HUJAN NOVEMBER
Pak Tyqnue Azbynt
Sudah biasa di bulan ke sebelas ini langit selalu mencumbu bumi lewat derai tirtanya. Hendak berangkat ngantor sudah dijajah hujan, airnya asyik bermaina di jalan jalan utama jalananku. Banyak pemotor memilih menepi di trotoar yang tinggi, begitu pun aku yang berteduh di halte depan SMKN 1 kotaku. Berkali angin menyingkap jas hujanku, pun wanita di sebelahku.
Entah marah apa langit pada bumi, petirnya menghardik-hardik marah, angin mencumbu dedaun dengan kasarnya. Wanita sebelahku berusaha meneduhkan laptop di balik mantelnya, tapi berkali pula angin menakalinya. Kutawari dia agar menaruh di jok motorku agar tak kecipratan air. Dia pun menyanggupi lalu menganggukkan kepala dan mengatupkan kedua tangan isyarat terima kasihnya. Tapi lagi-lagi angin kian nakal hingga tampaklah dia cemas bahkan ketakutan. " Mendekatlah adik...cuaca sedang tak bersahabat", tawarku. Dia pun memilih merapat tanpa banyak kata.
Saat hujan mereda dan air mulai surut gadis itu bergegas menaiki motornya tanpa peduli laptopnya. Saat kukejar lampu merah di simpang kantor pengairan itu mencegatku dan dia pun berlalu tanpa ada jejak yang bisa menuntun ke arahnya.
Tiba ngantor sudah pukul 11.05, aku lap laptopnya yang masih ada sedikit basah. Saat kubuka langsung disambut wallpaper gadis manis senyum sumringah. Aku hanya memastikan laptopnya itu nothing wrong, tak ada file yang kubuka, and switch off setelah saya foto dulu gambar wallpapernya. Berbekal wajah manis itu, kucari-cari jejaknya di Instagram, Facebook ataupun di media lainnya.
And finally aku dapatkan jati dirinya. Izmy Nur Badriyah seorang mahasiswi jurusan Sastra Indonesia di Universitas Brawijaya Malang. Setelah berkali-kali mem-follow akhirnya aku dapat follow back nya. Kukirim pesan agar diberitahu alamatnya demi mengembalikan laptopnya, dan kupastikan tak ada maksud lain. Posisikan kamera pantaunya di tempat mukimnya agar yakin bahwa niatku adalah baik. Atas ACC nya akhirnya kudatangi Villa Emas Sumbersalam tenggara kota Bondowoso. Jelang sore kurapatkan motorku ke main gate untuk menitipkan id cardku di pos pengamanan. Yassalam senyum manis si pemilik laptop menyambutku dengan ramah dan hatiku langsung saja terkapar tanpa daya. " Mari mas masuk!", sambutnya.
" Yap thank...saya panggil bak Izmy atau bak Badriyah neh?",
"Owh panggil adik saja biar akrab, soal nama terserah mau ambil Izmy ata u Badriyah terserah masnya".
"Owh gimana kalau dhiajeng Badriyah?", Nakalku kumat.
" Hemmm...boleh boleeeh mas Ano ", imbunya sembari rekahkan senyumnya. Dia tanyakan tentang imbalan apa yang hendak aku pinta atas pengembalian laptopnya itu. " Owh ga usah, cukuplah aku mencium punggung tangan kananmu..., he he ngarep", imbuhku nekat.
" Hmmm gak ah..., aku gak mau ah, maunya kecup di kening ", dia mulai genit manja.
" But itu tandanya apa?, persahabatan, persaudaraan atau apa kok langsung ke kening?".
" Yaaach tanda jadian lah, bahkan kalau ada ijin dari Nya, mas bisa jadi imamku!".
" Yap...I like it, and tanpa basa basi aku mendekat.
" Eit....sabar yang lembut dan romatis dong ", cegahnya tapi menarik lengan bajuku ke sisi kirinya.
___
Bondowoso, 13 11 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar