kampungku yang sangat sekular dengan kerusakan moral yang luar biasa., ternyata ada orang baiknya juga.  

       Mat Jufri  temanku yang keturunan Madura menginisiasi tuk mengubah kebiasaan bebas kami.  Kami pergi ke Balai Bahasa di Jl. Siwalan Panji 2 No.1 , Bendrek Buduran , Sidoarjo, tuk memohon buku-buku Agama dan Buku Tentang Dunia Middle East hususnya Turki.  Andre_lah yang mengajak kami dengan mobil XL 7 nya.  Alasannya sih kalo beli kan mahal , sementara di Balai Bahasa bisa gratisan. 

       Mendadak studioku menjadi bilik literasi , tiap hari kami sibuk menguliti Islamology , sejarah tentang dunia Islam khususnya di Turki yang menjadi perlintasan dunia timur dan barat, negara yang di tengah tengah tiga benua. Kini saya baru sadar negara maju semisal Turki saja pemuda pemudinya tidaklah lantas bergaya megapolit seperti budaya kami yang dipaksa paksakan, dengan alasan status sosial.  

       Satu persatu kami mulai mendekat ke musholla At-Taubah walaupun hanya sekedar membaca baca buku tuntunan sholat dan buku buku agama lainnya yang ada di pojok literasi musholla itu. Entah ini karena kesadaran kolegial atau karena kami rindu gadis yang smart alim  dan masih bertahan dengan kesuciannya. Aaah tak tahulah. Tapi yang jelas hatiku benar benar lumpuh menyikapinya. Kekayaan yang kami punya seperti tak begitu banyak berharti, motor sport, mobil tak mampu menggodaku lagi.

        Hari hariku diwarnai dengan googling tentang dunia Islam, dan justru kutemukan chanel Almaliky TV dan apakah ini kebetulan atau apalah yang jelas di Al Maliky chanel ini aku bisa mengikuti paparan agama dari seorang kiyai muda ., Abuya  KH. Muhammada Hasan, SH. Daaan...beliau ternyata guru si nduk ketika masih mundok di Indonesia.  Pantas saja si nduk ( kusebutkan si nduk karena belum tahu namanya). Sangat gigih mencari ilmu . Lah wong  gurunya smart gitu , cara penyampaian agamanya dengan bahasa kekinian. Amazing.

 assalamu alaikum...mas..mas...tumben krasan di musholla, gak kuliah masse.... si mpok menyapa kami.

 oh nggak pok kami tinggal nunggu yudisium ....ya rehat dulu di sini... jawab Mat Jufri.

 gak di pos jaga lagi....kan lumayan banyak gadis gadis lewat...yang bisa digoda sindirnya.

 he he ...si mpok... timpal Vino sembari menyerigai malu.

 oh yaa...boleh tahu nama si nduk pok? Tanyaku.

 oohhh....si nduk?...abahnya menamainya Syahda Aurelia...mbuh apa maknanya....tapi aku biasa memanggilnya si duk biar lebih dekat   jelasnya.

 hoo..... serempak kami hanya mangut manggut....

 insya Allah, bulan Desember pulang kok, katanya sih mau ke Api Biru di Kawah Ijen Bondowoso bersama teman temannya tuk nikmati libur akhit tahunnya.  Sembari melipat mukenahnya.

                                                    *************

 mas mas kok rajin ke musholla yaa?...memangnya sudah sholat yaa?  tanyana singkat

 heee...iya pok...kami dah berubah.... papar Mad Jufri antusias

“ hmmm....tapi kalau ibadah jangan nanggung mas... pintanya serius.

 lah kami sholat wajib kagak ada yang bolong bolong....malah sholat tahajjud...sholat Dhuha kami rutinkan  jelasku.

“ mas yang lain ?  

 sama pok...kami sudah sepakat tuh mengubah cara hidup kami ...biar kami tak dianggap seperti dulu sama kleuarga kami...terutama di hadapan mpok ? sergah Vino.

 yaa kalau gitu ....salah masse, tangkalnya.

 lah piye toh....berbuat baik kok salah.. tanyaku penasaran.

 ya iya laaah...masse kan ingin dilihat orang..dipuji orang...beribadah harus Lillah mas.., apalagi hanya ingin dipuji bapak ibu , atau bahkan aku...demi mendapat simpatiku..agar bisa mendekati si nduk yang sebentar lagi pulang  dengan teman temannya dan sebagian dosennya, tapi yang terspesial dia membawa calon tunangannya yang dari Usbekistan itu...  paparnya panjang lebar.

 oh jadi mau tunangan yaa...? tanya Mat Jufri.   siapa namanya pok ? lanjutnya.

 katanya sih ia...tapi si nduk masih mau istikharah katanya...oh ya nama calonnya tuh SAIFULINSKI AMAROV....ya kira kira kalau sin Saiful Amar lah namanya. Papar si mpok.

       Kami semua sudah menemukan jalan damai, di msholla kecil itu. Walaupun belum tentu bisa berkenalan dengan si nduk  eh Syahda Aurelia ,. Ah itu nomer sekian lah, yaa kalau nantinya bisa berkenalan, itu mah bonos saja.

_________

 Republik Kopi,  Awal April 2020, 

Pak Tyqnue Azbynt




Dari kumpulan cerpen Memburu Perawatan di Kampung Janda. 

Penerbit  Catur Media Gemilang Pati Jateng













Jumat, 24 Juni 2022

Kutemukan Bidadari di Dapurku

 KUTEMUKAN BIDADARI DI DAPURKU

Pak Tyqnue Azbynt



          Bulan Maulid, adalah bulan di mana banyak pondok pesantren meliburkan santrinya, dan saatnya untuk pulang kampung selama sepekan.  Adalah adikku yang saat itu sedang  libur pesantren, yaa tentunya juga pulang dari pondok pesantrennya dari luar kota. Kepulangan adikku justru menjadi moment istimewa, karena pada saat itu juga diikuti mertua dan tunangannya yang santriwati pengahafal Al qur an di pondok yang sama.

         Kepulangan adikku, menjadi saat yang haru biru karena justru datang besan  ( mertua adikku ) yang tuan rumahnya sedang mengalami sakit parah.  Ibu sedang sakit hypertensi dan ginjal yang kronis. Tuan rumah berbaring lemah dan tak menyambut tamu karena alasan kritis. 

          Menjamu tamu kehormatan terpaksa dibantu oleh orang lain, termasuk seorang santri yang belajar ngaji di rumahku. Santri tersebut adalah Tatik Arianto yang masih kerabat dekat denganku, tepatnya seorang sepupu, karena ayahnya adalah saudara ayahku.  Kerjanya di dapur tanpa canggung lagi, karena masih keluarga dekat. 

           Saat sibuk-sibuknya meramu sajian, tetiba ibu memanggilku. Dengan segera kuhampiri beliau, apa gerangan yang hendak disampaikan. Ternyata maksud dan tujuannya mengagetkanku. Beliau memintaku untuk mencari tunagan seperti adikku. 

 lee..... usiaku takkan lama lagi....aku harap kamu segera mencari tunangan agar pernikahanmu bisa aku saksikan dan aku restui, begitu pintanya di sela menahan sakitnya.  Tanpa pikir panjang saat itu juga saya harus mendapat calon istri. Kujelajahi pilihnku di seantero rumahku, dan pilihn itu jatuh ke tangan, Atik Arinto yang tak lain adalah saudara sepupuku.  Langsung kutarik tangannya dan kubawa ke hadapan ibu yang sedang terbaring lemah. Si dia hanya manut, walaupun tak tahu apa maksud tujuanku.

 bun...., ini dia telah kutemukan calon menantu  ibu , ibu hanya mencoba tersenyum di sela menahan sakitnya.

 loh....apa ini  bu De...saya kok bingung, katanya kaget. 

 tak apa...duk...anakku, aku merestui  kalian , sambungnya.

Ibu mencoba menjulurkan tangannya dan meraih tangan kami, lalu menyatukan dalam genggamannya. 

       Sebagai seorang lelaki aku harus berani, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.  Kuantar calon istriku eh calon tunanganku ke rumahnya dan menyampaikan ikhwal hendak meminang si gadis.  Bak gayung bersambut keluarganyapun meng-acc komitment kami, walhasil resmilah kami tunangan yang sepekan kemudian orang tuaku bertandang ke keluarganya untuk menguatkan tali cinta kami.

_________ 

Bondowoso, 13 10 21

Kering Tinta



_pak_tyqnue_azbynt_


Ketidak _pede_ anku menulis di media guru keenyahkan saja. Seperti pernah ditutur oleh mas. Febry  Instruktur menyemangati kami dulu saat bimbingan menulis dalam tajuk Sagu Sabu. Yang kuingat hanya, "tabrak saja."  "Ih...macam rayuan tentara saja", pikirku. 


Nulis bareng pimpinan redaksi dan para pentigrafis, cerpenis bahkan novelis Kota Tape menjadi tantangan yang mengasyikkan.  Setidaknya aku bisa menimba ilmu menulis dari mereka. Asyiknya ternyata semakin terasa saat para penulis yang kebanyakan perempuan ini melakukan travel writing. Yassalam gaya gaya santuynya melebihi gaya para ABG, apalagi gaya angkuhnya....hemm..para Sultan mah lewatt. Ternyata para penulis tak hanya pintar memilih kata, rupanya mahir pula membidik spot gaya. 


Sebuah buku karya nubar itu setidaknya menjadi memo pelacak jejak pena dan juga penoktah area, serta penguak memori yang pernah singgah pada mereka.  Kenangan bareng pimred Media Guru ini adalah kado terindah untuk para pecinta literasi di Republik Kopi kota Bondowoso tercinta.

___________


Tulisan ini saya dedikasikan tuk yang ultah 23 06 22

Hbd Bu Juni Damajanty

arsitek yang terserat di belantara diksi ini.

Kamis, 23 Juni 2022

Kerja Receh Gaji Sultan



Kerja Receh Gaji Sultan

_pak_tyqnue_azbynt_


Hidup di lingkungan manusia manusia elit, menjadikan hidup sangat individualistik. Tegur sapa, senyum basa basi sulit ditemukan. Manusia sudah menjadi robot, otaknya tergambar materi dan hatinya ter-tamplate oleh kesenangan kesenangan semu. 

Titik jenuh akhirnya muncul jua setelah raihan cita-citanya hanya indah didengar tapi tak nyaman dirasa.  Di gubuk sisi kali yang bersebelahan dengan main gate perumahan elit itu, hiduplah 2 manusia, bapak dan seorang anak perempuannya yang lulusan pesantren. Bapak Abdullah begitulah orang mengenalnya, sementara  sang anaknya bernama Evy. Sungguh pemandangan yang teramat kontradiksi, perumahan elit vs gubuk yang teramat sederhana. Namun aura kebahagiaan justru tampak di gubuk sederhana itu. Kerjanya hanya pencari genjer di sawah pinggiran kali. Tak ada kerjaan lain selain di bisnis sayuran liar itu.

Kepandaian Evy dalam mata pelajaran sains saat di pesantren menjadi nilai jual yang menguntungkan. Dengan memberi nama Linoncharis Flava natural green dan dengan packing yang kelihatan higenis telah menyihir banyak orang elit di perumahan itu.  Apalagi 9 hasiat yang terkandung di dalamnya yang dituliskan pada wadah yang terbuat dari anyaman bambu itu.  Harga sang genjer menjadi melonjak, biasanya 3000-an kini menjadi 30.000 an. Peningkatan yang sangat istimewa ini telah menjadikan penjual sayur itu meraup puluhan juta tiap bulannya. Namun kehidupan mereka tetaplah dengan gaya mereka, sederhana, santai dan amanah dalam bekerja. Semuanya diniatkan untuk mencari ridha-Nya.


_____

Bondowoso,23 Juni 2022

Selasa, 21 Juni 2022

Rindu Kala Menyintas Sepi




_pak_tuqnue_azbynt_


Berdiri aku di simpang jalan tempat kami berpisah dulu. Kulihat kembali rerimbun pohon kelengkeng yang kini meranggas sudah bagai hatiku yang rindu sapanya. Kering hati tanpa temu, tanpa sumringah sejuk senyumnya.  Berkali sudah perndar purnama berganti, dan bertambah ranalah hati sejak kepergiannya. 


Januari yang dingin tetap saja tak mampu menyejukkan gersangnya hatiku, gigil di tubuh tetap saja kering di hatiku.  Senyum perpisahan itu telah meracuni jiwaku. Sudah 5 semester belalu, dan dia tiada kabar jua.  Beda  tempat studi beda fakultas dan beda pandangan orang tua kami. Aku dikuliyahkan di pesantren demi memuliakan harkatku sebagai gadis, sedangkan dia dikuliahkan di sebuah perguruan tinggi negeri di prodi fisika. Aku yang berkutat dengan ketatnya aturan pesantren taklah bisa dengan mudah bertemu sesiapa di luar sana tanpa  pengawasan pengurus. Yaa maklumlah sebagai gadis penghafal Al-Qur'an memang harus ekstrim aturannya, sedang hatiku ingin berontak agar bisa bertemu dan melihat senyum manis Alfaeez mantanku saat SMA dulu. 


Lewat temu zoom kami para mahasiswa se Nusantara yang gila literasi sedang adu gagasan adu wawasan. Yassalam, seorang cowok dari Fakultas Fisika sedang mempresentasikan gagasannya, bahasa sastranya bertipografi eksaksta menjadi sorotan peserta. Dan benar saja dia adalah mantan kekasihku dulu, tetap saja cool, yaa bedanya sekarang berambut gondrong tak seperti fisikawan yang biasa dengan kacamata, rapi dan sibuk dengan buku bukunya. Di bagian akhir dia memberi closing statement, " jika rindu yang tersimpan tak tersampaikan dan tak terawat, ia akan menjadi lapuk dan berkarat sebagaimana besi yang hendak bertahan dengan masa, tapi hasilnya sia-sia belaka. Finally untuk semua orang yang menyintas rindu, temukanlah tambatan cintanya walau harus menghadapi bara sebagaimana baja yang hendak menjadi pisau yang kelak akan lebih berharga dan bermakana".  Pernyataan itu kena _banget_ dengan perasaanku, apa lagi dia tetap mamakai baju pemberianku 2 tahun silam saat ultahnya yang ke 16. 

____

Bondowoso, 6 1 21

Iras Rindu yang Hilang

 


_pak_tyqnue_azbynt_


Perpisahan yang tertaqdirkan adalah petaka cinta kami. Dulu susah senang disintas bersama, tapi kemiskinan, dan ketersiaanya bersuamikan aku telah merobohkan pilar-pilar cinta yang telah terbangun. Lelah memang mendayung cinta pada perahu berlubang, sudah lelah takut karam pula. Sebagai seorang guru honorer yang hanya mendapat 150. 000,- perbulan sungguh memilukan rasa. Jangankan biaya bersolek, biaya dapur saja belumlah cukup. 


 Kehadiran seorang sekretaris desa yang sering membantu untuk mendapatkan bantuan pemerintah, telah menautkan hatinya. Senyum bidadariku terasa hambar, dan ini semakin menyiksaku. Saat mertua ikut-ikutan semakin memperburuk rumah tanggaku. 22 Januari 5 tahun lalu telah menjadi akhir jalinan rumah tangga kami. Seorang anak laki-laki dibersamai bundanya, sedang aku memilih berjuang mencari penghidupan di Negeri Singa, walaupun hanya menjadi peramu saji di sebuah restoran. 5 tahun berlalu kerinduanku pada kampung halaman semakin membebani rasa, terlebih lagi rindu pada peri kecilku buah cinta kami yang kandas. Aku mencoba berselancar di dunia Maya tuk sekedar mencari info tentang anak dan mantanku. Di sebuah blog bernama Bunda Anissa akhirnya kutemukan cerita-cerita mantan istriku.


Hari ini 22 Januari aku sengaja mengomentari blognya yang kebanyakan curhatan-curhatan seorang wanita. Jawaban darinya semakin membuatku kian rindu pulang. " Kang Mas, dulu aku telah menghianatimu tapi ketahuilah demi Anissa anak kita aku memilih bercerai dengan Pak sekretaris desa yang acuh terhadap Nissa anak kita, ..kang mas...kalau masih ada sisa rindumu untukku, pulanglah....aku sekarang sudah sedikit mapan walaupun hanya sebagai penjual jajanan online, insya Allah cukuplah untuk kita bertiga ....", Begitu jawabnya.  Karena visa kerjaku berakhir per-30 Januari ini, akhirnya kupilih tak memepranjangnya dan akan kutautkan kembali cinta kami yang dulu. Dhiajeng ....tunggu aku pulang 

____

Bondowoso, 22 1 22

Ujung Januari



_pak_tyqnue_azbynt_


Tiba di kotamu benar-benar mengembalikan masa laluku. Nuansa alami masih kurasakan, keguyuban antar warga sangat kentara tak seperti di Medan tempat mukimku. Bondowoso kota kecil di ketinggian membuatnya suhunya begitu dingin, terlebih lagi saat musim hujan begini. Hampir tiap hari hujan mencumbu bumi.


Anton sahabat SD-ku kini telah menjadi seorang guru ngaji walaupun hanya punya 10 orang santri cilik. Semula aku menganggap kerjaannya adalah kerjaan orang tak berpenghasilan, dan hanya mengharap belas kasih wali santri. Tapi saat mengajakku ke Jampit House di kawasan wisata Ijen membuatku menduga lain. Benar saja dia ternyata seorang YouTuber yang justru tak dikenal masyarakat sekitarnya. Maklum saja konten-kontennya berkaitan tentan ilmu fisika dan matematika. Saat masuk di anjungan tunai mandiri dan ke etulan aku juga ikut masuk karena di luar sedang hujan. Ya Allah yaa Rabb saldonya ratusan juta tak sebanding dengan tampilannya yang sederhana dan selalu berbaju Koko warna putih plus sarungan. Apakah karena ia masih melajang hingga tak ada yang memperhatikannya?.  Usia di atas 30 adalah usia yang sudah hampir kadaluarsa, tapi mengapa ia masih melajang, sedang aku malah sudah 2x bersuami dan 2x pula gagal. Anisah adalah anakku hasil dari buah cinta yang gagal, dia dibersamai ibuku di Medan sana. 


Kehadiranku ke kota kecil ini adalah hendak berinvestasi di palawija di wilayah Ijen tempat papaku dulu tugas di PTP Nusantara. Aku bermaksud Antolah yang bisa kupercayai sebagai pengelolanya. Tapi karena Anto masih lajang niatku menjadi sedikit ragu. 

" To.... hari gini kamu masih lajang, apa tak ada wanita di dunia ini yang cocok di hatimu...? ", Tanyaku.

" Sebenarnya wanita yang aku inginkan dulu adalah kamu Alea ...tapi kali lebih memilih engusaha batu bara, yaaa...mintalku ciut seketika..", sambungnya. 

" Ya elaaaah....kenapa tak sedari dulu kamu bilang...., pas aku menjanda kamu bilang...dan sumpah aku baru tahu sekarang ini...", sambungku. 

" Usia kepala 3 ini semakin membuatku takut untuk mendekati wanita....dan terpaksa aku hanya mengembirakan angan angan tiap malam...",keluhnya.

Tok....gimana kalau kucarikan janda...tapi masih gemuy lho...", Sambungku.

"..aku pasrah deh padamu....siapapun aku mau...", Timpalnya pasrah.

" Kalau jandanya ada di depanmu ....mau juga?", Kataku. 

"... Alhamdulillah....akhirnya ada yang mau, dan justru teman cinta monyetku dulu...", Celetuknya dengan mata berbinar-binar.

Spontan saja aku ingin memeluknya.

" Eit.....tenang dulu kita belum halal..., belum ada akad nikah...", Jelasnya.

" Duuuh  I am so eager now...., apa bisa dengan segera yaaa...padahal papaku masih di Medan....", Keluhku.

" Yaa kalau disiasati bisa saja....kita bisa akad dengan wali zooming dari sana dan saksi saksi  di sini dengan pengakadan oleh seorang guru ngaji , atau diakad langsung oleh papamu, dan berlanjut ke KUA pada waktu di kemudian hari untuk legal formalnya.

.......

Dan prosesi akad pun berlangsung via zoom, kami sah secara agama. Kini kupanggil dia dengan mas Anto. Akulah yang memulai memeluknya dan dia pun mengecup keningku sembari komat Kamit entah sedang membaca apa. Ujung Januari kutemukan cinta yang dulu.

___

Bondowoso,28 1 22


( Kaburuh....Lom edit² 😀😀 ) Pong lagi ngalir hayalannya 😀😀

Dua Genggam.Beras



_pak_tyqnue_azbynt_


Pagi ini Si Ragil vc masnya yang dijeda jarak  antar kota. Pisah karena ilmu telah menanamkan rindu pada adiknya yang terbiasa _dibully_ , tapi temali sedarah telah mengikat kekuatan bathin antara keduanya. Setiap bangun tidur selalu menyempatkan diri tuk Videocall masnya. 


Karena hari Ahad, bincang rindu antara keduanya lebih seru dari biasanya. Dari hal yang _remeh_temeh_ hingga hal yang teramat serius. "Mas sudah makan?", Tanyanya.

"Belum, ini masih masak di magic com. ..., tarlagi dah masak...", Jelasnya.

Di tengah bincang itu ibunya kepo dan ikutan nimbrung via VC. Dari tuturan si Sulung barulah aku tahu bahwa masak hari ini hanya 2 genggam beras, demi menghemat katanya. Ya Allah.... hati terasa ternyuh, mendengar ikhtiyar si Sulung. 


Dari sudut ruang tamu, aku mencoba tegar walaupun sebenarnya hati menangis. Sebagai seorang lelaki aku berusaha tampil tegar di hadapan para keluargaku.  Dedoa dan ikhtiar demi cita-cita anakku, kulabuhkan pada Sang Ilah, penguasa jagad. Semoga terkabul semua kebaikannya.

____

Bondowoso, 23 1 22

Temu Maya - Anak yang Hilang

 


_pak_tyqnue_azbynt_


Lomba azan saat jelang Ramadhan di Ma'had kami adalah salah satu event lomba untuk anak-anak MI.  Lucu, unik, dan tentunya ada yang memang punya karakter suara yang mantap. Jamalludin anak kelas 2 MI, menjadi sorotan publik ma'had karena azannya yang kacau walaupun sebenarnya suaranya bagus.  Peristiwa itu si Jamal outoviral dan jadi bullying teman-temannya.  Semula hal itu dianggap biasa oleh warga ma'had, tapi teramat menyiksa bagi perasaan si Jamal.


Berpuluh tahun lalu, si Jamal hilang dari peredaran, dan dianggapnya korban begal atau penculikan anak. Semua pihak telah mencarinya dan hasilnya nihil.  Ma'had kian maju, event pesantren selalu di post di berbagai medsos.  Di akun FB Majlis Al Madinah ( majlis shalawat ) selalu menampilkan foto-foto kiyai ( Abuya ), begitupun penayangan video-video shalawat. 


Suatu saat ada akun FB a/n Jamalludin ( Kalimantan ) inten bertanya sosok Foto Kiyai, katanya seperti kenal dan sering terbawa mimpi. Rupanya kecintaan pada shalawat tetap melekat pada dada si Jamal, dan irama shalawat semasa kecil dulu meyambung ukhuwahnya yang dulu. Salah seorang Ustaz menanyakan di akunnya, " kamu siapa...?".  Jamal hanya menjawab, " aku hanya tahu namaku Jamalludin dan dulu ikut kapal ke Kalimantan.., itu  saja, oh yaa dulu aku lari karena malu azan yang salah ....", Paparnya...

" ya Allah....kamu Jamalludin anak MI yang hilang berpuluh tahun silam itu". Setelah dikonfirmasi pada keluarganya di desa Kampung Waru , diberitahu fotonya ..., Benar saja dia si Jamaluddin anak yang hilang, yang kini telah beranak 2 dengan memeristrikan wanita Dayak.  

___

Bondowoso,13 12 21


#real story

Surat Cinta untuk Ayah



_pak_tyqnue_azbynt_


Seperti biasa Aya selalu memulai pagi dengan curhatan melalui medsos yang berujar " Surat Cinta untuk Ayah", di bawahnya berisi curahan-curahan rindu pada sosok ayak, ingin punya ayah seperti teman-temannya di bangku sekolah. Iba kali jika kita membacanya, dia hanya dibersamai ibu dan neneknya. Tak ada sosok lelaki yang dipanggilnya sebagai ayah.


Hari ini, adalah hari pertama masuk selepas Penilaian Akhir Semester dan akan menerima laporan hasil studinya. Semua murid dihadirkan ke sekolah untuk membincangkan perkembangan anak-anak mereka. 


Hari ini berarti harus rehat jualan ke pasar bagi Fatimah bunda Aya karena harus menerima raport anaknya. Senyum Fatimah mengembang dengan manisnya kala melihat nilai raport Aya dia atas rata-rata temannya. Di luar kelas Aya tampak begitu riang dengan teman-temannya,  seakan tak ada beda antara yang anak single parent dan anak couple parents. Tapi saat anak anak laki yang mengoloknya dada Fatimah terguncang begitu dahsyatnya. 

" Yee kamu bole pinter ...tapi kamu gpunya ayah ....Yee..., kasian deh ellu....! ", cemoohnya. Melihat kenyataan itu ingin rasa Fatimah memberitahukan pada Aya bahwa ayahnya ada di kelas sebelah yang sedang menjadi wali orang lain, karena dia telah menceraikan bunda Aya sejak usia kandungannya baru 4 bulan. Saat itu sang ayah  merantau ke Bali demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Malang tak dapat ditolak untung tak bisa digapai, sang suami ternyata selingkuh Maya dengan janda muda tetangga satu desanya, padahal satu semester tak pernah ada kabar dari perantauan. Akses kabar tertutup pada Fatimah, namun dikemudian hari ada kabar bahwa sang suami telah berhubungan intents dengan Dewi si janda muda. 


Baju Fatimah yang sederhana berbanding terbalik dengan Gito mantan suaminya yang bergaya penlente ala anak pak camat saja. Ketika semua wali murid di satukan di auditorium sekolah untuk pengumuman peringkat umum dan pengarahan dari kepala sekolah, tentu saja Gito dan Fatimah berada dalam satu ruangan. Hal inilah yang tak diinginkan Fatimah karena begitu muaknya dengan mantan suaminya. Saat pengumuman ranking disiarkan ternyata "Rohaya Rengganis", sebagai peraih juara umum. Betapa bahagia Fatimah mendengarnya. Dan sebagai penyintas nilai terenda adalah " Cheche Anggia", yang tak lain adalah anak tiri dari Gito yang dimanja dan dibanga-banggakan itu. Terbayar sudah sesak di dada Fatimah, yang kesuksesan mendidik anaknya terbukti walau masih panjang jalan juangnya. 


___ 

_notula_

Auditorium SDN Curahdami 01, Akhir Desember 2021


Bondowoso, 4 1 22

Ruang Pas

 


*Ruang* *Pas*

_pak_tyqnue_azbynt_


Jelang lebaran Idul Fitri, yang namanya toko baju tak pernah sepi dari kerumunan walaupun di masa pandemi seperti saat ini. Utama Raya Boutyque yang memberikan 50 persen discount menjadi salah satu pusat kerumunan _nitizen_ . Di kamar pas atau ruang gantinya ketemukan benda istimewa.


Sebuah HP realme Type D 20 warna blue marine, tergeletak di bilah _board_ bawah kaca cermin berbingkai coklat.   Kulihat di sekitar tak ada kamera pantau, _finally_ kulihat HP tersebut dan tampaklah wajah yang tak asing bagiku. Walaupun layar terkunci tapi wallpaper-nya terlihat cewek jilbab hijau tosca tersenyum _kelewat_ manis. Nafsu usilku telah menyandra otakku, dan kukantongi saja itu HP.  


Adalah _Ella_Attamanany_ si empunya  hp yang pernah kukenal via medsos ( FB dan Ig nya). Di postingan FB dia curhat kehilangan Hp nya dan tak tahu dimana rimbanya. Aku inbox dia sembari sedikit mengancam bahwa akan mengembalikan hp dengan minta tebusan 5 juta dan atau kalau tidak minta _cipika_cipiki_  karena aku bilang akan membongkar foto-foto privasinya., Aku bilang telah bisa membuka kunci layarnya via emailnya. Setelah di ACC dia pun menuju titik temu yang di sepakati yaitu taman Magenda Bondowoso pukul 5.30 dengan harapan tak banyak manusia lewat. Benar saja sidia datang dengan memilih opsi kedua ( cipika cipiki ) karena lagi zonk modal.  Aku kenakan masker agar dia tak mengenalku.  Akhirnya aku hanya meminta untuk mencium keningnya, dan dia pun mau. _but_finally_ aku buka masker dan berkata  aku tak bisa membuka kunci layarnya..., Dia sedikit marah ....tapi hp masih di tanganku, akhirnya diapun menyerah mau di _cipika_cipiki_ asal hp kembali. Aku hanya mencolek dagunya dengan gemes, sembari memulangkan hp nya.

___'

Kaki Argopuro, nov 21




Menemanimu dalam Bisu




_pak_tyqnue_azbynt_


Jutaan kabut masih menyungkup pagi, dengin  dalam gigil kulintasi jalan  depan kostnya di bilangan Jl. kiyai Mojo Jember. Handuk di kepala dan balutan baju santai merah maroon menjadi point' of view di antara bebunga yang dia betulkan di depan teras itu. Kulit putih bersih kontras dengan hijau kadaka, daun-daun anthorium yang glossy itu. 


Semenjak perselisihan kami gegara chat usil dari temanku telah menjadikan koneksitas cintaku terjeda seketika.  Yang biasanya kami jogging bareng tiap Ahad pagi, kini dia memilih diam di berandanya. Aku hanya menebak-nebak saja bahwa dia juga masih rindu. Karenanya kuberanikan diri masuk ke halaman kostnya yang hanya dihuni 4 orang itu, 2 anak FKIP, 1 anak Hukum dan 1 anak Faperta yang kebetulan yang lainnya lagi bimbingan skripsi dan bermalam di salah satu temannya di kota Batu. Maklum saja Dosen pembimbingnya berada di kota dingin itu.  Sebenarnya yang bimbingan hanya 2 anak FKIP tapi yang lainnya ikutan tuk rekreasi di sana.  Tinggallah neng geulis pacarku, yang memilih diam gegara badmood pasca perselisihan kami. 


Dia memilih bungkam saat aku bicara, matanya berkaca-kaca, napasnya tersengal menahan marah. Saat itu juga ku- vedeo call teman usilku anak Hukum yang sebenarnya sama cowok denganku, tapi merayu rayu bagai cewek lalu di-screenshoot padanya sebagai pesan. Cewekku tetap saja bungkam tanpa kata, lalu kuambil handuk di kepalanya dan kubekapkan kepalanya ke dadaku agar tahu degup jantungku. Dia hanya diam dan meraih tanganku tuk menyekakan air matanya.  Kupikir dia sudah tahu Ikhwal ceritanya, aku pun mencium keningnya sembari berpamitan dengan membawa handuknya sebagai kenangan,  aroma tubuhnya itu yang aku mau.


____

Kaki Argopuro, 16 Desember 2021

Bali Ibnu Batutah Mosque




_pak_tyqnue_azbynt_


Kulihat sandal jepit berlambang salib di tangga selatan masjid, hatiku langsung berkata, "wah ini pelecehan". Karena berada di wilayah orang tepatnya Nusa Dua Bali, kupilih tanpa banyak reaksi dan banyak kata, takut tak menjunjung langit di buminya orang.


Bareng 1000 santri al-Maliki Kami asyik masyuk bermadah memuja muji nabi lewat lelantun shalawat. Kami merayakan Maulid Nabi di Tanah Dewata. Shalawatan berhenti saat prosesi pembukaan oleh Pemangku adat yang menyampaikan betapa pentingnya persatuan dan kerukunan umat beragama. Ternyata di area itu adalah area peribadatan untuk berbagai agama yang di akui di negeri ini. Masing-masing tempat ibadah bersampingan dengan kemegahan dan keindahannya. Dilanjut sambutan ketua rombongan dari alumni Doktren  al-Maliki Dr. Umar Faruq yang memaparkan niat bertemu dengan saudara beda agama di tempat itu. Betapa indahnya.


Rihlah ke Pulau Dewa diakhiri singgah ke Pantai Pandawa tuk melepas penat dan menikmati suasana pantai yang elok menawan itu. Rombongan yang semuanya santri itu agak kaku karena bayak tourist yang sedang ber- _sun_bathing_ di pantai itu. Aku saja yang _bar_bar_ walaupun memakai kopyah, tetap saja wawancara dengan wisman tuk menginprove  bahasa Inggris yang pernah kupelajari. Eh ternyata para santri banyak yang meminta untuk fobar dengan turis yang cantik-cantik. Yaaaah ternyata tahu juga  ada cewek bule yang menawan. Dengan beberapa gadis Uzbekistan yang Masya Allah cantik-cantik itu kami foto bareng. Yang teman-teman kaget karena cewe-cewe Uzbek beragama Islam juga. "Yaaaa....dasar ulat pondok tahunya kitab kuning doang", begitu pikirku.  Dikit-dikit perlu orang bar-bar macam aku biar gak kagetan. 

____

Bondowoso 2022

Senin, 20 Juni 2022

Amoy Gadis Petak Sembilan

Amoy Gadis Petak Sembilan

_pak_tyqnue_azbynt_

Yek Haddar sahabatku yang satu ini benar-benar seperti orang pribumi,  bahasanya yang nyablak, medok dengan logat Jawa, sama sekali tak menampakkan ke_Arab_annya. Hanya hidung mancung dan jambangnya saja yang begitu kentara. Sehari hari nungkrong sama teman-teman mahasiswa Fakultas Satra UI. Kebiasaan anehnya justru sering pergi ke kedai mie ayam milik Amoy amoy yang cantik cantik itu.



Selepas menerima KHS kuajak si Haddar tuk ke kedai itu, ya hitung-hitung tasyakkuranlah karena hampir semua nilaiku A. Sore harinya aku telah menghubungi Mei Linn si pemilik keday agar mie nya nanti malamnya sengaja ditumpahkan ke tubuh si Haddar...yaa biar dramatis gitu. Yang menjadi alasanku adalah karena; pertama, si Haddar anti perayaan Ultah, padahal saat itu pas HBD nya. Kedua, si Haddar sering memperolok rasis pada para warga keturunan Tionghoa di Petak Sembilan itu. Padahal dari gelagatnya saya tahu dia itu naksir sama si Mei Linn. 



Malam pun tiba, bersama teman satu Kost kuajak si Haddar dengan maksud kujodohkan sama si Mei Linn pas ultahnya. " Selamat malam mas mas, ada yang saya bantu?...", buka Mei Linn.

"Mei ayam special sist 6 jangan lupa spesial pake telor dan yang satu ekstra pedas buat sahabatku yang Arab ini....", Jawabku. 

Aksi pun perlahan mulai berjalan, kedai itu di back sound nya Arabian medley ke Mandarinan...( Gak klop sih ) tapi begitulah setting dadakan. Saat si manis Mei Lin melangkah ke depan Yek Haddar justru bukan hanya menumpahkan mienya ke tubuh Haddar. Si Joni yang barbar itu malah menjegal kaki Mei Linn, daaan brakkk...dia ambruk ke dada si Haddar . 

"astaghfirullah....apa apaan sih...." . Gerutu Haddar. Dramatisnya malah si Amoy itu malah pura-pura pingsan, sedang kami kami cuek bebek. Tentu saja si Arab itu kebingungan ....

" Senyampang lagi pingsan...aku cium yaaa? ", Seloroh Joni. 

" Haah. ...ngawur kau...", Kata Haddar sementara si Mei Linn masih tergolek di pahanya. 

Iyyek mulai kebingungan ..., dan kami menimpakan masalah pada si Arab itu. Akhirnya kusuruh Haddar membopongnya ke amben di sisi kanan tempat kami duduk. Sambil menggerutu dibopongnya Amoy cantik itu. Tapi ketika dah sampai di amben, Mei Linn langsung mengucapkan, " Selamat Ulang tahun mas Yek...".

Akhirnya kami kembali ke meja tempat sajian mie kami. 

" Yek ...ente kudu ikut perintah saya....hayo katakan permintaan dan harapanmu di ultahmu ini", kataku.

" Oke. ..okee..., Ya Tuhan kabulkanlah semua harapanku malam ini, jadikan si Mei Linn jodohku dunia akhirat ".

" Yeeee...ngarep ", kata salah seorang temanku.

" Gimana sist.. tanggung jawab atas ulahnya tadi.   ". Sambungku.

" Eh...iyaa .  Aku mau kok sama mas Iyyek...biar ada perpaduan antara mata sipit dan hidung mancung...", Katanya.

" Yessss ", jawab yek Haddar sembari memukulkan tangannya ke meja. 

____



Bondowoso, 20 Juni 2022



Haji Bola



Haji Bola


_pak_tyqnue_azbynt_


Tiap sore selepas _ngitab_( ngaji kitab) murid-muridku sudah biasa berhamburan ke lapangan tuk main bola. Sudah menjadi _habitual_activity_ baginya. Kami menganggap itu biasa dan tak perlu apresiatif lebih. Tapi sore itu kulihat Abah Kiyai Fauzi _nyamperi_ mereka seraya berseru memanggil mereka agar merapat pada beliau. 


Anak-anakku yang sudah warming up itu _pada_ bingung takut dimarahi gegara main bola. "Siapa ketuanya...sini kesampingku...Abah mau tanya sesuatu..."

" Dhalem  Abah....."

" Siapa guru olahraganya...dan apa tujuan main bola ini...?"

" Anu yai hiburan sekaligus olahraga..."

"Yaaaah kurang niatmu itu...., coba apalagi...? "

" Menghindari jenuh di pondok..."

"Masih kurang tepat...ayo apa lagi....?"

Setelah sekian lama tak ada jawaban yang tepat, barulah beliau dawuh...

" Niatkan naik haji dari lapangan ini!".

" Lho...kok, ...niat haji kan saat bulan dan tanggal pada saat miqod kiyai...".

" Yaaaa kamu....makan thok...makanya belajar yang giat. ...segala sesuatu itu tergantung niatnya...niatkan kamu menyehatkan badan demi kekuatan badanmu saat berhaji kelak...bahkan makanmu jika diniatkan untuk beribadah bernilai pahala, termasuk niat Berhaji juga ....".


Sejak saat itu anak anak kalau pergi kelapangan saat diinterogasi guru guru jika di luar jam olahraga mereka selalu berkilah," kami latihan untuk berhaji ustazz.. ".

Sanggahnya serempak.

___

Bondowoso, ujung April 2022

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...