Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 April 2023

MENGANTAR REMBULAN DI UJUNG MALAM

 


MENGANTAR REMBULAN DI UJUNG MALAM

Pak Tyqnue Azbynt


Saat hati terjajah rindu pada suasana kampung halaman terutama pada orang terkasih, kadang media tak bisa jadi pengantar cerita. Bila berada di zona tanpa sinyal tanpa listrik, hati benar-benar bak terlempar di kedalaman jurang tanpa sesiapa.


Seharian raga dihempas kerja yang menyiksa-nyiksa, rasanya ingin mati saja. Kalau tak karena tugas pengabdian masyarakat di Pedalaman bumi Borneo, tentulah tak kami lakukan ini semua.Senyum senyum gadis Dayak sedikit meleaskan rasa gundah, namun rindu kampung halaman tak kunjung tertuntaskan. Malam ini aku benar-benar ingin menyerah dan tak sanggup bertahan di kampung orang. Tangisku pecah sudah dada terasa terhimpit beribu-ribu ton beban yang rasanya aku menyerah.  


Penat rasa kutampik kini, melangkah ke luar barak gegara suara musik Sape yang dentingnya mulai tentramkan jiwa. Di ujung malam kumenyengaja enyahkan kantuk. Kuantar rembulan di ujung malam menuju rumah panggung yang lantunkan lagu etnis Dayak. Entah lagu apa itu yang jelas telinga dan hatiku tersihir sudah. Seorang gadis cantik berkulit putih bening sedang di beranda rumah panggung itu. Bakena yaa dia Bakena gadis yang selalu mengantarkan makanan kecil setiap pagi. " Kenaaa..lagu apakah itu, hatiku terasa damai karenanya", penasaranku. 

" Oh mas Jawa ( dia selalu menyebutku mas Jawa), itu lagu CA UNCANG, lagu percintaan gadis pemalu yang mengidamkan kesetiaan sang kekasih", jelasnya.

" Adakah gadis itu kita ( penyebutanku padanya dengan kata kita) ? dan kekasihnya harapannya aku?", Ucapku ngasal saja demi menghibur diri yang sedang rindu pulang. 

" Mas Jawa pegang tangan kanan saya jika suka aku dan aku akan menggenggam tangan mas Jawa dengan erat sebagai rasa terimaku". Kuulurkan tanganku demi menggamit tangannya. Dia pun menggenggam tanganku dan menyandarkan kepalanya di dada kananku. Dada bergucang keras tak sanggup menerima anugerah itu.

____

Lapangan Victory Poncogati Curahdami Bondowoso, 29 April 2023

Jumat, 21 April 2023

TERJERAT DI SENYUMMU

 


TERJERAT DI SENYUMMU

Pak Tyqnue Azbynt


Lama sudah kumarginalkan dia di tiap sudut hati karena acuh dan angkuhnya mematikan nyaliku. Walau ketererus-terangannya aku suka, tapi dia terlalu sensitif dan mudah mematahkan upayaku. 


Setahun sudah aku benar-benar lost contact dengannya padahal senyumnya sering menjajah sukma. Semua lini telah dipasangi barikade olehnya, tak ada secelah pintu pun terbuka. Bisaku hanya memantau dari kejauhan walau sering tak dapatkan apa-apa. Eff begitu kusebukan nama itu dadaku selalu bergetar. 


Di sebuah minimarket kulihat dia sedang membersamai gadis kecil yang lagi merengek manja. Sekali lagi aku tak bisa mendekatinya tuk sekedar menyapa, nyaliku ciut seketika. Dari intipan kamera HP kubajak senyumnya dan di sebuah kanvas kan kueksekusi keindahan itu. Aku tahu memburu senyumnya akan menambah siksa, tapi tanpa senyumnya aku kehilangan asa.

___

Bondowoso, 21 April 2023

Kamis, 20 April 2023

GOMBALAN CINTA PALING PURBA YANG ROMANTIS



GOMBALAN CINTA PALING PURBA YANG ROMANTIS

Pak Tyqnue Azbynt


Kabar bakalan hadir mahluk cantik di sekolah kami sudah aku dengar bocorannya dari Bapak Guru Bahasa Jerman. Beliau mengabarkan bahwa akan ada pesaing baru di madrasah kami. 

Di madrasah kami ada dua jurusan yang saling bersaing hususnya bidang kebahasaan. Aku yang di progam A4 ( ilmu sosial / Sos /IPS ), selalu dianggap kelas gangster. Kelas urakan dan paling nyebelin para guru. Satu-satunya alasan kenapa para guru masih mentolerirnya karena kemampuan berbahasanya yang bagus. Musuh bebuyutan kami adalah kelas Jurusan Bahasa yang memang di zona nyamannya. Di Kelas Sosial hanya ada 4 Bahasa yakni, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, English, dan Deutsch. Di kelas Bahasa lebih banyak lagi bahasanya. Kehadiran murid cewek yang pindahan dari Sekolah Internasional di kelas Bahasa menjadi ancaman bagi kami, tapi tidak bagiku. Sosoknya yang imut, putih bening, dan bibir mungilnya menjadi penjajah sukmaku. 

Baru 3 hari di madrasah kami semua mata telah menyorot padanya, tak hanya karena kepandaiannya tapi juga kecantikannya. Kelasku yang notabene kelas cowok tampaknya mulai ada pergerakan tuk tebar-tebar pesona khususnya Adrian sang ketua OSIS yang tajir dan tanpan itu. Para sultan dan cowok-cowok smart di madrasah kami sudah memasang trik dan intrik untuk bisa menggaetnya. Eits, kan madrasah masa ada pacaran? Secara teori tak boleh dan pasti sanksi pen-DO-an akan menjadi jawabannya. Tapi untuk yang satu ini tampaknya dewan guru sedikit longgar karena memang ada pesona yang sulit ditiadakan. 

Aku tak punya harta tuk pamer-pamer, tak punya coolface. Artinya tak di atas standar tuk menggaet mahluk cantik itu. Mungkin satu-satunya hanya nyali nakalku. Lho kok? Habis apalagi? Niat bulus kusampaikan pada si Nina anak Seksi Literasi sepertiku di kepengurusan OSIS. Dilalah dianya mau dan justru penuh semangat karena si Ketua OSIS telah mengacuhkannya. Untuk bisa masuk ke area kelas putri tidaklah mudah. Akhirnya selama 2 bulan aku membuat planning Temu Penulis di Auditorium dengan menghadirkan Mas Golagong seorang novelis nasional. Program ini kami gagas untuk bisa bertemu dengan orang-orang di kelas bahasa hususnya Aleena si mahluk cantik madrasah kami. 

Waktu 2 bulan kuforsir untuk menulis novelet atau setidaknya antologi cerpen. Semua cerpen di blogg kusatukan, kirim ke penerbit and cetak. 

2 Mei 2023 hari eksekusi untuk Aleena. Pukul 08.00 auditorium mulai ramai. Sisi kiri cewek dan sisi kanan cowok. Saat seeprti itu adalah saat yang biasa ditunggu penduduk.sekolah. ya kapan lagi bisa bersua muka dengan lain jenis? Seksi Literasi, dan semua pengurus OSIS menjadi super sibuk, begitu juga dengan anak bahasa.

Ada 14 judul buku karyaku yang yang sudah terbit beberapa tahun sebelumnya juga 1 karya terbaruku sengaja aku bawa tuk memintakan tanda-tangan mas Golagong di covernya. Sesuai rencanaku dengan Nina agar kakiku sedikit disliding olehnya pas lewat depan Aleena yang dipastikan duduk bersebelahan dengannya. Benar saja, aku terjatuh dan buku berserakan. Kuharap Aleena turut mengambilkan bagai di drama-drama Romawi, lalu saling menatap saat ujung jari bersentuhan. Eh nyatanya dia cuek. Namun 1 buku diambil oleh Nina. " Mahluk Cantik di Madrasahku", begitu judulnya. Buku itu baru diterbitkan dan mau kukonsultasikan pada mas Golagong. 

Saat usai pemaparan banyak hal tentang kepenulisan akhirnya masuk sesi tanya jawab. 

Beberapa guru ikut bertanya sehingga kami para murid lebih memilih belakangan. Justru aku kebagian paling buntut. Aku nekat bawa 14 buku+1 yang baru release aku mintakan komentarnya pada beliau. 

" Wah ini lumayan bagus, setting tempat, makanan lokal, serta budaya masuk semua ne, apiik... apiik. Pas saya baca di blurbnya saja dah kena. Ini seperti nyata. Penokohan Aleena bagus sekali pendeskripsiannya. Oh yaa ini bisa jadi rekomendasi sebagai bacaan remaja kekinian. Good job". Paparnya yang diikuti riuh tepukan guru dan teman-teman kami. " Apa yang melatar belakangi ide di novelet ini?" Tanyanya. 

Dengan semangat dan tak pedulikan sanksi yang bisa menimpaku. Aku berjalan ke arah Aleena dan memberikan buku itu padanya. " Mahluk ini mas yang mengganggu tiap tidurku, dan buku ini memang saya dedikasikan padanya. Aku bukan siapa-siapa tapi aku punya nyali tuk menyatakan cinta he he. Tadi sudah kucoba pura-pura jatuh didepannya dengan harapan buku diambilkan lalu saling pandang, tersenyum dan berkenalan. Eh dianya cuek mas. Namun aku puas bisa menuliskan kata hatiku di buku ini". Mendadak saja auditorium ramai, terutama gengku di kelas Sos. Kenekatanku memberikan buku dan menjabat tangannya menjadi notula tersendiri di hatiku.

___

Bondowoso, 20 April 2023

Selasa, 18 April 2023

Jika Orang Gila BERFILSAFAT

 


Jika Orang Gila BERFILSAFAT

Pak Tyqnue Azbynt


Selepas salat Ashar Si Lukman yang disinyalir manusia setengah halu atau kerennya ODGJ itu tetiba masuk musala. Tak sampai 5 menit dia sudah senyam senyum sembari berucap Alhamdulillah. Aku menganggapnya dia dah hampir siuman dari dunia halunya. 


Magrib tiba, berlanjut ke Isya tak kudengar suara loadapeaker atau Toa Musala azan. Ada apa gerangan?. Sontak saja nalarku tertuju ke si Lukman, yang kebetulan sedang duduk-duduk di gazebo depan musala. Kudatangi dan kubujuk dia agar ke musala. Dan dia pun mau setelah kutawari rokok dan segelas kopi.


" Luk ente tadi cabuti kabel dan stop kontak listrik musala kanapa?". Dia hanya tersenyum, lalu kuambil rokok dari bibirnya. " Hayo jawab!", bentakku di hadapan jamaah salat yang baru usai tarawih. Tapi jawabannya malah filosofis. " Gini kang saya hanya mengalihkan pahala jenengan dan kawan kawan agar langsung ke langit", jawabnya meyakinkan. 

"Lho kok, apa hubungannya dengan listrik?". Sergahku sedikit emosi. 

" Gini kang, malam Ramadhan ini banyak pahala tersangkut di muncong mikrofon dan di layar HP, masa sih ibadah tergantung pengeras suara dan HP, apa semua manusia biar tahu gitu?, Kan yang nyatat malaikat. Apa malaikat punya HP?, mereka tak punya mikrofon dan HP sepertiku, masa sih gituan aja gatau, ustaz apaan akang", sangkalnya padaku. Jamaah di Musala cekikikan tapi membenarkan juga logika si manusia setengah halu itu.

__

Bondowoso, 18 April 2023

Senin, 10 April 2023

JAAKKINA ( Mentari tengah Malam )

 


JAAKKINA

( Mentari tengah Malam )


Aku dan teman-teman benar-benar angkuh dengan logika-logika egoistik kami. Bila sudah materi Metereologi dan Geofisika yang dipaparkan oleh Miss Jaakkina Widia Iswara dari Finladia yang bertugas di Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ), kami selalu mendebatnya. Aku menganggap mentari adalah bagian Cosmos yang menjadi pewaktu ibadah kami dan itu sudah menjadi fenomena alam yang mesti kita terima. Miss. Jaakkina hanya tersenyum. Kami menganggap wajar karena dia non Muslim jadi tak pernah mau peduli dengan waktu salat. 


Sebuah kehormatan bagi kami ber-6 diajak ke Finlandia Utara kota sang Widia Iswara itu. Dipromotori oleh Kementerian pendidikan kami tak menyia-nyiakan moment itu. Sungguh keindahan, kedamaian, tanpa macet di jalanan merupakan pesona yang kami dapatkan di sana. Tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Kami dan academic advisor dari Indonesia benar-benar belajar fenena alam yang tak pernah ada di otak kami sebelumnya.

Dari Levin Iglut tempat kami berhotel berupa bangunan yang didesain menyerupai Iglo yang setiap dindingnya berupa kaca. Penginapan yang berlokasi di Kota Utsuvara ini memberikan ketenangan dan kedamaian bagi para tamu. Di dalamnya dilengkapi perapian untuk menghangatkan badan serta kamar mandi dengan shower dan pengering rambut. Kami merasakan bak di surga saja. Tapi bukan kemewahan dan keindahan itu yang menjadi satu-satunya catatan kami. 


" By the way, weren't you said that you must 5 Times to pray, according to the solar?, Now, how about the sun here. All the day sun still on the sky", paparnya memberikan kuliyah langsung pada kami. Kami baru tahu kalau di saat musim panas di sana matahari tak pernah tidur. Kami baru tahu hal itu saat kami diajak ke Utara Finlandia dan menyaksikan matahari benar-benar masih ada di pukul 24.00. Wah bagaimana kalau bulan puasa ya? Bisa-bisa mati aku tanpa ada kesempatan berbuka puasa, he he.

___

Bondowoso, 10 April 2023

LITERAPENEUR

 


LITERAPENEUR

Pak Tyqnue Azbynt


Apa yang tergambar di otak kita jika mendengar seorang wanita muda punya skill tingkat dewa dalam meramu tembakau. Racikannya yang maknyus itu membuat dia dieman-eman oleh Bossnya. Namun sebagai wanita muda yang lincah dia memilih resign dan memilih hidup bebas.


Meninggalkan pekerjaan yang menjadi penyokong ekonominya itu merupakan pilihan yang nekat. Membiayai anaknya di bangku sekolah bukannya butuh biaya yang banyak? Dia justru memilih untuk bisnis kuliner, nulis, dan usaha rumahan lainnya. 


Dibersamai sang Arjuna dia menjalankan bisnisnya menjadi alasan nya untuk tetap menyintas di usahanya. Senyum indah mereka terpancar indah kala orderan membludak, walaupun harus berkerja keras dan berbulu dengan waktu. Satu hal yang pernah saya baca dari bukunya, " jangan pernah menyerah untuk bergerak dan berjuang, dan tulislah apa yang kamu rasa, kamu kerjakan ". 

___

Bondowoso, 10 April 2023

Pro. Dede. Enee Fatimah

Minggu, 09 April 2023

Melepas Sauh di Ujung Senja

 


MELEPAS SAUH DI UJUNG SENJA

40 Menit dari Mataram menuju Malimbu ada keasyikan tersendiri karena rutenya terbilang nakal-nakal gemesin itu. Sedikit menanjak dan kontur perbukitan yang bak kulit jeruk purut itu. Ya di situlah asyiknya. Bukit Malimbu bukit yang bertemu dengan bibir laut yang siap menyajikan berjuta pesona saat senja tiba. Ini adalah pesona lain NTB selain Pantai Senggigi. 


Arunika mulai turun di ufuk barat, keindahan pun mulai merayap. Warna perak keemasan yang mulai berganti merah tembaga beramu abu-abu keunguan adalah mural langit yang biasnya memoles seantero Bukit Malimbu. Aku yang sengaja berperahu dengan seorang lelaki lokal Ruslan Adung teman kuliyahku dulu di Jogja. Datang berkunjung dan menemuinya hanya untuk kujadikan guide tour-ku saja tak ada hal lainnya walaupun dia teman kuliyahku. 


" Dianna kau saja yang melempar sauh dan tambatkan perahu kita di sini, nanti kau kan merasakan bedanya bergaul dengan alam di Malimbu", pungkasnya

Sauh yang bagiku terasa berat itu membuatku hampir terjatuh. Beruntungnya si Adung menggamit tanganku dan menarik tubuhku. Kami terjatuh di buritan perahu. Aku bertumpu pada pahanya dan sepertinya dia merasa bersalah. Wajahnya memerah. " Maaf Dianna ". Katanya sepintas. " Santai aja mestinya aku yang minta maaf karena kau pasti kesakitan", sambungku. Rupanya si Adung masih saja suci dari sentuhan wanita bagai saat kuliyah di IAIN Sunan Kalijaga dulu. Karenanya aku iseng ngerjai dia, " yassalam mulai dulu kamu tak pernah punya nyali untuk orang wanita, mau aku ajari?" Godaku. Dari jawaban-jawabannya yang menghindar aku tahu dia memang penakut. " Dianna, bismillah aku mau memberanikan diri tuk bicara tentang hati pada cewek", Katanya yakin. " Oh ya? Bagus dong ". Sambungku. " Dianna sebenarnya sejak malam inagurasi jelang wisuda kita aku benar-benar terpesona padamu dan tak pernah aku ungkapkan padamu. Hari ini bismillah aku nyatakan kalau aku cinta padamu". Katanya sembari menggamit tangan kananku. Jderr!! Hatiku bak dihantam Godam. Kenapa justru ke aku. Tanpa pikir panjang aku sambut permintaan itu, dan menerima permintaan lelaki berkulit coklat dengan hidung mancungnya yang di atas satandar itu. Rupanya taulan sauh di dasar laut itu telah menambatkan hatiku padanya.

__

Bondowoso, 9 April 2023

Sabtu, 08 April 2023

GADIS PLUVIOPHILE



 GADIS PLUVIOPHILE

Pak Tyqnue Azbynt


Pukul 10 malam lewat sudah sedang hujan masih turun dengan derasnya. Rupanya air itu tak sabar tuk menemui bumi suaranya yang menderu walau tanpa tiupan angin. Semua pintu rumah tertutup rapat. Orang-orang lebih memilih berkemul atau bercengkrama dengan keluarga di ruang santai, begitu pun aku memilih mencumbu gawai mencari konten-konten lucu yang inspiratif. 


Dari jendela kost kulihat semua gorden sudah tertutup walau lampunya masih menyala. Puntung rokok yang sudah menumpuk segera kubawa keluar tuk dihanyutkan di arus air hujan. Tetiba aku dikejutkan oleh sekelebat sosok wanita bergaun putih menari-nari di derasnya air hujan. Hantu atau peri-kah ini? Tapi tampak kakinya menyentuh tanah. Kusimpulkan bahwa itu manusia. Waras atau gila? Itu tak kutahu pasti. Saat ada kelebat caya kilat aku sepertinya mengenal sosok itu. Dan...ternyata Si Zainab gadis blasteran Indo Arab anak kost rumah sebelah. 


Aku bawakan payung agar dia bergegas masuk rumah kostnya. Kekhawatiran tentang kesehatannya-lah aku bersusah payah mendekati dan menawarkan jasa padanya. Ups padahal aku belum begitu kenal padanya. "Maaf mas, aku sedang menikmati aroma hujan, bermain, bermesra dengannya. Coba rasakan belaiannya begitu lembut dan tulus", katanya bersungguh-sungguh. Aku memilih menepi dan memperhatikannya dari bawah gazebo sisi kiri kostku. Pikiranku mulai menerka-nerka, jangan-jangan dia kesurupan atau apalah sejenisnya. Anehnya aku betah memandanginya. Tuturnya yang polos dan wajah Arabiannya serta lekuk tubuh yang berbalut gaun putih kebasahan menjadikannya koyor. Belum lagi geraian rambut dan bibir mungilnya yang menyiksa rasaku. Sembari memandanginya kusempatkan tanya-tanya ke om Google, barulah kudapatkan jawabannya. Ternyata dia termasuk 'Gadis Pluviophile' atau gadis penyinta hujan.

__

Bondowoso, 8 April 2023_

Kamis, 06 April 2023

GREENY ROAD


Pict source. Instagram Beautydixe

 GREENY ROAD

Pak Tyqnue Azbynt


Ramadhan tiba, geliat kehidupan kian beragam dan bermakna religi. Sudah menjadi kelaziman kami pendidik di sebuah pesantren selalu menyiapkan diri tuk rihlah ilmiyah mengisi semacam Pesantren Ramadhan di sekolah sekolah yang belum terbayangkan sebelumnya. 


Gegara sering pamer program di sosmed akhirnya ada permintaan agar sekolahnya didatangi kami. Tim yang terdiri dari 4 sampai 6 pemateri sebut saja ustaz yang siap melayani ummat. Semula aku menganggap ini adalah tantangan karena lokasinya berada di pedalaman atau bahkan di area gunung. Seorang lelaki bernama Abdullah bin Abdullah yang telah memohon kami agar ke sekolahnya. Nama yang aneh pikirku. Saat kukonfirmasi dia malah menyahihkan nama itu. 


Bermodal motor ayago kami semua menjelajahi jejalan sesuai deskripsi dari Pak Abdullah. Dengan sedikit gas-pol kami tiba pukul 8 pagi. Murid-murid sudah menunggu kami. Saat kami menanyakan nama pak guru Abdullah ternyata tak satu pun yang mengenalinya. Ah, ini pasti salah, atau hanya prank?, Pikirku. Tapi alamatnya sih benar SDN Curahdami 03, dan deskripsinya betul. Berada di lereng pegunungan Hiyang tepatnya lereng Gunung Piramid di area Argopuro. Tapi semua gurunya malah perempuan, gimana sih?


Seorang perempuan dengan wajah innocent mendekati kami. Abaya merah bata berbadu jilbab light grey mengungatkanku wanita wanita di Uzbekistan sana. Imajiku berhenti saat dia menyila kami agar ke kantornya. "Mas Azbynt kan?", tanyanya meyakinkannya. Bincang pun menjadi akrab aku dan 3 temanku menjadi betah seketika manakala dibersamai bu guru yang cantik-cantik, kulit bening  dan senyum yang memenjarakan rasaku. Dari tuturan mereka barulah kami tahu bahwa guru di situ perempuan semua, karenanya lah memohon bantuan pada kami. And aku suka itu. Ah puasa nanti batal, masa sih kesemsem Bu guru cantik.  

" Semoga mas-mas ustaz betah membersamai kami selama sepekan. Lagian menyusuri jalanan dengan dedaun hijau asyik kan? Kami biasa menyebutnya Greeny Road. Sengaja kami menamai itu agar sekolah kami tak terkesan sekolah pinggiran”, papar Bu Aminah. 


Karena sinyal jaringan agak susah untuk laporan ke pesantren aku  harus mencari area yang ada sedikit sinyal. Dibersamai Pak Penjaga Sekolah aku diajak sedikit naik area ke gazebo yang biasa dijadikan photo booth oleh orang-orang yang hiking ke sana. Dari sanalah aku baru tahu kalau Aminah, Aisyah, dan Amera adalah bersaudara. Mereka sama mengabdikan diri sebagai pengajar selepas S1nya di Pesantren Almaliky di bilangan kota Bondowoso. Dan mereka ternyata anak dari Pak Penjaga itu, yang kemudian kutahu namanya adalah Pak Dul.  Dari ketinggian itu akhirnya aku bisa melaporkan kegiatan online ke Pesantren. Sebelum aku turun sengaja kucangklongkan tas pinggang di pagar gazebo itu. 


Pukul 11 kami harus turun dan kembali ke Pesantren. Namun sebelum pulang kutemui Amera Bu guru tertua dan aku titip pesan agar tas pinggangku di ambilkan dan disimpan. " Oh ya Bu guru boleh kok baca-baca itu isinya buku-buku novelet karyaku", heh modusku. Padahal di dalam buku itu ada lembaran yang kutulis " di lereng Argopuro telah kutemukan 3 bidadari, Aminah, Aisyah, dan Amera. Moga salah satunya bisa kupersunting". Begitu memo nakalku. Dan benar saja pas jelang sahur ada pesan masuk via WhatsApp, " mas ustaz boleh pilih salah satu dari kami ", ditimbuni dengan emoji senyum.

___

Kaki Argopuro, 6 April 2023

Rabu, 05 April 2023

SEPERTIGA MALAM

 

Pict by Ig Naturesmsok

SEPERTIGA MALAM

Pak Tyqnue Azbynt


Bukan. Bukan aku menangis sembari berdoa di atas tikar sembahyangan. Kupilih menuntaskan sisa rokok di tanganku dan kopi kental yang sudah kedinginan didekap malam.


Dulu selepas isya ayahku sering melambungkan asap rokoknya di teras rumah. Bersama bias temaram damar ublik yang pasrah di pojok balai-balai. Tanpa mau diganggu sesiapa. Aku hanya menurut tanpa banyak tanya.


Kini setelah aku menua kurasakan pula apa yang menjajah pikiranku. Melambungkan asap rokok sembari menghitung-hitung hutang kerjaan, hutang tanggung jawab, dan segala hal yang menjajah sukmaku. Di sepertiga malam ini kurasakan betul betapa banyak anugerah yang kusia-siakan. Betapa banyak pula beban yang menjajah isi otak seorang ayah sepertiku. Demi senyum kedua bidadariku dan si sulung jagoanku, kupilih bersenandung lepas berpura-pura tanpa ada beban yang menjajah sukmaku. Di sepertiga malam ini hanya keluh yang bukan berupa dedoa kusampaikan pada-Mu Tuhan Sang Penguasa segala. 

_______

Bondowoso, 5 April 2023

Singkong dan Toa Musala

 


SINGKONG DAN TOA MUSALA

Pak Tyqnue Azbynt


Hampir di tiap penjuru mata angin terdengar lantunan manusia mengaji. Sudah lazim selepas Salat Tarawih load speaker bersautan dengan ayat-ayat Al Qur'an, begitupun di musala RT ku yang pas di depan rumahku. 


Para pelantun bergantian tadarus Al Qur'an agar tak terasa capai hingga jelang puku 24. Tapi kenapa hari itu Pak RT yang terbiasa memborong bacaan, malam itu justru tak ada. Tersisa si Imron yang terbiasa dibersamai Riyan justru ngajinya sendirian. Suara mengaji haruslah tetap tersuar seperti musala-musala lain di kampungku. Aku yang baru datang dan memang kebetulan sakit batuk taklah mungkin untuk menggantikannya, tapi Imron pasang cara untuk menjebak ku di depan mikrofon. Dia memohon pamit tuk ke kamar kecil dengan alasan hendak berwudhu. Benar saja dia mengelabuiku. Dia kabur dan tak kembali.


Tidaklah elok kalau batukku yang kebetulan lumayan parah harus di depan mikrofon. Akhirnya dengan modal googling di internet kuposting makan lezat. Aku tuliskan "Berkah Ramadhan, makanan melimpah di musala ". And satu persatu orang-orang pada berdatangan. Padahal di dalam Musala hanyalah singkong goreng rebus plus kopi kental buatan Bu. RT. Saat mikrofon diganti, kuikuti teorinya Imron tuk pura-pura berwudhu. And finally saya ikutan Pak RT nonton sepak bola di televisi.

___

Bondowoso, 5 April 2023

5 Bidadari di Serambi Pondok

 


5 Bidadari di Serambi Pondok


Pak Tyqnue Azbynt


Suara lantunan qasidah itu mengobrak abrik ruang dengarku. Dan keelokan suaranya telah menyeretku ke sumbernya. Yassalam ternyata para nyonya muda sedang bersenandung sembari menunggu jemputan anaknya yang hari ini sedang agenda pulang mondok selama jelang idul Fitri. 


Lamur pandanganku tuk menelisik kian jauh, karena zona wanita tabu tuk didekati para lelaki, apalagi yang jalang macam aku ini, he he. Tapi suaranya benar-benar telah menyihirku. Sumpah demi ayam geprek atau es cendol suaranya telah merindingkan bulu-bulu kudukku. Fashohah yang tepat ditambah suara yang elok menjadikan dingin rasanya di kalbuku. Betah berlama-lama mendengarnya. Apalagi para pelantun itu molek-molek. 


Julie Kanaya yang biasa kisebut Julia Cakep seperti di akun Ig-nya hanya itu yang aku kenal, sedang 4 orang lainnya asing bagiku. Rupa-rupa si Julie dkk tahu sedang aku perhatikan. Eh malah mengulahiku dengan syairan-syairan spontanitas yang mengusiliku. 

" Aduh Bapak Dosen Bahasa, curi dengar itu bahaya, bisa-bisa hati tersandra, nanti malam tidur tersiksa " 

Wah si Julie benar-benar memerahkan telingaku, but I like it. Saat jemputanku tiba dan melintas dekat serambi, kembali mereka megusiliku dengan koor, " pak doseeennn I love you...".  Anakku bertanya, " siapa mereka Abah?" "Ow... teman ngekskul di sebuah SMA dulu".  

____

Bondowoso, 5 April 2023

PADA TEPIAN SUNGAI MAHAKAM

 


PADA TEPIAN SUNGAI MAHAKAM

Pak Tyqnue Azbynt


Belum tergambar sebelumnya kalau takdir rihlah masa tuaku bisa bertandang ke Kalimatan  Timur. Purna sudah tugasku sebagai Abdi Negara, dan rutinitas membersamai anak bangsa harus kutuntaskan di bangku formal. 


Jawa timur - Kalimantan timur adalah jarak yang jauh dan harus melintasi segara, taklah santun bagi seorang wanita berumur semacam aku. Melintasi laut yang memisahkan dua pulau itu adalah tantang jiwa dan ragaku. Angin geram dan erangan suara ombak yang proklamirkan keperkasaannya kuanggap sepi belaka. Tekad tuk menemui 'Indah' si sulung anakku bulat sudah. Anak yang sempat disingkirkan oleh beberapa sekolah di Jawa dengan alasan tak jelas, kini harus melesatkan dirinya ke Pulau Borneo untuk mengabdikan diri sebagai pendidik anak bangsa. Sengaja kukubur rinduku dalam-dalam demi turuti tekadnya. Dan benar saja keberaniannya telah terbukti, betahun tahun dia di sana bahkan sempat beberapa kali menjadi duta negeri sebagai Guru Fisika SMA yang studi di Thailand. Bahagiakah aku? Ya tentu saja. Tapi rinduku tak pernah terentaskan. 


Selepas dinas sebagai ASN aku punya banyak waktu luang tuk memeluk anakku yang teramat kurindukan. Renta usia kuacuhkan saja demi menampak senyum manisnya, demi memeluknya dalam pelukan penuh cinta. Tak perlulah kuceritakan tantangan perjalanan yang menciutkan nyaliku.  Arum arus air sungai yang memporak porandakan isi perut saat menuju hulu terlalu jahat tuk kugambarkan detail bagi seorang tua sepertiku. Tapi rindu is rindu, cinta is cinta. Kutampik semua aral rintang itu. 


Jabat erat tangan anakku kudapat sudah. Air mata haru membasahi tanganku yang banjir dari matanya kala menjabat tanganku. Dipersilahkannya aku mengenal lingkungan rumahnya yang sisi belakangnya berhadapan dengan bantaran Sungai Mahakam nan perkasa itu. Tiap hari kunikmati keindahan alam Borneo, alun air sungai di belakang rumahnya. Kadang monyet liar yang masuk dan mengacak acak serambi belakang adalah catatan lain yang mesti kutorehkan di otakku. Yang paling menyiutkan nyaliku saat air sungai pasang. Aku bertafakur mendalam saat sepanjang hari hujan turun begitu derasnya. Tanpa petir yang berteriak di angkasa yang memberitahuku, tapi deras hujannya begitu lebat. Bermilyar-milyar titik air berlomba turun menemui bumi. Cumbu langit pada bumi terlalu barbar. Kutahu semua itu  karena air Sungai Mahakam yang menepuk nepuk teras belakang rumah anakku. Hatiku berkata, " juangmu adalah nyali terbaik anakku. Demi kecintaan pada anak bangsa kau jalani semua tanpa ketakutan berarti. Pasrah pada Sang Ilah adalah azimat jiwa yang harus tetap kau pertahankan. Selamat berjuang, semoga terbarokahkan, aamien". Arum deras air itu rupanya mengusik bendungan di kelopak mataku, banjir di Sungai Mahakam telah membanjirkan tirta netraku.


#catatan_perjalanan_di_Pulau_Borneo.


__

 Bondowoso, 5 April 2023


@tulisan ini kudedikasikan untuk Bu Sri Nurul Hidayati dan Indah Anakku.

Selasa, 04 April 2023

TAMPIAS HUJAN DI CUCURAN ATAP

 


pict source by @ig beautifuldixe dengan sedikit edit

TAMPIAS HUJAN DI CUCURAN ATAP

Pak Tyqnue Azbynt


Walau ada selinap caya arunika tetap saja air itu pasrah menjatuhkan diri. Aku kembarakan angan jauh melintas kota pada anakku yang berjuang memberkasi lembar lembar ilmu di kota Serpong. Kubiarkan rinduku tak berujung agar tagihannya tak pernah terlunaskan. Tatap matanya, senyum serta gerak langkahnya mengelebat di depan netra.


Hujan ini mengingatkan lagi kala dia kujemput di Bimbel Primagama. Di atas jog motor beringsut merapat demi mendapat teduhan di jas hujan yang dipakai berdua. Begitu pun saat kujemputnya di sebuah madrasah seringkali kami dicumbu hujan bulan April itu.


Tiap gemerisik datang membawa Tirta langit, kembali anganku jauh melintas padanya anak lelakiku. Jagoan penggantiku yang kelak melindungi kami dengan dedoanya. 


Aku tak tahu apakah ini air hujan yang dulu nan pernah membasahi kami di jalanan. Tapi bagiku hujan ya hujan, titik. Dia hanya membawaku pada haru biru rindu yang tak pernah usai. Hujan jika kau diprintah Tuhan tuk menghapus debu di kelopak bebunga. Pintaku jangan kau hapus debu debu cerita yang pernah kami alami bersamanya. 

___

Bondowoso, 4 April 2023

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...