Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 Juni 2022

Surat Cinta tak Biasa

 SURAT CINTA TAK BIASA

          Mas Kodir adalah saudara tertua dari ketiga sepupuku yang oleh Pak De disekolahkan hingga jenjang perguruan tinggi yang di desaku sangatlah langka. Kakak sulung ini memilh pergutuan tinggi umum sedangkan kedua adiknya di perguruan tingga agama tepatnya di IAIN Sunan Ampel yang kini sudah berganti nama itu. Entah apakah pengaruh dari studinya si sulung ini berbeda jauh sikap dan tampilan dari  kedua adiknya. Mereka telah menjadi ustaz dan dihormati masyarakat di kampung kami. Mas Kodir lebih memilih hidup bebas dan menyatu dengan semua kalangan. Yang menjadikan tak nyaman pada adik-adiknya adalah karena seringnya berkunjung ke tempat-tempat asusila.

          Tiap Ramadan tiba, kedua adiknya sibuk mengisi kegiatan agama di masjid-masjid dan musholla, serta kanor-kantor pemerintah. Beda dengan si sulung bulan puasa malah cangkruan di pos ronda, siang harinya tidur hampir seharian.

           Tolong yaa aku jangan diganggu, aku mau ibadah, tak mau ghibah, tak mau fitnah. Aku akan menikmati damainya tanpa berpikir dalam lelapnya tidur siang di bulan puasa daaaann.....itu ibadah , katanya sembari menggelar sajadah untuk dijadikan alas tidur. Dan sudah terbiasa sampai sehari suntuk tidur potong waktu shalat doang. 

           Alah kaang kapan mau sadar sih, kita ini keluarga terhormat, keluarga agamis, masa sih gak bisa jadi contoh yang baik, apalagi kakang sebagai saudara tertua, sambar si ragil seketika saja menhentikan tadarus Al Qur an yang dia lakukan. 

            Allah itu Maha sayang lho sama kita, coba bayangkan ..tidur aja dapat pahala, masa kamu yang sewot, teruskan aja ngajimu .

          Baru sepekan Ramadan tahu-tahu ada pihak travel umroh datang ke griya sepupuku itu. Usut punya usut ternyata si sulung mas Kodir mau berangkat Umroh yang tertunda gegara pandemi. Semua keluarga mencibir dan bahkan nyaris tak percaya karena masku sering nge-prank orang-orang sekitarnya.  Ada yang menganggap dia hanya mau travelling saja bukan ibadah, lah wong kesehariannya paling bangor kok. Hdupnya yang serba santuy telah menjadi bahan cibiran keluarga.  Sebagai PNS gajinya selalu habis di meja judi dan di rumah-rumah bordir. 

           Dinda...aku titip buku catatan ya anggap aja buku diary yang ada di loker depan, itu kamu jaga, jangan sampai jatuh pada siapa pun. Boleh kamu buka jika pada suatu saat saya ada musibah saat umroh lalu meninggal. Kamu boleh buka agar tahu banyak hal di dalamnya, pinta mas Kodir.

           Perjalanan umroh diperkirakan 3 pekanan dan diprogramkan memburu Lailatul Qodar di Tanah Haram katanya. Masih seperti biasa semua keluarga mencurigai bahwa keberangkatannya adalah untuk wisata belaka. Bagiku ini merupakan tanda tanya besar kenapa masku justru mengamanatkan buku diarynya padaku, bukankah ada dua adik-adiknya?.

           Penasaranku sampai terbawa mimpi, dalam mimpiku mas Kodir bersama wanita-wanita cantik yang mengenakan pakaian serba putih,di dalam taman yang serba indah serta harum semerbak. Anehnya selepas aku bemmpi kamar depan tempatku tidur masih saja harum hingga sekitar 7 harian.  Semula aku anggap ini mungkin godaan jin belaka. Gegara perang dalam otakku-lah aku paksa membuka diary warna merak marron itu. Semakin ruwet di kepalaku di dalam diary itu hanya berupa daftar nama saja yang lengkap dengan alamatnya. 

          Adelia salah seorang dari daftar nama itu yang aku kenal. Dia wanita cantik yang dikenal sangat binal tapi sekarang membuka usaha resto di simpang tiga pojok kota kecilku. Yaa... Adelia yang sejak sekolah jadi buruan para lelaki tajir itu ternyata ada dalam daftar nama di buku diarynya. 

          Bak seorang detektif saja, aku mulai menelisik kehidupan dan keberadaan si Adelia. Hampir tiap malam selepas taraweh aku ke restonya. Resto itu ditata apik dengan penataan ala Mediteranian dan musik-musik Islamy selalu dilantunkan. Aku menganggap karena ini bulan puasa, menyesuaikan dengan sikon saja. 

           Maaf  jenengan pemilik resto ini, bak Adel kan?. Alumni SMK 2 yang selalu jadi rebutan cowok itu. Sumpah saya pangling dengan penampilan bak Adel, apakah karena bulan puasa, tanyaku. 

           Aah enggak kok mas..., masnya kan adiknya mas Kodir ?.

           Lho kok tahu , sambungku. 

Ini adalah pintu masuk bagiku tuk menguak tentang hubungannya dengan mas Kodir. Apakah  dia sebagai gadunnya atau apanya. Perlahan setiap pembicaraan aku giring dengan kehidupan kakakku yang selalu ketempat maksiat itu. Dia hanya tersenyum, sulit sekali aku menguak rahasianya. Tapi aku sangat yakin bahwa dia adalah gadunnya karena terbukti sebagai PNS masku nyaris tak bisa beli apa-apa. 

           Baknya  tahu kalau mas Kodir sekarang ada di tanah suci ?.

           benarkah? Dia itu orang yang teristimewa bagi kami para orang gak bener macam kami, dialah yang telah mengganti Brandy dengan air wudhu,  yang mengganti, ectasy dengan makanan halal, yang menggati kasur dengan sajadah , jelasnya sambil menitikkan air mata.

            dia melebihi orang tua, melebihi guru, bahkan melebihi seorang suami pada kami orang orang nakal ini.

Otakku masih belum bisa menangkap apa maksud dari bak Adelia. 

           Gini mas, biar masnya tahu coba hubungi pemilik kedai apotek dan tanya-tanya , yang di jalan S Parman itu lho, orangnya yang cantik dan glowing  mas, pasti masnya kesengsem kalau kenal dengannya..

                                                  *********

             Kalau boleh tahu masnya ini siapa kok menyampaikan salam dari mas Kodir, bukanya setelah aku basa basi mengenalkan diri dan say ini itu padanya. 

             menurut embak...maaf bak sapa yaah. ? ..bagaimana pandangan embak tentang mas Kodir .

             Kinan mas tepatnya Kinanti, oh ..mas Kodir itu adalah malaikat bagi kami yang sudah terbiasa hidup bebas ini,. Dialah yang selalu datang tiap malam Minggu saat kami pesta-pesta kebebasan waktu masih SMA bahkan saat kuliyah dulu.  Tak bosan-bosannya dia selalu memberi kami amplop yang berisi uang jutaan rupiyah . Kami pun pulang dengan agak dongkol mulanya, tapi uang itu cukup sebagai penopang kehidupan kami setidaknya dalam sepekan, karena kami kami wanita-wanita itu semula hanya sebagai premuria demi rupiah. Akhirnya setelah sekian lama tumpukan amplop yang aku taruh di document keep itu aku hitung. Ada 61 amplop dan berarti ada 61 pesan yang telah aku abaikan. Pesannya sederhana tapi mengena, dia menuliskan dengan tangannya sendiri. Tolong hentikan kamu adalah keluarga baik, sholat sebisamu semampumu, katanya , dan lagi-lagi wanita ini pun meneteskan air mata saat menceritakan tenang mas Kodir.katanya sebagian uang pmberiannya dijadikan modal usaha, hampir semua temannya  membuka usaha mandiri dari uang- uang itu.

            Tapi aku masih belum puas dengan perasanku, kudatangi seorang wanita yang tak cantik dan dia hanya sebagai wanita simpanan pak Kades di desa sebelah. Namun lagi-lagi ceritanya sama. Dari situ aku menimpulkan sendiri berati hartanya mas Kodir hanya diberikan pada wanita-wanita itu. Dan dia justru bukan melacur seperti sangkaan banyak orang, termasuk aku.

                                        ___________________

          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...