Pulanglah Cintanya

_pak_tyqnue_azbynt_

Terik hari itu benar benar menyiksa Fitriyah Hasanah yang sedang menggendong anak bayinya di perjalanan yang teramat panjang.  Dari Gebang Poreng Jember awal melangkahkan kaki ke Bondowoso tanah lahirnya. Lebih dari 50 km menuju desa Jeruksoksok griya ayah bundanya.  

Sandal jepit swallow warna kuning sudah bolong di bagian tumitnya gegara terpaksa mencumbu aspalt panas yang diradiasi mentari.  Memang berangkatnya usai sholat subuh dan memilih kabur dari suami yang telah memberikan seorang bayi laki laki dari hasil perkawinannya. Hidup di keluarga penjudi  dan pemabuk semua benar benar menyiksa batin Fitriyah yang alumni pesantren terkanal di Bondowoso ini. Belum lagi hinaan dan ringan tangan sang suami benar benar harus mengakhiri lelaki pemberian sang ayah itu.  

Pulang pondok langsung buka tenda kemanten diharapkan bisa menjadi harapan sang ortu. Namun justru menjadi derita yang sulit di lukiskan oleh keluarga di tanah lahirnya.

Di bawah pohon pinggir jalan Fitriyah sempat berteduh karena anaknya sudah mulai membiru kepanasan. Dilihatnya sebuah botol Aqua yang tergeletak di dekat kakinya, dan dilepaskan sedikit hausnya yang sudah meronta sejak tadi. "Alhamdulillah " begitu ucapnya sembari mengecup kening anaknya dengan linangan air mata. Ada seorang lelaki setengah baya menghampiri dan menanyakan ikhwalnya. Tangis terisak menyesakkan dada, disitulah pertolongan Allah mengijabah dedoanya yang dizikirkan  sepanjang jalan Jember - Bondowoso. Sesaat diantarnya ke warung tuk melumat nasi pecel. Kini kaki yang sudah membengkak dan telapak kaki yang sudah melepuh terhibur sudah. Dengan motor matic Mio diantarnya Fitriyah ke tanah kelahirannya. Banjir air mata dan Isak tangis yang ramai dari keluarganya. " Benar saja mimpiku tiap malam mengerikan, hampir satu bulan ini", kata Ikhsan bapaknya. 

___

Bumi Megalitik, 21 12 2020