KOLAK PISANG SELEPAS HUJAN
Pak Tyqnue Azbynt
#challenge 30hariksbn
#menulis inspirasi
#day 6
Entah karena apa hari itu, aku ogah-ogahan tuk berangkat ke Sekolah Dasar tempatku kerja, bahkan saat itu aku tak sempat sarapan. Berangkat dengan tanpa semangat, dan bad mood menjadikan aku berangkat tugas setengah hati. Sesampai di sekolah, sudah disambut keriuhan bocah-bocah pencari ilmu yang makin menambah over-load benakku.
Sebagai guru kontrak, memanglah tak begitu penting di tempat tugasku. Berfungsi hanya sebagi personal substitusi, aku tetap mencari point perhatian warga sekolah, dan kelebihanku sebagai perupa ( pelukis ) kumanfaatkan betul. SDN Pakuwesi 03 adalah sekolah yang menerapkan base school management memang menuntut kreatifitas warga sekolah, di situlah action-ku sangat dibutuhkan. Kulukis saja tembok-tembok sekolah dan tiap zero space area dengan lukisan edukatif, seperti: wall ensiklopedia, nation spot, dan lain lain. Wall Ensiklopedia berisikan ensiklopedi yang berkait dengan mata ajar di tiap kelas, dengan pilihan kata tertentu yang kutulis di dinding tentunya dengan lukisan yang menarik. Nation spot, merupakan peta negara tertentu yang dilengkapi nama suku, lagu kebangsaan, ibu kota, mata uang, agama dan lain lain, yang kulukis di beberapa pilar besar sekolah. Pojok literasi juga aku setting dengan gambar gambar yang mengenakkan pandangan.
Kerja kreatif mulai pagi hingga jam pulang, lumayan menghilangkan rasa suntukku, dan saat bel pulang barulah terasa bahwa aku telah lama bermain cat akrilik di tembok sekolah. Namun sayangnya, saat hendak pulang hujan deras mencegat kepulangan kami, dan saat itulah perutku benar-benar teras perih. Berangkat tanpa sarapan dan dompet yang lagi zonk menjadi kendalaku. Jam sudah menunjuk pukul setengah tiga, kami semua juga belum pulang, lantaran hujan yang tetap deras disertai angin kencang.
Dari arah timur kutampak, wanita muda berpayung hitam dengan membawa rantang di tanggan kirinya. Wajah itu taklah asing bagiku, dia adalah Tutut mantan tunanganku beberapa tahun silam yang kini bermukim di desa itu. subhanAllah, kolak pisang yang masih hangat dibawakan untuk kami, ya mungkin saja dia mengetahui bahwa kami semua belum pulang. Rumahnya memang hanya di depan gerbang sekolah, karenanya gampang nyamperi kami, disamping dia juga sebagai pengurus paguyuban wali murid jadi taklah asing di sekolah itu.
Bapak Sudiono, dan Bapak Abu yang sama guru seneor itu, mengetahui riwayat percintaan kami. Pertalian cinta itu hanya berkisar 12 purnama, dan harus berakhir karena masalah material. Entah apa yang terpikir oleh Pak Sudiono, pada saat itu dengan serta merta mantanku itu disuruh duduk di sampingku, dengan alasan ada kepentingan paguyuban kilahnya. Kursi kosong memang ada di dekatku diberikan oleh pak Abu, yaa terpaksalah dia merapat ke dekatku. Kamera Ricoh yang meng-eksekusi mument itu, pak Sudiono meng-usili kami, dengan pura-pura bicara kepengurusan paguyuban wali murid, ternayata hanya mau mengambil gambar kami berdua. Parahnya, keusilannya bertambah, saat beliau meminta, agar mantanku, men-sininergikan kreatifitas di sekolah anatara waga sekolah dan wali murid. Bu Tutut, tolong dibelikan beberapa cat lukis, untuk perlengkapan sekolah, dan urusan jenis cat danwarnanya, silahkan di-nego sama sang master lukis ini..., begitu pintanya sembari memberikan Rp, 500.000,- pada mantanku.
Esok Paginya kembali, aku ke sekolah dan para guru sudah misam-misem, padaku, sedang aku tak tahu ada apa gerangan semuanya kok senyum-senyum . Yaaa Allah, ternyata di Lemari Pustaka Kantor ada beberapa photoku yang terpajang, plus tulisan yang membuatku mangkel tapi senang. Memory Kolak Pisang Selepas Hujan , begitulah tulisnya.
_______
Bondowoso, 15 10 21
Waduh kolaknya bikin ngiler nih pak...😋😋
BalasHapusBisa COD Bu ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
HapusKolak pisangnya menjadi istimewa rasanya. Lengkap rasa....
BalasHapusAsyik deh
BalasHapus