Total Tayangan Halaman

Kamis, 06 Maret 2025

TILYA KORI MADRASA

 TILYA KORI MADRASA 

Pak Tyqnue Azbynt 



15⁰ C cuaca di Degistan serasa tak bersahabat bagi kami, jaket panjang dan hand glove tak mampu menghangatkan tubuh kami. Demi memanfaatkan waktu, dalam suasana yang dingin itu kami terpaksa mengunjungi banyak situs yang menarik. Tilya Kori menjadi pilihan kami.


Inar rupa-rupanya lebih dingin tinimbang yang lain, karena dia tak lagi dibersamai Mahmoudov pria idamannya itu. Wajahnya tampak murung dan kadang uring-uringan, kadang marah. Mungkin yang bisa membuatnya sedikit berbuat sesuatu karena memo khusus yang ditulis Mr.Davlat  Sang seniman yang kami jumpai saat jamuan makan sahur beberapa malam yang lalu. Di memo itu bertuliskan pesan khusus agar salah seorang guru besar di lembaga itu memberikan nota beasiswa atau scholarship dari kampus (Tilya Kori Madrasa). Yaa lumayanlah, S2 di luar negeri kan lebih prestige.


Memasuki pelataran madrasa yang begitu menakjubkan itu perasaanku seperti di negeri dongeng saja. Ornamen-ornamen dindingnya penuh ukiran perpaduan gaya Arab Eropa dan Asia. Kaligrafi yang indah dan megah menjadi penyihir mata dan hati kami. Amazing, and we must say Subhanallah, so beautiful. Di madarasa itu banyak mahasiswa menekuni berbagai studi, filsafat, budaya, seni, dan dirasah Islamiyah. Saat mata tertuju pada interior madrasa kami dikejutkan sapaan seorang guru besar di sana."Assalamualaikum, I'm Rustambek Sultonov, are you Indonesian? Just now Mr. ..phoned to meet you. his recommended was accept by this madrasa". Tanpa basa basi kami langsung saling bertatapan satu sama lainnya tanda tak percaya atas kenyataan itu. Selepas kuliah S1 di negara kami, harus segera kembali ke Uzbekistan tuk ambil program gratis tis tis, dengan segala kebutuhan hariannya. Oh my God betapa bahagianya. Mr. Rustambek menelpon seseorang agar membawa kami ke ruang administrasi, yassalam ternyata seorang asisten Mr. Sultanbek adalah si Alee Mahmoudov yang kembali melayani kami. Yah si Inar lagi yang mendapat prioritas utama, dan kami hanya jadi pemeran pembantu. 

----

Bondowoso, 6 Ramadhan 1446

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...