BERDUA SAJA
Pak Tyqnue Azbynt
"Ramadhan ini mari kita kelupasi diri dari segala angkuh, nafsu angkara, kesombongan dan sebagainya", begitu anjurku padanya. Sayangnya dia terlalu asyik dengan kemanjaannya, tak bisa menahan sengsara, padahal betapa bahagianya jika aku lihat dia bahagia bersama orang-orang tercinta di rumahnya. Aku hanya teman penyerta kebahagiaan itu, aku membantu sebisanya, karena kami punya jalan bahagia yang berbeda. Dia ya dia, dan aku ya aku.
Dalam keterpurukannya ingin kukembali memanjakannya, tapi kutakut dia terlelap di pelukanku. Aku ingin melihatnya tersenyum manja seperti dulu, saat bercanda renyah di teras rumahnya. "Beb, jangan kau turuti nafsumu, jangan kau ikuti ambisimu, karena semua sudah ada takarannya masing-masing" begitu harapku padanya.
Saat kita berdua, hayo kita ceritakan kembali perjalanan kita. Aku dan engkau punya jalan yang berbeda, tapi kita saling memaknai jalinan ini apa adanya. Tampa pengikat tanpa penyekat. Saat berdua, biarlah engkau sebagai kamu, dan saya sebagai aku. Rasaku padamu biarkan berjalan damai tanpa mengotori kesuciannya. Jaga diri, jaga hati, cinta itu untuk dihormati bukan dinafsui.
----
Bondowoso, 20 Ramadhan 1446
Tidak ada komentar:
Posting Komentar