Total Tayangan Halaman

Jumat, 01 Maret 2024

Surabi Telor Pak De Wowo

 SURABI TELOR PAK DE WOWO

Pak Tyqnue Azbynt


Kedai Ko Xiaoling yang biasa dipanggil Pak De Wowo ini selalu ramai dijubeli pembeli tiap lapaknya dibuka. Pembeli menyebut Pak De Wowo karena dia lebih senang dipanggil Soedjarwo sebagai nama  Chindonya. Rupanya nama itu hoki dan menjadi brand yang trending di kawasan kota kecilku.



Sembari mengantre, kusempatkan berbincang dengan beberapa pemuda yang juga ikutan menunggu giliran pembayaran kudapan itu.  Di samping surabinya memang Mak yus, tapi ya ng membuat pembeli kebanyakan para lelaki belia justru karena yang membantu Pak De adalah Cece Dawei Chan. Gadis Amoy cantik itu menjadi incaran mata lelaki, termasuk aku yang belum taubat-taubat ini. Hasrat nakalku kambuh saja saat melihat amoy cantik itu. Saat aku bayar kudapan itu sangaja kujatuhkan agar bisa antre lagi, dan alasannya tak mau diganti oleh sang pemilik kedai. Apkah aku rugi? Gak dong, kan bisa memandangi Dawei Tan lebih lama lagi. Ya kalau boleh seminggu pun tak mengapa, he he.


Akal bulusku justru dicurigai Pak De Wowo. Dawai di suruh ke belakangnya, agar tak, melayani aku. Cilakanya pengunjung pun satu persatu mulai beranjak pergi dan tak.mau antre lagi. Aku merasa bersalah pada mereka, terpaksalah uang hasil jual 2 kanvas lukisan cat minyak kuborongkan semua untuk surabi itu. 1juta 7ratus amblas sudah kubelikan surabi Telor. Beruntungnya pas jelang malam Jum at, kubawa saja ke mushala sebagai sajian kegiatan pengajian warga. Pak De Wowo yang semula dongkol padaku berubah menjadi baik dan ramah. Walaupun aku rugi belanjaan, namun jabat tangan dari Pak De dan si Amoy membuat hatiku adem ayem. "Maafkan kalau aku salah menganggap masnya".

"Aaah tak pa Pak De, habisnya Cece itu memang gemesin, senyumnya yang ramah bikin gimana gitu", selorohku. "Ah santai aja mas, papa memang begitu terlalu posesif, padahal aku juga senang dengan candaan para pelanggan sini". 

"Oh ya by the way, surabimu enak lho". Kembali Ko Xiaoling melotot mau marah.

"Eh pa, tahan emosi, gimana kalau dibilang surabiku gak enak?, Marah juga kan?"

Dengan sedikit menahan dongkol Pak De Wowo menghela napas sembari garuk kepalanya, "Huh surabi!!!".

___

Bondowoso, 1 3 24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...