Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 Juni 2022

MALAM PUTIH

 

_pak_tuqnue_azbynt_


Saat pagi, siang, sore, senja, dan malam tak mau berpisah di kota St Petersburg bulan Juni ini telah benar-benar membelalakkan mata hatiku dalam ketakjuban yang maha dahsyat. Hari tak pernah tidur 24 jam seperti sore saja. Kunjunganku ke kota itu tak pernah terbayangkan. Hanya gegara pertemanan via Ome Tv internasional dengan memanfaat VPN lah aku ditakdirkan di Negeri Tirai Besi ini. 


Seorang gadis Russia yang dulu pernah kuliah di Universitas Negeri Malang menjadi perantara malam cinta di St Petersburg. Dia sengaja membelikan aku permit kunjungan wisata plus pasportnya. Galina nama gadis yang super luar biasa baiknya itu telah mentransfer banyak uang agar aku bisa berkunjung ke St Petersburg di Bulan Juni tahun lalu. _Dilalah_ liburan kampus di Universitas Negeri Malang pasca keluarnya KHS tepat pada bulan Juni. Karenanyalah ada 3 mahasiswi yang pulang kampung ke St Petersburg, yaa bersama mereka aku terbang ke sana. Alyna, Alesandra dan Deodora adalah 3 mahasiswi dari kota yang sama St Petersburg yang sedang ambil kuliyah jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Rupa-rupanya mereka telah disurati oleh Galina agar menghubungiku, dan singkat cerita aku tiba jua di kota yang tak pernah tidur di bulan Juni itu, karena seperti tak pernah ada malam, bahkan pukul 23.00 masih seperti sorenya Indonesia. Wajar saja kalau penduduk lokal menyebutnya Malam Putih. 


Bertemu dengan Galina di bandara Polkovo merupakan mimpi nyata yang tak pernah aku bayangkan. Seorang gadis berkulit putih semi pink, rambut pirang seperti biasa keelokan orang Eropa timur benar-benar melenakanku. Detak jantung kian pacu saja kala dia menyambut tanganku penuh keakraban bak yang sudah kenal lama denganku, yaa lama juga sih tapi kan hanya di Ome. Dari ceritanya memang cewek Russia banyak tertarik pada lelaki Indonesia karena keramahannya, beda dengan lelaki Russia yang ego dan tak bisa romantis itu. Dari Aeroport Polkovo itu dia telah begitu akrabnya apalagi saat menaiki Bus menuju rumahnya. Hampir sepanjang perjalanan dia merebahkan kepalanya ke bahu kananku, sementara tangannya menggamit gamit tanganku. 


Sebelum di rumahnya kami sempat berhenti di Palace Square yang ternyata banyak turis yang sedang menikmati suasana malam putih. Indahnya seperti di negeri dongeng saja. Galina sengaja meminjam biola pada musisi jalanan untuk dimainkannya. Rupanya dia begitu lihai memainkan biola untukku. Lagu Violin Concerto menjadikanku kian tersandra oleh pesona Galina. "Ini malam putih, malam romantis untuk siapa saja.. kehadiranmu kesini adalah kehadiran cinta untukku. Jangan cegah aku jika aku terpaksa menjajahmu dengan cinta", katanya begitu fasihnya, ya maklum saja dia kan lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sungguh keindahan saat itu benar-benar telah membekas di hatiku, apalagi saat dia tertidur di pahaku di sebuah kursi taman Palace Square St Petersburg. Aku tak tega membangunkannya walaupun kaki sudah seperti kesemutan. Kupandangi pipi halusnya sembari kuelus dengan punggung telujukku. Halus. Kucuba menakalinya dengan mencium keningnya. Eh malah dia bilang , " one more please". Membuatku malu tapi senang juga atas sikapnya.

_____

Bondowoso , Juni 2022

___




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...