DINGIN
Pak Tyqnue Azbynt
Malamku adalah jelajah ke dinding-dinding rumahnya. Walau hanya dalam angan kuingin menyelusup ke dalam kamarnya, lalu kudekap erat-erat sembari berucap," Aku cinta padamu", dan dia luluh dalam kepasrahan. Aah ini hanya tumpukan angan yang menjadi jadi saja.
Belum sempat tertuntaskan membuat tulisan tetiba saja pesan WhatsApp menjelajah HP-ku. Belum sempat kubaca tapi dia menghapusnya. Malamku hanya berselimutkan angan karena dia yang lagi online, saat kukirim pesan tapi tak ada satu titik pun yang dia kirimkan. Hingga azan subuh tiba tetap tak beranjak menuliskan pesan, dan kuanggap aku saja yang ' halu '.
Ahad pagi kusempatkan ke alun-alun di gelaran car free day. Demi mengusir kejenuhan saja aku melangkah ke sana, tak ada kegiatan yang jelas dan terprogram. Saat kududuk berjongkok melihat deretan bunga anggrek tetiba aku tertubruk seorang wanita dengan anak kecil yang terpeleset bungkus makanan. Dilalah malah dia yang beberapa malam yang lalu kutunggu kabarnya. Ah saat tubuh lembutnya bertumpu ke punggungku, kurasakan ada kecemasan dan keraguan saat memohon maaf padaku. Dan aku pun hanya berkata, " yaa maafkan aku juga karena aku sering menghayal tentang dirimu". Dan kulihat matanya nanar sementara bibirnya hanya bergetar tak mampu mengucapkan sesuatu pun.
__
Kaki Argopuro, 17 9 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar