MISI RAHASIA
Pak Tyqnue Azbynt
Dalam keadaan kurus gegara sakit yang menahun membuat Pak De Mislan tampak kering dan cekung di kolopak matanya adalah gambaran penderitaannya. Sebagai seorang veteran ketegasannya masih saja terlihat, dalam keadaan lemah tetap saja semnagatnya menyala, karenanya aku suka bercerita banyak dengan Pak De-ku ini.
Saat tensi darahnya anjlok dan kondisinya kian melemah, akulah yang selalu diminta menemaninya. Ada hal yang aneh kala suatu pagi beliau berbicara denganku begitu serius dan memastikan tak ada pihak lain yang menguping. Dari situlah aku tahu kalau salah satu penyebab deritanya afalah karena dia memikirkan anaknya yang ditinggal di Ambarawa pasca kemenangan pasukan yang dipimpin Letkol Isdiman. Beliau pulang ke Jawa timur karena harus membantu laskar Hizbullah melawan Sekutu di Surabaya. Tanpa pikir panjang dengan beberapa temannya dari Jawa Timur pulang kampung dan meninggalkan istri dan anaknya yang masih bayi. Kartika Mislani begitulah nama bayi kecil yang ditinggalkannya itu. Berpuluh tahun tiada kabar tiada berita telah menyisakan luka di dalam hati sang ayah.
Saya diminta untuk melacak dan membawanya ke hadapannya karena jika tidak dia tidak akan tenang jika kelak meninggal. Misi yang teramat berat, dan harus rahasia agar tak merusak keharmonisannya di tempatnya kini berada. " Carilah adik sepupumu itu, dan bawa bintang gerilya ini sebagai bukti bahwa engkau adalah suruhanku", katanya dengan penuh harap. Bukan hanya karena kasihan sama Pak De-ku, tapi beliau telah menyisihkan gaji pensiunnya sejak lama untuk biaya pencarian putrinya. 60 juta cukuplah untuk biaya pelacakan dan ongkos pulang ke Jawa timur.
Aku benar-benar terbebani oleh misi ini, dan harus memeras otakku keras-keras agar temukan solusi yang tepat. Berbekal teman penulis dari Sleman ( Anik Susanti ) kulakukan korespondensi dengan intens sebelum aku tiba di Ambarawa dan mencari tempat kost sementara hingga adik sepupuku itu ditemukan.
Dunia ini terasa sempit, berkat bantuan teman penulis itu Kartika bisa dilacak keberadaanya. Belum berangkat sudahlah ada kabar, dan bahkan sudah bisa Video call dengannya. Masya-Allah adikku itu ternyata cantik sekali, sorot matanya tajam, hidung mancung seperti punya Pak De, kulitnya kuning Langsat serta rambut hitam lurus sebahu menggambarkan kecantikan wanita Jawa.
Senin 7 November aku pun ikut travel menuju Semarang demi misi rahasia itu. Kukatakan pada semua orang rumah untuk menunaikan tugas kampusku. Tiba di sebuah rumah Joglo sederhana aku telah ditunggu oleh beberapa orang di sana. Rupanya dia adalah kakek dan neneknya karena bundanya telah meninggal setelah terkena sakit malaria.
Hatiku terjerat keelokan wajah adikku ini, niatku untuk minta bagian dari 60 juta berubah seketika. Niatku justru hendak mempersuntingnya.
Berbekal amanat Pak De akhirnya kubawa gadis manis itu ke desaku. Di hadapan Pak De kukatakan agar keberadaan adik sepupuku itu senantiasa berada di dekatnya kupinta untuk dijadikan sebagai istriku. Kan misi berhasil, rahasia terjaga.
Melalui teman ustazku di sebuah pesantren aku sempaikan hendak melangsungkan akad nikah yang tentunya persyaratan administrasi nya kulakukan dalam gerak silent, begitupun dengan pihak KUA, yang memaklumi keadaanya.
Pada hari yang direncanakan kami bertiga berangkat bareng dengan tujuan utama melangsungkan akad nikah di sebuah pesantren di kotaku.
Banyak tetangga berprasangka bahwa kami kumpul kebo karena kami tiap hari sangat romantis, apalagi saat kupangku dia di teras rumah, jawabku " ini adalah istriku yang aku nikahi saat ke Semarang ", selorohku. Yaa masyarakat memaklumi jika kami nikah tak pakai ramai karena aku hanya hidup dengan embah dan Pak De-ku.
__
Bondowoso, 7 11 22
Asyiiik dapet peran.
BalasHapusNah gitu dong Pak Guru, masa aktris Hollywood dianggurin
Nanti giliran nyanyi² n joget²
Hapus