UNTUNGNYA KURANG PEKA
Pak Tyqnue Azbynt
14 Agustus pas hari PRAMUKA bebapa tahun silam, di mana saat aku masih remaja, dan sudah berstatus sebagi guru di sebuah SMP swasta, tengah mengikuti perkemahan di bumi perkemahan lapangan Victory Bondowoso. Bagi orang bujang kegiatan semacam itu sangat mengasyikkan apalagi sebagai pendamping murid-murid yang tenagah aktif-aktifnya. Kreatifitas sebagai pendamping harus mempuyai nilai lebih, sehingga tiap ikut event lomba tidak mengecewakan bagi civitas kami.
Tampil dengan dua regu, Regu pa dan Regu pi yang dibimbing para guru sneor, hanya akulah satu satunya yang paling “bocil”. Wajar saja kalau aku sebagai all timer di bumi perkemahan itu, karena yang lain masih berbagi waktu dengan keluarga. Semua kegiatan anak-anakku yang butuh pendampingan, ya akulah yang selalu mendapuknya. Mulai berbelanja, menata keindahan kemah/ tenda, lomba, pementasan, bahkan urusan pergi ke sungai anak-anak selalu dibersamai aku.
Salah seorang siswiku yang pindahan dari SMP lain di luar kota. Karena keaktifan dan ke-smart-an otaknyalah dia pun ikut dalam kegiatan perkemahan tersebut. Otaknya di atas rata-rata temannya, gayanya yang lincah membuat dia tampil lebih, apalagi wajahnya yang foto-genik itu. Singkat cerita, dia menjadi primadona di sekolah kami.
Sovia adalah nama sang anak manis itu, yang menjadikan SMP kami jadi sorotan warga kemah. Jelang petang si dia minta dibelikan roti tawar, karena mendesak katanya. “Lho kan di dekat lapangan ada, kataku.
gak ada pak, yang merk ini lho....( dia menyebutkan nama merk tertentu ),..bapak bisa beli di toko ABC, pintanya. Yaa akupun mengikuti pemintaanya. Tapi begitu ke toko ABC, ternyata yang kudapat pembalut wanita. Busyeeet aku dikerjain, bathinku.
pak e ....makasih, pak e baik bingit deh...., oh yaa kalau bilang aslinya pasti bapak gak bakalan mau..., manjanya.
yassalaaaamm... masya-Allah, nakalnya yaa kamu , gemesku.
“paaaaak....aku tak butuh ini yeee, hanya ini test bapaknya polos bingit sih.., sergahnya seakan tanpa dosa.
Menjelang pukul 10.00 sebelum jurit malam dimulai, semua peserta kemah diharuskan mempersiapkan segala sesuatu dan tak boleh keluar area kemah. Lah, pas area sudah ditutup, si Sovia minta antar ke sungai dan di temani salah satu temannya aku ijin ke pos jaga dengan menitip kartu ID, sesuai aturan. Dia meminta di sisi kanan aku dan temannya di sisi kiriku. Alasannya kalau sama ceweknya takut dikerjain, makanya dia pilih sisi kanan dan temannya sisi kiriku. Jarak ke sungai sekitar 300 meter, tapi di area pemkiman warga, ya taklah menyeramkan, akan tetapi sudah mulai sepi kecuali suara speaker active di lapangan yang tak begitu keras. Di tengah perjalanan, dia menyilih-silangkan jemarinya ke jariku, sementara tangan satunya mencubit-cubit pinggangku. Aku menganggapnya itu sih biasa saja dan candaan belaka, kala itu. Barulah aku tahu sekarang melalui pesan di akun medsosku, paak masih ingat 20 tahun silam...pas kemah?, kenapa bapak tak peka...? aku via murid bapak yang manja itu,..padahal aku mau ngasih hadiah karena bapak kusuruh beli roti tawar, kelakarnya.
_____
Bondowoso, 19 10 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar