LELAKI DI SAMPING LANGGAR
Pak Tyqnue Azbynt
Aku masih ingat si Abdullah yang sering usil padaku. Tiap berangkat ke langgar ustaz Abdurahman guru ngajiku dulu. Aku benar-benar dongkol saat dia mengejarku sambil mencolek lenganku. Antara marah dan malu jadi satu, tapi anehnya kala malam tiba aku selalu terbayang kumis halusnya dan senyumnya yang menawan itu.
Malam Jum at langgar libur ngaji dan biasa diganti dengan pembacaan shalawat atas nabi serta hafalan doa-doa. Bagi orang di desa kadang malam itu djanggap malam mistis, dan itu terasa.di perasaanku. Dadaku terasa berdengup kencang seperti akan terjadi sesuatu. Benar saja selepas shalat isya si Abdullah memohon pamit pada ustaz kami karena hendak pindah ke Jawa barat. Semua bersalan padanya termasuk aku. Hatiku tak karuan rasanya, entah itu apa namanya yang jelas aku tak tenang. Sesampai di rumah tetap saja aku tak tenang malah tak bisa tidur.
7 tahun berlalu sudah, tiada kabar tentangnya, dan ternyata hatiku telah terjajah rindu. Hanya pada tulisan-tulisan lepas yang aku tumpahkan pad lembar-lembar buku memoriku. Pada malam Jum at lagi aku mendengar kabar melalui undangan pernikahan yang ditujukan pada ustaz kami. Ustaz Abdurahman memberitahu pada kami dan dilanjutkan dengan doa keselematan untuknya. Hatiku benar teriris perih tersiksa. Hampir tak bisa dilangkahkan kakiku, saat berita itu disampaikan oleh ustaz. Rupa-rupanya putra sang ustaz yang baru beberapa bulan pulang nyantri itu, memahami betul kondisi psikologisku. Dan pada malam itu pula mas Hilmi putra ustaz Abdurahman itu, memohon agar ayahnya juga memintakan untuk doa bersama lagi tapi kali ini dengan tujuan yang beda. Dia meminta doa agar direstui untuk menghitbahku.
"Dengan memohon perkenan dan restu Abah agar dinda Hidda dijadikan sebagai tunanganku", jelasnya.
Bak pintu mobil klasik yang ditutup dengan kerasnya, 'gedebug' begitu bunyi di dalam dadaku saat mendengar pinta Gus Hilmi putra ustaz di langgarku itu. Aku kaget dan bahagia yang bercampur dan tak bisa digambarkan dengan kata-kata.
____
Bondowoso, 1 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar