Hampir PUPUS karena PUPUS
Pak Tyqnue Azbynt
Sekelompok anak SD di dekat lapangan sedang asyik bercengkrama di teras sekolahnya. Pertandingan voli usai sudah dan kelompok mereka menang, para suporter sebagai tim hore begitu sumringahnya, berhura-hura sambil pesta.
Menggelitik penasaranku kudekati saja mereka, karena heboh dan sedikit ramai. Yassalam ternyata mereka sedang rujakan ala surviver di tengah hutan. Pupus ( daun pisang ) yang masih putih susu mereka santap dengan Masako rempah yang dibeli dari kantin sebelah sekolahnya. Semula kukira mereka berkeringat karena kepedasan atau karena terlalu heboh bercanda, namun dari wajah mereka mulai tampak cemas. Bel pulang pun berbunyi lebih awal gegara usai pertandingan.
Benar saja dugaanku ada yang salah dengan pesta anak-anak itu. Dari peguyuban wali murid saling bertanya via WhatsApp, ada apa dengan anak-anak di sekolah sebelum mereka pulang. Curhatan wali murid seperti hampir putus asa karena anak mereka mempunyai keluhan yang sama, mual, muntah, dan lemas. Bu. Kantin jadi sasaran curiga, namun ada seorang anak yang menyampaikan Ikhwal sebelumnya. " Kami rujak pupus dengan Masako, lalu mual beberapa saat kemudian". Usut punya usut ternyata pohon pisang di belakang sekolah memang lama tak pernah berbuah. Rata-rata kering dan menghitam saat buahnya masih muda. Hampir saja mereka pupus harapan gegara rujakan pupus di beranda sekolah.
__
Bondowoso, Premio September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar