_pak_tyqnue_azbynt_
Ketidak _pede_ anku menulis di media guru keenyahkan saja. Seperti pernah ditutur oleh mas. Febry Instruktur menyemangati kami dulu saat bimbingan menulis dalam tajuk Sagu Sabu. Yang kuingat hanya, "tabrak saja." "Ih...macam rayuan tentara saja", pikirku.
Nulis bareng pimpinan redaksi dan para pentigrafis, cerpenis bahkan novelis Kota Tape menjadi tantangan yang mengasyikkan. Setidaknya aku bisa menimba ilmu menulis dari mereka. Asyiknya ternyata semakin terasa saat para penulis yang kebanyakan perempuan ini melakukan travel writing. Yassalam gaya gaya santuynya melebihi gaya para ABG, apalagi gaya angkuhnya....hemm..para Sultan mah lewatt. Ternyata para penulis tak hanya pintar memilih kata, rupanya mahir pula membidik spot gaya.
Sebuah buku karya nubar itu setidaknya menjadi memo pelacak jejak pena dan juga penoktah area, serta penguak memori yang pernah singgah pada mereka. Kenangan bareng pimred Media Guru ini adalah kado terindah untuk para pecinta literasi di Republik Kopi kota Bondowoso tercinta.
___________
Tulisan ini saya dedikasikan tuk yang ultah 23 06 22
Hbd Bu Juni Damajanty
arsitek yang terserat di belantara diksi ini.
Wow s3lamat dah menerbitkan buku
BalasHapusTengkiyu....🙏
HapusOh indahnya, semoga selalu ada moment untuk mengabadikan keindahan kota tercinta dalam belantara imajinasi di karya berikutnya.
BalasHapus👍❤️
HapusSep Pak, semoga terbitan berikutnya, menjadi salah satu nama yang ikut tertulis dalam buku
BalasHapusHa 13x
HapusWah..selalu terdepan
BalasHapusAntrean bherkat 🤭
Hapus