DECEMBER 28th
Pak Tyqnue Azbynt
Mengenalnya kembali sejak hilang dari dunia ABG adalah anugerah sukma yang begitu indah. Usia 14 yang dia lepas dan merajut temali kasih pilihan ayah bundanya. Sebagai gadis bau kencur dan manut pada titah orang tua keniscayaan itu dijalani jua walau tak tahu harus bagaimana.
Masa bermain hilang begitu saja dan memulai dunia yang beda, melakoni segala pranata rumah tangga. Walau kaku dan terpaksa, dunia itu dijalani juga. Beberapa tahun kemudian ia telah dianugerahi seorang bocah imut dengan kulit sedikit gelap yang begitu imutnya. Tak banyak yang dituntut pada sesiapa, dia hanya mengikuti jalan takdirnya.
Sang waktu berjalan tak pernah henti, luka lara dan suka cita menumpuk menjadi jalinan memori yang teramat lengkap. Toh akhirnya kebahagiaan itu lebih banyak tenimbang dukanya. Sang anak gadisnya telah meremaja , menuntaskan kesarjanaannya di sebuah pesantren. Di sana pulalah anaknya dipertemukan dengan Arjuna pilihannya, sama-sama menyandang Sarjana Hukum.
Terasa begitu singkat perjalanan kisahnya, sepasang sejoli anaknya pun menikah dan setahun kemudian lahirlah cucu mungil dengan wajah imutnya. Lengkaplah sudah kebahagiaan itu, namun di tengah kebahagiaan Sang Suami belum sempat menimang cucundanya, telah meninggalkannya dn menghadap Sang Kuasa.
Seakan dunia ini tak adil, ingin rasanya aku membalutkan luka hatinya dan menyeka air mata dukanya. Menatap tanpa senyum eloknya bagai mendung penyerta hujan. Curhatannya telah meruntuhkan hatiku, tapi apa daya dia berada di pagar istana, sedang aku hanyalah jelata dan bukan siapa-siapa. Saat 28 Desember saat Yaumil miladnya kuhanya bisa berkata, "Jaga diri, lakoni dengan penuh kesabaran karena Tuhan tak pernah aniaya terhadap ummatnya, pasti ada anugerah terindah yang dipersiapkan Nya."
___
Bondowoso, 6 Juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar