Total Tayangan Halaman

Kamis, 29 Desember 2022

Malam Tri Dwi dhasa dwi Sahasra

 


Malam Tri Dwi dhasa dwi Sahasra


_pak_tyqnue_azbynt_


Sekarung jagung manis segar kubawa ke sisi timur Alun-alun Raden Bagus Ashra. Tak biasanya aku ikut peruntungan dengan berjualan di malam tahun baru. Demi biaya program _free_college_ ya semacam KKN lah, malu kutepiskan jua. Laba bersih 750.000, Rupiyah kudapatkan di malam itu, walaupun wajahku coreng moreng oleh lengas pembakaran. 


Muda mudi ber _happy_happy_ sedang aku sibuk melayani mereka yang belanja jagung bakar dengan varian rasa yang kutawarkan.  Di pilar Paseban itu tampak seorang cewek tomboy yang asyik bermain laptopnya. Tampak begitu serius tanpa pedulikan musik jazz yang diramu oleh Viper Band Indi di kotaku. Tersisa 5 buah jagung yang kubakar aku antarkan ke cewek tomboy itu. Walaupun dia tak memesannya tapi kubawakan juga karena aku harus segera pulang, lagian sedikit gerimis. 


" Owh makasih mas,  Alhamdulillah ada yang peduli di saat spaneng dengan tugas kampusku...", Katanya.  Dari situlah bincang kami  malah kian asyik dan kian seru, apalagi kami punya kegemaran yang sama yakni melukis. Namun yang paling mengasyikkan lagi adalah justru dia adalah adik dari mantanku di SMA dulu. Saat aku tahu bahwa dia adalah adik dari Kensriana gadis gemoy yang lama menyandra hatiku itu. Kejutannya justru dia video call-an dengan kakaknya. Antara ia dan tidak saat HP_nya diberikan padaku agar puas menuntaskan rindu akibat berpisah gegara tanpa restu sang ortu. " Mas ...sumpah demi apa pun, cintaku takkan pudar. Sampai detik ini tak ada yang bisa menggantikanmu di hatiku. Owh yaa.. ada pesan dari ayah agar aku mencarimu. Beliau telah merestui kita sejak meninggalnya bunda kami.  Putusnya koneksitas kita karena kamu memblokir semua akses dariku.  Di malam awal tahun 2023 ini datanglah ke rumahku. Kuharap selepas pukul 00 datanglah .... I can't stop loving you ", katanya  dengan sesungukan dengan linangan air matanya.  Dengan Ken Febrina adiknya aku bergegas gass pol ke rumahnya tanpa menunggu pukul 00. 

___

Bondowoso, 29 12 22

Selasa, 27 Desember 2022

Bu Pol

 


BU POL

Pak Tyqnue Azbynt


Susdah menjadi takdir jaman rekan ustazku harus lapor harian ke Polsek kota gegara dilaporkan wali murid bab pemukulan siswa. Sebenarnya pemukulan itu wajar menurutku karena dia si anak dipukul betisnya karena mengganggu temannya yang lagi shalat. Entah sudah pekan keberapa aku harus menjadi pengantar temanku yang tak biasa motoran itu.


Kali itu aku datang terlalu pagi, para anggota masih mengikuti apel pagi, sehingga aku harus menunggu di pos jaga. Isengku kumat pas melihat bekas kotak nasi. Kulukis seorang Polwan yang ada pada banner di sisi tembok pos jaga itu. Walaupun hanya menggunakan pensil 6B, rupanya lumayan jugahasil sketsaku. Dilalah justru yang giliran piket jaga adalah wanita yang kugambar tadi. 

"Eits...ini siapa yang mengambil wajahku tanpa permisi?", Tanyanya tegas.

" Hmmm saya Bu Pol, habisnya Bu polnya manis he he..", nekat.

" Cuih lelaki tak dimana pun Sam...ma", jawabnya sedikit ketus. Semula aku yang nekat bercanda nyaliku ciut seketika saat dia menegurku dengan tegas dan seperti emosi.


Telisik punya telisik ternyata si polwan yang biasa aku panggil Bu Pol itu seorang janda. Suaminya yang pengusaha lebih memilih anak kuliyahan yang lebih gemoy dan lebih bisa santuy. Di hari-hari berikutnya aku tak berani bercanda lagi dengannya bahkan demi bisa berani bicara lagi aku mulai selepas membaca hizib tashirulqulub bacaan tuk menaklukkan hatinya. Bacaan anak santri itu kulemparkan di langit kesadarannya. Lumayan dia tak galak lagi, but aku tetap saja tak mau bercanda lagi. Tapi nasip sial menimpaku. Remote motorku hilang, dan aku tak bisa kembali ke madrasah. Dilalah Bu Pol menawarkan bantuan tuk mengantarku. Karena hari itu adalah deadline pelaporan BOS terpaksalah aku mengikuti pinta Bu Pol itu. Aneh bin ajaib sebelum sampai di madrasah, Bu Pol masih mampir ke kedai bakso "Kangen Roso" dekat SMAN 2 di kotaku.  Aku tetap tak berani bercanda padanya lagi, tapi dia malah pura-pura tanya soal mahram. " Pak kalau bukan mahram boleh gak bersentuhan ?", Katanya. Kusampaikan bahwa tak boleh kalau sudah sama-sama dewasa. Tapi dia memaksa untuk berjabat tangan denganku. Aku tetap saja katakan bahwa sejatinya tak boleh kalau hanya untuk berpegangan tangan kecuali jabat tangan di tempat umum dan tanpa nafsu. Akhirnya dia pun memaksaku untuk berjabatan tangan alasannya mau meminta maaf atas sikapnya saat di pos pengamanan dulu.  Anehnya tanganku malah ditarik dan menempelkan di pipi kirinya. " Pak ijinkan aku menjadi makmummu..., Walaupun ini tabu aku pinta agar kau melamarku yang sudah janda ini". Keluhnya. " Jadi aku ditembak neh..?", Tanyaku. Anggukan dan senyumnya lah yang justru tembus ke relung hatiku yang terdalam. 

____

Kaki Argopuro, 27 12 22

Minggu, 11 Desember 2022

Viannoor

 




VIANNOOR

Pak Tyqnue Azbynt


Gadis yang pernah kukenal di Majorelle Garden itu, kini bersemuka kembali denganku gegara gelaran Piala Dunia di Qatar. Aku bela-belain habiskan semua uang tabunganku demi menyaksikan gelaran akbar sepak bola segagat itu. Celah yang kumasuki adalah sebagai volunteers yang memang sudah biasa dalam gelaran bola dunia itu. 


 10 Desember 2022 di Altumama Stadium aku kembali merapat dengan volunteer lainnya dari berbagai belahan bumi ini mengabdikan diri tenaga sukarela yang bisa membantu akomodasi para penonton bahkan para pemain. Lintas negara aneka bahasa menjadi keasyikan tersendiri bagi kami untuk saling belajar. Bekal Bahasa Inggris dan Bahasa Arabku menjadi koneksitas yang mengasyikkan dan bahkan menjadi nilai lebihku dibanding dengan 6 temanku dari Indonesia lainnya. 


Saat Singa Atlas julukan tim Marocco berhadapan dengan Portugal seperti lebih familiar bagi kami karena orang-orang Marocco banyak menguasai bahasa, Arab, Prancis dan Inggris. Kami begitu akrab dengan mereka, yang mungkin karena alasan seagama juga denganku. 


Saat aku post foto terkiniku di Instagram tetiba ada video call dari orang yang menjadi guide-ku saat penelitian budaya di Majorelle Garden beberapa tahun silam. Viannoor wanita yang studinya di Prancis itu ternyata saat itu berada di tribun barat sedang menjadi suporter tim negaranya. Karena aku tak bisa merapat akhirnya kami bisa bertemu selepas pertandingan di camp-ku.   Seperti biasanya dia selalu heboh dan penuh kejutan. Kali itu saking gembira atas kemenangan tim negaranya dia mempersilahkanku tuk minta apa saja sebagai thank giving atas kemenangannya. "Aku sih tak mau minta apa, tapi jika engkau Sudi ijinkan aku mencium punggung tangan kananmu", kataku dalam bahasa Inggris. Tapi dia malah menakaliku dengan mencium keningku sembari berujar, " gimana kalau aku seberani wanita suku Barber di negaraku?", Pungkasnya.


____

11 Des 2022

Kamis, 08 Desember 2022

Mas Siapa Ya?

 


MAS SIAPA YA?

Pak Tyqnue Azbynt


Tidak punya kerja yang menghasilkan cuan demi kebutuhan sehari-hari membuatnya sering mengurung diri. Keberaniannya tuk melamar anak mantan lurah di desanya menjadi kian surut. Aminah idamannya itu masih saja memberinya kode-kode halus tuk diresponnya. Dia seperti mengacuhkann gadis itu walaupun hatinya meronta-ronta. 


Bila sore tiba di teras rumahnya sudah didatangi 7 bocah yang belajar ngaji padanya. Walau hanya 7 manusia kecil itu, teknik pengajarannya diintensifkan sebagaimana saat dia di didik di pesantrennya dulu. Maklumlah dia 

lama mengabdi sebagai ustaz telah merasakan banyak asam garam dalam dunia pendidikan Islam. Sayangnya dia justru tak punya kecakapan khusus untuk mencari kerja. Usia  yang kian matang semantara sang ibu ingin menimang cucu telah membuatnya stress tingkat dewa.

Gagasan tiba saat dia pergi ke alun-alun kota. Bertemu dengan pertunjukan badut telah melahirkan banyak ide. Mulai membuat rancangan baju badut, bahkan yang sedikit ekstrim justru memainkan atau memerankannya sendiri. Bekal keterampilan menjahit masa SMA dulu sebagai modal untuk merancang bangun baju badut itu. Dan hanya 7 hari saja pakaian badut itu sudah kelar dibuatnya walaupun berbahan dari kain perca yang didapat dari pusat konveksi di kotaku. 


5 bulan lebih sudah dia menjalani profesi sebagai pengamen badut. Pilihan ini terpaksa dia pilih demi menghargai profesinya sebagai guru ngaji. Dengan menjadi badut wajahnya tak tampak oleh sesiapa.

Undangan demi undangan tuk ngebadut dijalaninya dengan lancar di samping ngamen di tempat keramaian. Walaupun hanya punya pundi sepuluh jutaan, nyalinya mulai berani tuk mendekati Aminah idamannya mulai diusahakannya. Sering mengirimkan paket hadiah tanpa nama identitas acap dilakukannya. 


8 Desember pas ulang tahun idamannya, diberani-beranikan tuk datang ke rumah joglo mantan pak lurah itu. Mengamen dan berusaha bertemu dengan sang gadis walau harus di sembunyi di balik kostum badutnya. Saat Aminah keluar jantungnya mulai berdegup keras. Rencana tuk memberi paket cinta berupa kalung liontin di ultahnya direnecanakan dengan saksama. And...pas sang gadis keluar ke beranda depan, si badut berjoget lucu hingga Aminah mendekat tuk mengambil foto dengannya. Dilalah saat itulah dia memberikan liontin itu sembari berujar " selamat ulang tahun bidadari". Bisiknya. 

" ....mas siapa?", Ucapnya penuh tanya. 

" Saya Karim guru ngaji anak kecil di RT sebelah", sambutnya nekat. 

" Mas Karim teman SD ku dulu, yaelaaah....mas, ..dulu yang menembakku saat masih bocah itu..., Masihkah mencintaiku?", Celetuknya panjang.

Karim sang badut hanya mengangguk sembari menyimpulkan jari telunjuk ber-sarangheo padanya. Saat itu tanpa didunga Aminah justru mendekat dan memeluk badut itu pura-pura untuk berfoto tapi justru berbisik padanya, " lamar aku mas!", Pungkasnya.

___

Bondowoso, 8 Desember 2022

Minggu, 04 Desember 2022

Embun di Pucuk Kemuning

 


EMBUN DI PUCUK KEMUNING

Pak Tyqnue Azbynt


Pagi buta aku sudah melangkahkan kaki di bilangan GOR kota Jember yang berada di sebelah barat kampusku.   Memang tak terbiasa aku menantang pagi saat kabut masih membutakan semua pandang. Karena lapar pagi-pagi dan males tuk buat sarapan akhirnya kujelajahi jalanan sekitar kampusku. Taklah sebegitu jauh dari area kostku di jalan Kiyai Mojo itu.  Namun di pagi buta itu tak ada penjaja makanan yang sedang melapakkan dagangannya. Dan tiduran di bantaran pot bunga menjadi pilihanku. 


Saat pagi kian merangkak mulailah banyak geliat para pejalan kaki yang olahraga ringan. Ada yang hanya pakaian kasual, tapi yang terbanyak adalah berpakaian olahraga seperti biasanya. Sebagian besar adalah para mahasiswa mahasiswi yang kost di dekat kampus itu. Sembari melepaskan pandangku ke berbagai arah sembari menikmati rokokku yang sudah separuh perjalanan apinya.


" Gedebuk", suara itu terdengar di dekatku. Tampak olehku seorang gadis cantik yang kudapati lututnya memar dan sebagian lecet karena harus bertumpu pada aspalt dan grevel yang lumayan tajam itu. Rupanya dia fobia terhadap darah, karenanya dia tak sadarkan diri. Kuselonjorkan kakinya, sementara tubuhnya kusandarkan pada tembok pot bunga. Lecet di kakinya dipenuhi debu karenanya aku harus membersihkannya. Kulihat botol air minumku sudah tak ada airnya. Aku harus mencari cara agar bisa membersihkan kakinya. Berbekal sarung yang kupakai kubersihkan luka lukanya dengan cara kubasahi sarungku dengan sisa-sisa embun di pucuk daun kemuning di sisi jalan menuju GOR itu. Saat dia tersadar, dia pun meringis kesakitan sembari mencengkram kuat-kuat tanganku. Alamaaak cantik kali orang ini ( pikirku ).

"duh maaf mas anak sastra yaa?", Kuak bibir mungilnya sembari meringis kesakitan. Kujawab saja bahwa aku fakultas Tarbiyah di Prodi Pendidikan Agama Islam. Dia tak langsung yakin gegara rambut gondrongku. Ya maklum saja kegiatan di seni rupa telah membawaku ke alam yang sedikit nyentrik. Setelah agak tenang kusuruh dia tuk pulang ke kostnya, namun dia tak bisa melangkahkan kaki. Kakinya mulai membengkak, tak ada satupun kendaraan melintas tuk mengantarnya pulang kost. Dengan terpaksa aku gendong dia menuju kostnya. Lumayan berat dan terasa canggung juga. Sesampai di teras kostnya temannya pada heran atas lukanya. 

" Kantiz EMBUN DI PUCUK KEMUNING, masnya ini siapa?" celetuk salah satu temannya. 

" Owh dia...anak tarbiyah, oh yaa dia juga calon imamku lho", katanya sembari melangkah masuk serambi kostnya tanpa ada rasa nyeri sedikit pun. Wah rupa-rupanya dia ngerjain aku. Dari kerlipan matanya aku menduga begitu. 

" Tenang mas, aku bakalan sembuh kok walaupun sedikit bengkak, tapi sentuhanmu telah menyingronkan saraf-saraf ke hati dan otakku", katanya sembari membawakan botol airineral buatku. Anehnya ketika usai aku meneguknya dia pun meneguknya pula dari botol yang sama.

___

Bondowoso, 4 12 22

Jumat, 02 Desember 2022

MENYINTAS HUJAN DI JALAN FLAMBOYAN

 


MENYINTAS HUJAN DI JALAN FLAMBOYAN

Pak Tyqnue Azbynt


Lima puluh menit sudah aku berteduh di halte jalan Flamboyan. Gegara tak membawa jas hujan terpaksalah aku berteduh. Tampak olehku  beberapa pemotor yang masih lalu lalang melintas di depanku. Yang menjadi sudut telisikku pada seorang rider yang mendorong motornya. Usut punya usut ternyata hanya kekurangan bahan bakar saja.


Kuajak dia sejenak merapat tuk berteduh di halte tempatku berada. Dia pun mau, dan barulah aku tahu ternyata dia seorang gadis, saat membuka helmnya. Seorang gadis berjilbab lady biker ? Yaa sangar dengan kelembutan khas wanita tapi garang menerabas jalan yang menantang. Motornya macet katanya kekurangan BBM saja. Pikirku langsung saja tuk menyuplainya. Apotek di sisi jalan menjadi sasaranku tuk membeli selang infus. And... Aku sedot BBM motorku yang kutampung dengan botol air mineral. But, motor pun tetap saja tak mau nyala. Dugaanku mungkin sistim ECU-nya yang bemasalah.Akhirnya kutitip di parkiran Rumah sakit sementara cewek cantik itu aku antar ke hotelnya .


Motor GSX S-ku yang bergenre motor touring dengan side-box di buritannya sedikit menyulitkan untuk berboncengan. Gegara itulah si gadis yang bernama Bening Permata Rinjani itu memberikan solusi kalau dia yang hendak menjadi rider-nya. Tak elok juga kalau dia yang ngankang menunggangi side box nya. And langsung di-gaspol tapi gaya ridingnya yang liar membuatku cemas. Kusampaikan kalau pahaku sakit gegara ngangkang melebar. Mungkin dia juga kasihan akhirnya dia mau berbagi jog yang single seater itu. Dan justru aku lebih khawatir tinimbang yang ngankang tadi. Pikiranku melayang hingga ke planet Mars. Sampailah di beranda lobi hotel dan kami disodori handuk besar. 


" Ngopi dulu bang di bar hotel ini agar sedikit hangat", katanya. 

Tapi kan baju dan celanaku basah tak mungkinlah aku turuti pintanya. Dia pun masuk kamarnya dan aku tetap berdiri di teras lobi hotel.

" Tunggu sejenak aku masih mau ganti baju dulu", pintanya.

Belum sempat aku jawab dia pun nylonong begitu saja. Saat dia kembali dengan membawa kaos abu-abu bertuliskan Lacoste dan celana kasual Adidas. Tapi kan CD-ku basah?,pikirku. 

"Segera saja Abang ganti baju dulu di kamar B 12 kamarku, dan aku menunggu di sini", celetuknya. 

Aku pun menuruti maunya, dan ternyata di dalam lipatan kaosnya ada bokser bertuliskan Hawai. And finally aku memakainya. 


Duduk bersebelahan dengannya ditemarami lampu cafe plus instrument Kanne G menjadikan sajian kopi Raung Arabika menjadi kian berasa. Serasa ada di dunia lain diriku saat itu, tapi karena sudah menjelang Maghrib aku pun segera memohon diri. 

" Bang pakaian Abang yang ada di kamar kecil hotel itu biarkan saja, dan baju yang Abang pakai jadikan sebagai penukar dan sebagai tanda persahabatan kita", katanya.

" Yaah nggak ah", sergahku

"Oh maaf kalau masnya tak berkenan".

" Yaa aku tak mau sebagai sahabat, mauku sih kita bisa riding hingga ke pelaminan, aku penasaran sama seorang crosser yang bisa mengajakku menjelajah tantangan ", godaku.

"Okee gaspol bang", katanya sambil menempelkan bibirnya di dadaku, dan berstempel lipstik merah dekat tulisan Lacoste itu.

____

Bondowoso, 2 Desember 2022

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...