JANGAN SENYUM
Pak Tyqnue Azbynt
Senja itu kau datang ke bilikku hanya tuk mengantar senyum, lalu aku lupa engkau siapa. Yang kutahu hanyalah saat aku gila, khilaf dalam cinta, menaruh elok senyummu dalam lubuk kalbu. Kugamit tangan lembut itu kembali seraya cium keningmu. Kau diam pasrah bersandar ke dada kiriku.
Semula kuanggap saat itu terbasuhlah luka, sembuhkan lara. Nyatanya senyum itu hanya mereduksi asa, aku kian terpuruk manakala kau mengacuhkanku belaka. Namun saat khilafku itu takkan terlupakan bahwa kau pernah pasrah melepas senyum walaupun harus menyemat luka. Jika kau lupakan saat itu tak mengapalah karena aku pernah menyemaikan parsahmu di hati ini.
Kini bahtera cintaku tak tahu harus berlabuh kemana? Demi merehatkan jiwa dan raga biarlah kulempar sauh, agar biduk tak kian jauh berlayar. Sembari kembarakan jiwa menikmati belai angin yang mempermainkan ombak hingga ke ujung segara. Suatu saat kan kugamit tanganmu kembali dan memelukmu erat dalam kulum senyum tanpa paksa.
____
Bondowoso, 1 Agustus 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar