_pak_tyqnue_azbynt_
Jelang pukul 7 pagi kutampak murid-muridku mengerubungi seorang lelaki dengan rambut sebahu. Peci hitam yang sudah tampak lusuh, plus kaus oblong hitam bertuliskan _Republik_Kopi_ menjadikan sosoknya _rada_nyentrik_ , apalagi saat mengepulkan asap rokok dari bibirnya yang manis dengan di kawal kumis tipis di atasnya. Bang Jack begitulah anak anakku memanggilnya.
Pagi itu pak SATPAM telah menyuruhnya menjauh dari madrasah, karena memang tak boleh berjualan di sekitar area madrasah, kecuali kantin dan koperasi madrasah. Dengan lankah gontai Bang Jack harus meninggalkan tempat itu, walaupun sedang asyik-asyiknya melayani anak-anak bangsa yang senang berbelanja komang itu. Hatinya seperti protes, terbukti dia melempar rokok yang baru disulutnya, tapi masih sedikit kulumkan senyum padaku.
Sudah beberapa hari aku tak tampak wajah bang Jack lagi, tapi senyumnya telah menjajahku yang hanya seorang guru honorer di madrasah ini. Entah karena apa aku menjadi begitu _kepikiran_ padanya. Dia memang sempat bertanya-tanya tentang madrasahku, tapi karena aku tak banyak tahu tentang detail madrasah itu. Yaa aku jawab seadanya saja. Baru pagi ini aku dibuat kaget, atas penangkapan pengedar sabu yang justru tetangga madrasah, dan anehnya saat penangkapan itu Bang Jacklah yang mengomandani penangkapan itu. Oh... ternyata dia seorang Intel yang sedang menyamar sebagai penjual Komang,.? _surprised_ nya bagiku saat dia mengerlingkan matanya dan sembari berkata dengan meyakinkan, " Bu Aisyah ....aku akan datang kerumahmu....aku akan melamarmu...". Dan tuk meyakinkanku dia menunjukkan kartu anggota Polisi dan suruh foto pakai cameraphone-ku. Bang Jack aku akan tunggu kamu, begitu pikirku.
____
Bondowoso, 6 10 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar