_pak_tyqnue_azbynt_
Ditakdirkan sebagai edukator adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri. Status yang disandangnya menjadikan ia dihormati di lingkungan sosialnya. Maka diputarlah yang namanya otak untuk menemukan formulasi-formulasi yang tepat, trik yang jitu, serta pendekatan yang acceptable. Edukator yang benar-benar memperhatikan hal ini akan menjadikannya sebagai pembelajar dan pendidik yang siap tempur di berbagai tantangan.
Edukator juga manusia, tentunya ada kebutuhan kebutuhan jasmani dan rohani yang harus terpenuhi. Masih terlalu banyak pendidik dan pengajar yang pura pura tak sakit perut di hadapan anak didiknya, di lingkungan sekolah bahkan di lingkungan masyarakatnya. Hal ini beralasan sekali agar wibawa pendidik tak di _downgrade_ dengan masalah perut. Lahirlah pendidik-pendidik ala Oemar Bakri yang elok di mata masyarakat tapi sengsara di biliknya sendiri.
Mempertautkan otak dan perut munkin hatilah yang menjadi penengahnya. Sang edukator akan terobati hatinya bilamana anak anak didiknya menjadi sukses, menjadi kebanggaan orang tua, bangsa dan negara. Lalu...sakit hatinya akan terobati walaupun banyak anak didiknya yang mencabik-cabik hati sang guru. Dan demi alasan itulah, seringkali tata administrasinya terbengkalai.
_____
Bumi Rengganis, 17 12 2020
Begitulah sang Edukator, keren pak
BalasHapusSaya dulu 1 pekan ngajar 6 sekolah. Plus malamnya Lea private hingga pukul 23
HapusKeren ..mantap
BalasHapusTengkiyu
Hapus