ME TIME
Pak Tyqnue Azbynt
Setelah berpekan-pekan otakku penuh sesampah kini kusegarkan kembali semuanya. Enyahkan semua beban, memanjakan pikiran tanpa rumus-rumus dan retorika-retorika tak penting. Dengarkan suara alam, belai Sepoi angin dan kembarakan angan ke alam santai.
Saat mengenyahkan semua penyiksa bathin lalu berbicara lewat rasa, baru dapat kumaknai bahasa angin, arti cahaya, bahkan terbangnya dedebu. Pergi ke pelataran huma yang tanpa suara elektronik, tanpa kelakar tetangga, tanpa bising motor dan mobil. Baru kurasakan ketiadaanku, dan terakhir harus berlabuh pada Sang Ilah penguasa segala.
Perlahan kunikmati harum bebunga liar, gemeretak ranting patah dan segalanya kunikmati bersama makluk di sekitarku. Lama duduk bersila memusatkan semua indra dan bertumpu pada otak dan hati, baru aku mengerti bahwa aku bukan siapa-siapa, hanya bergerak mengikuti takdir. Harapku semoga takdir ini menjadi akhir yang indah, mendapat Ridha Sang Ilah.
---
Bondowoso, 11 Ramadhan 1446
Tidak ada komentar:
Posting Komentar