Jika Orang Gila BERFILSAFAT
Pak Tyqnue Azbynt
Selepas salat Ashar Si Lukman yang disinyalir manusia setengah halu atau kerennya ODGJ itu tetiba masuk musala. Tak sampai 5 menit dia sudah senyam senyum sembari berucap Alhamdulillah. Aku menganggapnya dia dah hampir siuman dari dunia halunya.
Magrib tiba, berlanjut ke Isya tak kudengar suara loadapeaker atau Toa Musala azan. Ada apa gerangan?. Sontak saja nalarku tertuju ke si Lukman, yang kebetulan sedang duduk-duduk di gazebo depan musala. Kudatangi dan kubujuk dia agar ke musala. Dan dia pun mau setelah kutawari rokok dan segelas kopi.
" Luk ente tadi cabuti kabel dan stop kontak listrik musala kanapa?". Dia hanya tersenyum, lalu kuambil rokok dari bibirnya. " Hayo jawab!", bentakku di hadapan jamaah salat yang baru usai tarawih. Tapi jawabannya malah filosofis. " Gini kang saya hanya mengalihkan pahala jenengan dan kawan kawan agar langsung ke langit", jawabnya meyakinkan.
"Lho kok, apa hubungannya dengan listrik?". Sergahku sedikit emosi.
" Gini kang, malam Ramadhan ini banyak pahala tersangkut di muncong mikrofon dan di layar HP, masa sih ibadah tergantung pengeras suara dan HP, apa semua manusia biar tahu gitu?, Kan yang nyatat malaikat. Apa malaikat punya HP?, mereka tak punya mikrofon dan HP sepertiku, masa sih gituan aja gatau, ustaz apaan akang", sangkalnya padaku. Jamaah di Musala cekikikan tapi membenarkan juga logika si manusia setengah halu itu.
__
Bondowoso, 18 April 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar