*Darah* *di* *Jaket* *Almamater*
_pak_tyqnue_azbynt_
Mahasiswa dan demo bak dua sisi mata uang yang bersebelahan beda rupa sama makna, sebagai agen perubahan. Masih teringat beberapa tahun silam saat aku membersamainya si cantik tomboy campus yang berjilbab itu. Berjilbab tapi selalu motor sport dan hobinya demo.
19 November takkan pernah kulupa saat sicantik kena popor senjata hingga berlumur darah di pelipis kirinya. Rupa-rupanya pihak kampus telah menyewa preman-preman untuk pengamanan demo yang di dukung oleh Polisi dan Pol PP. Adelia si manis itu terlalu berani menaiki barikade di depan Ruang Rektor. Karena di ikuti teman teman, akhirnya yang di depan sendiri harus berhadapan dengan popor snapan Laras panjang. Dan benar saja si Manis terkapar tak sadarkan diri dengan lukan serius di pelipis kirinya. Segera saja aku buka jaket almamater dan kubebatkan pada bagian terluka, walaupun hanya bisa dengan mengikatkan lengan jaketku. Saat yang lain pada mundur aku dibantu komandan lapangan membopong Adelia. Terlihat kali betapa cantiknya si tomboy ini, tak wajar kalau jadi pendemo, semestinya jadi model saja, begitu pikirku.
Di ruang kesehatan kutemani si Adel karena komandan lapangan bergegas menuju arena demo. Setelah beberapa saat barulah dia siuman dan meraih tanganku sembari menarik ke dekatnya. Spontan saja aku merapat karena aku kira dia mau berbisik aau berbicara. Ya Allah yaa Karim ...malah dia mencium pipiku. " Kapan lagi mau di cium orang cantik kalau tidak hari ini", selorohnya sambil mengeringkan mata manja, tapi akhirnya mendesis kesakitan karena luka di pelipis menderanya.
___
Bondowoso, 11 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar