Total Tayangan Halaman

Minggu, 23 Oktober 2022

GULALI

 


GULALI 

Pak Tyqnue Azbynt


Sontak saja aku melangkah ke teras tempat anak-anak mahasiswa sedang ramai bengcengkerama malam itu. Memang biasa tiap malam selalu saja mereka ramai dengan berbagai kegiatannya. Sebagai orang tua aku mencoba untuk menelisik jauh tentang kegiatan mereka.  Kekhawatiranku kian menjadi karena mereka hanya diterangi oleh nyala lilin, dan kudengar celoteh mereka sedang menikmati sesuatu, apakah mereka sedang nyabu, atau lagi minum?.


Berbekal sebugkus rokok  Gudang Garam coklat kudekati mereka demi menjawab sebuah tanya di benakku. Telisik punya telisik mereka ternyata sedang bercanda selepas ngerjakan tugas-tugas kampus mereka. Ya Tuhan... ternyata mereka sedang membuat gulali ala anak kost. Bermodal sekilo gula pasir dengan alat sendok kuah yang dipanggang di atas nyala lilin. Dan jadilah lelehan karamel yang kemudian didinginkan dengan tampilan serupa mangkuk sendok kuah tadi. 


" Hampir tiap malam kami membuat gulali ini pak, demi menghemat biaya hidup di perantauan ini", celetuk Iqbal salah satu dari mereka. Dari tuturan mereka baru aku tahu bahwa mereka rata-rata anak buruh tani, bahkan ada yang hanya anak PRT. Kecurigaanku gugur seketika ketika kulihat di meja emper mereka ada 3 jilid Al-Qur'an. Pastilah mereka bukan anak nakalan seperti dugaanku. Yaa manis yang mereka buat dengan cara mereka, berarti mereka menikmati manisnya hidup kebersamaan di kosannya yang cukup bersahaja. 

" Kami tak pernah beritahu cara ini pada keluarga kami di rumah, kami sampaikan bahwa kami lebih dari cukup atas bekal rupiah yang mereka berikan", pungkas salah seorang dari mereka.

____

Bondowoso, 23 1022

Selasa, 11 Oktober 2022

DEDOA SELEPAS KERJA

 


DEDOA SELEPAS KERJA

Pak Tyqnue Azbynt


Bersama kuaknya mentari kudapati dia roomboy tengah serius menikmati kerjanya. Membersihkan semua Meubeler serta mengepel lantai bilik anggrek tempat istriku dirawat inap di RSUD Kota Tape Bondowoso. Kuodorkan 20 ribuan tuk sekedar uang tip di pagi itu. Ucapan terima kasihnya yang begitu mendalam adalah bukti atas kesyukuran pada Nya sang penguasa jagad. Kemudian ia beranjak di bilik sebelah yang didiami pasien kecil dengan seorang ibu muda yang membersamainya.  Tanpa tip tanpa ucapan terima kasih dari penghuni ruang itu, tapi sang roomboy tetap saja enjoy dengan kerjanya. 


Kulihat jam di HP-ku menunjuk ke titik 6.25 saat dia menuntaskan kerja di deretan bilik anggrek itu. Dari jauh kutelisik pandang padanya. Rupanya dia sedang komat kamit sedang  berdoa sembari tengadahkan tangan di pojok teras yang sedikit terhalang oleh dedaunan tanaman hias itu. Di bilik sebelahku kucermati ibu muda yang sedang membersamai anaknya itu sedang membiarkan air matanya banjir di pipi beningnya. Dugaku dia sedang bersedih karena anaknya yang masih balita itu sedang sakit. Iba rasanya aku melihat kenyataan itu. Dengan sangat berhati-hati kutanyakan pada ibu muda yang imut itu. Rupanya dia hatinya sedang luruh saat melihat mas roomboy itu sedang munajat dalam dedoa. 

Keesokan hari saat istriku hendak pulang karena sudah sembuh, kembali kutelisik pandang pada sang roomboy itu. Lagi dan lagi dia sedang berdoa selepas kerja. Entah apa yang ada di benakku, saat kupanggil agar kami    didoakan berikut juga di bilik sebelah. Dan kembali ibu muda itu menangis. Dari tuturnya kutahu dia butuh sentuhan rohani. Dari semua yang dia pakai serba branded menandakan dia orang tak biasa. Saat dia menyatakan butuh penyamangat ruhaniyah kutawarkan saja pada sang roomboy. Dia mengelak karena beda level, namun si ibu muda itu memaksa-maksa agar bisa membawanya dalam dedoa. " Mas nya kalau boleh dan berkenan sudilah kiranya datang ke rumahku di bilangan Kota Kulon Bondowoso..", pintanya.

" Maaf bak saya takut disangka macem-macem sama suami baknya", jelasnya.

" Owh, suamiku sudah meninggalkanku gegara tergoda anak mahasiswi yang kost di sebelah rumahku, dan kami resmi  cerai kok.  Oh yaa masnya kalau Sudi menjadi ayah dari anakku ini, masnya ga usah kerja di sini karena aku hanya butuh suami yang membimbingku dalam doa", pintanya. Dengan pertimbangan yang begitu mendalam, akhirnya mereka pada titik kesepakatan penuh keharuan. Tangisnya kembali pecah saat menyatukan harapan dalam balutan dedoa.

____

Bondowoso, 11 10 22

Sabtu, 01 Oktober 2022

CINTAKU KANDAS DI PLANTUNGAN

 


CINTAKU KANDAS DI PLANTUNGAN

Pak Tyqnue Azbynt


Memasuki pekan terakhir  September kami para rider SUGOI (Suzuki GSX owner Indonesia ) ditakdirkan riding ke perbatasan kabupaten Batang dan Kendal Jawa Tengah. Sengaja kami mengagendakan di sebuah desa yang bernama Plantungan kab. Kendal, tepatnya di Bumi Perkemahan Jodipati Plantungan. Masuk di pasar Tambang  sudah terasa kepenatanku. Sejenak kami tanya-tanya route yang harus kami lewati saat menyantap sedikit kudapan siang di pasar itu. Selepas shalat lohor di masjid dekat pasar itu kami pun back to the road. Akhirnya sampailah di jalan yang tak begitu lebar tapi masih layak tuk riding dengan motor sport  gede kami. 


Di kontur relief tanah yang terjal landai dan lapang itu menjadikan santapan nikmat mataku apalagi tetumbuhan hijau  yang menjadi ciri khas tumbuhan di lereng dan pematang tegalan. Tampak rumah-rumah kuno peninggalan masa lalu, kamp Belanda yang sempat di jadikan tempat pengasingan kusta, tapol khususnya GERWANI yang menjadi noktah hitam di negeri ini. 


3 tenda berhasil kami pancang dan saatnya tuk healing menyusuri area sekitar. Dari kali lampir kami menyaksikan sisa jembatan yang dibuat masa kompeni. Karena banjir bandanglah jembatan itu sedikit miring. Jelajah kami lanjut ke pemandian air panas Tirta As Syifa yang konon bisa buat terapi kesehatan karena kandungan sulphur dan kehangatannya itu. Di petirtaan itulah kami bertemu dengan gadis desa yang sedang memandu wisata. Walaupun dengan gaya sederhana tapi justru hatiku tertambat padanya. Aku pun berani perkenalkan diri demi mempersunting sang bidadari desa itu. Anastasia Sunu begitu dia menyebut namanya pada balutan senyum nan manis di bibirnya kala menyebut namanya. Hampir tiap hari aku datangi rumahnya selama sepekan di Plantungan demi kudapan khas pedesaan tapi tendensi utamanya adalah bisa menjabat tangannya sembari bercanda riang. Rasanya tak ingin aku pulang ke rumahku, begitu betah di tempat itu. Wajarlah kalau teman-temanku menyebutnya aku kesambet senyuman sang gadis. Sayangnya ternyata Anastasia telah dijodohkan dengan seorang Sekretaris Kecamatan yang tajir dan tampan itu. Hatiku remuk redam rasanya. Bertemu dengan pelancong asal  Dukuh Pandean Sumberjosari Karangrayung Grobogan Jateng hatiku mulai tenang. Mohammad Iskandar namanya, dengan sabar aku diajak ke pemandian air panas Tirta As Syifa. Aku disuruh berendam dan diawali dengan membaca surat Fatihah, dan selama berendam suruh baca shalawat atas nabi. Saat kami kembali pulang, aku pun mulai tenang walau separuh hatiku tertinggal di sana.

___

Bondowoso, 1 10 22

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...