_pak_tyqnue_azbynt_
Jutaan kabut masih menyungkup pagi, dengin dalam gigil kulintasi jalan depan kostnya di bilangan Jl. kiyai Mojo Jember. Handuk di kepala dan balutan baju santai merah maroon menjadi point' of view di antara bebunga yang dia betulkan di depan teras itu. Kulit putih bersih kontras dengan hijau kadaka, daun-daun anthorium yang glossy itu.
Semenjak perselisihan kami gegara chat usil dari temanku telah menjadikan koneksitas cintaku terjeda seketika. Yang biasanya kami jogging bareng tiap Ahad pagi, kini dia memilih diam di berandanya. Aku hanya menebak-nebak saja bahwa dia juga masih rindu. Karenanya kuberanikan diri masuk ke halaman kostnya yang hanya dihuni 4 orang itu, 2 anak FKIP, 1 anak Hukum dan 1 anak Faperta yang kebetulan yang lainnya lagi bimbingan skripsi dan bermalam di salah satu temannya di kota Batu. Maklum saja Dosen pembimbingnya berada di kota dingin itu. Sebenarnya yang bimbingan hanya 2 anak FKIP tapi yang lainnya ikutan tuk rekreasi di sana. Tinggallah neng geulis pacarku, yang memilih diam gegara badmood pasca perselisihan kami.
Dia memilih bungkam saat aku bicara, matanya berkaca-kaca, napasnya tersengal menahan marah. Saat itu juga ku- vedeo call teman usilku anak Hukum yang sebenarnya sama cowok denganku, tapi merayu rayu bagai cewek lalu di-screenshoot padanya sebagai pesan. Cewekku tetap saja bungkam tanpa kata, lalu kuambil handuk di kepalanya dan kubekapkan kepalanya ke dadaku agar tahu degup jantungku. Dia hanya diam dan meraih tanganku tuk menyekakan air matanya. Kupikir dia sudah tahu Ikhwal ceritanya, aku pun mencium keningnya sembari berpamitan dengan membawa handuknya sebagai kenangan, aroma tubuhnya itu yang aku mau.
____
Kaki Argopuro, 16 Desember 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar