Total Tayangan Halaman

Selasa, 09 Januari 2024

LOVE and RAIN

 LOVE and RAIN

Pak Tyqnue Azbynt


Menapaki jalan utama menuju kecamatan Curahdami badan terasa begitu lelahnya. Bak digigit anjing otot betis terasa berat kali melangkah. Gegara langkah yang kami percepat demi menghindari hujan yang sepertinya tak tahan tuk segera turun. Awan berat menggantung di cakrawala. And, saat mempercepat langkah badan terasa remuk saja.


Benar saja, hujan tiba dengan barbarnya. Datang tanpa permisi melalui gerimis, semuanya begitu saja. Dengan tergopoh-gopoh kami merapat ke Waroeng Djoglo di sisi kiri jalan. Di beranda depan tampak seorang wanita bule sedang menyedot rokoknya dalam-dalam yang sesekali dicumbui dengan sesapan kopi Raung Arabika di bibir cangkir terakota warna tembikar. Kami berempat hanya bisa meredam rasa ingin hangat kopi dan asap tembakau itu. Maklumlah kami baru pulang muncak dari Gunung Piramid, bekal kami habis di perjalanan. Maklumlah backpacker memang selalu begitu. 3 temanku hanya bercanda ala Bhasa Madura karena tak sedikit pun mereka bisa bahasa Inggris, akulah satu-satunya yang sedikit bisa. Ya penguasaan bahasa asing di program sekolah dulu menjadi sedikit modal tuk bersuakata dengannya. 



" Good afternoon,

How do you do.  excuse  me, may  introduce my self?"

"How do you do, oh Yach ofcourse"

Selepas itu kami menjadi sedikit akrab, dan saling bercerita tentang jati diri kami, begitu juga dengan rekan-rekan yang turut kuperkenalkan padanya. Barbara cewek Ausy ini begitu terasa telah kenal lama denganku. Keakraban dan candaan yang lepas menjadi penghangat suasana kala itu. Setelah kukata kami ingin kudapan, rokok, dan kopi, tapi karena kehabisan modal yaa terpaksa menelan ludah saja. Dia hanya senyum dan berlanjut mentraktir kami. " Exactly, poor Boys", candanya sembari melemparkan sebungkus rokok ke ribaanku. Tak hanya itu, si Anto teman di sebelahku, malah ngomong ngaco dengan bahasa serampangan. "This is love you love you", katanya ngasal sembari menunjuk ke aku dan padanya. "Oh, are you sure?", Kata Barbara sembari meraih tanganku. Ya tentu saja aku kaget dan gelagapan tak bisa memilih kekata yang tepat. Aku ya memang senang dengan cewek pirang, tapi tak senekat itu. Belum aku jawab si dia malah menarikku ke cucuran atap sambil berucap. " Love and Rain make us unity in diversity". 

" Are you sure?" Tanyaku

" Yach ofcourse" jawabnya. 

___

Bondowoso, 9 Januari 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...