pict source by @ig beautifuldixe dengan sedikit edit
TAMPIAS HUJAN DI CUCURAN ATAP
Pak Tyqnue Azbynt
Walau ada selinap caya arunika tetap saja air itu pasrah menjatuhkan diri. Aku kembarakan angan jauh melintas kota pada anakku yang berjuang memberkasi lembar lembar ilmu di kota Serpong. Kubiarkan rinduku tak berujung agar tagihannya tak pernah terlunaskan. Tatap matanya, senyum serta gerak langkahnya mengelebat di depan netra.
Hujan ini mengingatkan lagi kala dia kujemput di Bimbel Primagama. Di atas jog motor beringsut merapat demi mendapat teduhan di jas hujan yang dipakai berdua. Begitu pun saat kujemputnya di sebuah madrasah seringkali kami dicumbu hujan bulan April itu.
Tiap gemerisik datang membawa Tirta langit, kembali anganku jauh melintas padanya anak lelakiku. Jagoan penggantiku yang kelak melindungi kami dengan dedoanya.
Aku tak tahu apakah ini air hujan yang dulu nan pernah membasahi kami di jalanan. Tapi bagiku hujan ya hujan, titik. Dia hanya membawaku pada haru biru rindu yang tak pernah usai. Hujan jika kau diprintah Tuhan tuk menghapus debu di kelopak bebunga. Pintaku jangan kau hapus debu debu cerita yang pernah kami alami bersamanya.
___
Bondowoso, 4 April 2023
Dahsyat..bana
BalasHapusMayor tengkiyu dimas
Hapus