MENAGIH JANJI MERPATI
Pak Tyqnue Azbynt
Kupilih pulang tanpa kabar agar ada kejutan baginya. 20 purnama terlewati sudah hidupku di perantauan. Walaupun kota Kuching hanya tetangga bagi garis batas di Kalimantan namun sebagai orang Jawa kota itu terasa begitu jauhnya.
20 bulan yang lalu masih terasa saat merpatiku menggenggam erat tangan menahan kepergianku. Air mata yang basah di bahu jersi abu-abu bertuliskan Lacoste itu. Sengaja bekar air mantanya tak kucuci agar ada penguat hatiku di rantauan. Dan benar saja bekas air mata itu menjadi lukisan oleh cendawan yang bergaya abstrak. Dia begitu berat melepas kepergianku tuk bekerja di negeri Upin Ipin itu. Saat kucium keningnya, tampak dia menatapku penuh haru. Terasa sekali perasaanya antara hendak melepas atau menahanku.
Kembali ke Kota Tape hanyalah keluargaku yang tahu rencana kepulanganku. Hari itu Kamis 11 Mei 2023 kupaskan dengan hari lahirnya demi kejutan pada merpati elokku. Agar tak terkesan di rekayasa kupantau saja posisinya melalui Videocall oleh temannya yang sudah kuhubungi sebelumnya. Dan temannya justru menyeting agar dianya ikut shoping dan mampir di Kedai Bu Kadir tuk sekedar ngopi-ngopi.
Masker warna biru menutupi mulut saat kuturun dari Bus yang mengantarku. Tampak mereka ada di sisi barat yang dekat dengan anak-anak Viper Band yang lagi manggung. Moment itu kumanfaatkan tuk request lagu dan aku sendiri yang menjadi vocalisnya. Lagu ' Semalam di Malaysia ' kulantun bersamaan dengan membuka maskerku. " Special song to my dear over there ". Dia pun menjerit tanpa sadar hingga menjadi perhatian publik kedai itu. Kugamit tangannya, dia pun memeluk erat tubuhku, padahal kami bukan siapa-siapa. Hanyalah sebuah janji yang menjadi komitmen bersama bahwa kami hendak ke singgasana cinta bila saatnya tiba.
__
Bondowoso, 11 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar