Total Tayangan Halaman

Jumat, 25 Oktober 2024

SERIGALA BERWAJAH BIDADARI

 SERIGALA BERWAJAH BIDADARI 

Pak Tyqnue Azbynt 



Terjabak dalam pusaran rindu adalah labirin yang akan merusak nalar kita.  Walau terasa asyik dan menantang tapi justru merusak otak dan perasaan kita. Aku adalah korban di pusaran rindu itu, seorang wanita muda selalu menyintaskan senyum manisnya. Kekatanya biasa seakan begitu polosnya hingga kupercaya ia adalah bidadari yang sejinak merpati. 


Demi menuntaskan tuntutan rindu, kucoba memanjakannya. Kuacuhkan saja protes otakku yang mengatakan aku bukan prioritasnya. Mungkin karena senyum itu sudah menjadikanku setengah gila. Sering kumanjakan dia, dalam jalan yang tak dikenal orang. Sekali, dua kali bahkan berkali-kali kulihat sikapnya masih datar. Hatiku mulai ragu dan menyetujui kekata otak ini. Dia tak pantas diperhatikan, namun hatiku terlalu terobsesi olehnya. Banyak teman medsosnya yang mulai menerorku dengan hal-hal yang tak penting. Tiap kulihat akunnya tengah malam yang masih online, begitu pun mereka yng sering menerorku, dan anehnya off sering berbarengan. 

 

Suatu sore kulihat seorang lelaki yang berkunjung ke rumah bapaknya, dia berkata kalau teman waktu sekolah, padahal aku tahu mereka sekolah di tempat yang beda. Dan semua keluarga percaya akan hal itu. Otak dan hatiku kali ini sudah mulai sepaham, bahwa aku dan para lelaki pengagumnya hanya dijadikan tumbal senyum beracunnya. Tuturnya yang biasa lancar berkunjung ke inboxku kini telah tak ada lagi. 


Healing di dunia menulis dan melukis sedikit membantu menenangkan hatiku, walau masih terasa nyeri juga di ulu hati ini melihat kenyataan itu. Namaku yang sempat rusak karenanya, kini menyadarkan kembali akan kehaluanku tentangnya. Jamah tangannya, sentuhan pipinya, perlahan hilang dari file memoriku. Sampai aku menulis senandika ini, aku tak tahu bagaimana cara melepaskan dari sengkilit senyumnya yang lama menuba hatiku. Mungkin kenangan merah maroon dan cendera mata abu-abu darinya dulu yang telah memasung perasaanku.

____

Bondowoso, 25 10 24

Selasa, 22 Oktober 2024

Sepekan bersama AERA KINAN

 Sepekan bersama AERA KINAN

Pak Tyqnue Azbynt 



Hujan yang begitu deras itu benar-benar menyiksa ragaku, belum lagi perasaan yang kurang tenang telah benar-benar membuatku tak nyaman. Banyak orang yang merasa nyaman dan fresh di alam terbuka seperti saat aku di Villa Sekoci Mega Mendung Bogor. Tapi tidak denganku, cuacanya yang terlalu dingin apalagi kehujanan saat melakukan jelajah alam. Kegiatanku yang sedang melakukan penelitian terhadap prilaku sosial di sana menjadi siksa tersendiri. Kalau tak karena tugas dari kampus mungkin aku takkan pernah menyanggupinya.


22 Oktober tubuhku ambruk di dekat batu besar yang dikelilingi banyak pohon besar. Mulutku kelu, tubuh gemetar terserang hipotermia. Kupangil kawanku tak bisa didwngarnya mungkin karena lari dari hujan. Beruntunglah ada rombongan guru dari SDN Jatiranggon 1 Yang sedang melintas. Seorang guru yang usianya 15 tahun di bawahku dengan telaten membantuku. Aera Kinan begitu saat ia kenalkan namanya. Mungkin karena ia seorang guru dan mengerti trik dan cara mengatasi hipotermia, ia segera meneduhkanku, membuka jaket yang basah, lalu ia permisi untuk memelukku. Dengan bersentuhan kulitnya yang hangat aku mulai merasa kian lega. Napas mulai tak tersengal lagi. Anehnya teman-teman Bu Aera malah memilih diam dan berkata kalau yang ahli kepramukaan hanya Bu Aera yang biasa menangani hal semacam itu.


Hari ke 2 aku kembali melakukan wawancara dan menyebar angket di berbagai komunitas termasuk juga guru guru yang sedang mengikut workshop di tempat itu. Sampling dari informan itu kukumpulkan, dianalisa dan diformulasikan dalam rubrik rubrik penilaian. Tapi bukan itu yang perlu aku ceritakan lebih jauh, melainkan sosok guru SD itu yang serius menanganiku saat butuh pertolongan. Singkat cerita aku saling berbagi kontak nope, yang muaranya aku terpaksa kerumahnya untuk sekedar basa basi mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Namun justru kami saling merasa nyaman, walau usia berinterval 15 tahunan. Karena dia sosok singgel parent, menjadikan aku sedikit bebas dan tidaklah begitu canggung. Hari-hari berikutnya aku sering berkunjung ke rumahnya demi sekedar ngobrol yang tak penting tapi terasa mengasyikkan. Mungkin karena kecurigaan masyarakat sekitar kami sampai di datangi RT di komplek rumahnya. Bagiku kalau dianggap.macam-macam oleh masyarakat mending aku pastikan absah secara hukum, paling tidak hukum agama. Dan benar saja hanya waktu sepekan aku memilih menikahinya walaupun dengan nikah siri dulu Temu cinta pun berlangsung aku merasa nyaman saat dia bersandar ke bahu kiriku sembari berucap, " aku sebenarnya sudah menutup pintu hati untuk semua lelaki sejak kepergian mantanku yang dulu karena kecelakaan yang merenggut nyawanya . Entah kenapa saat aku mengatasi saat hipotermia itu dadaku berdetak kencang. Padahal aku reflek saja agar tak terjadi hal yang kritis", begitu jelasnya. Orang yang bisa dibilang biasa itu ternyata punya hati mulia. Terbukti saat menerimaku apa adanya. Karena kami sama-sama PNS terpaksalah aku harus berusaha untuk mutasi pindah propinsi. Tugas kuliah S2 ku harus kutuntaskan dulu agar nikahku dengnnya tak hanya sekedar siri saja, walaupun soal rasa tak ada beda. Aera Kinan dia bidadari tak bersayap yang menjadi penyamatku dan penambat hatiku.

____

Bondowoso, 22 10 2024

Rabu, 02 Oktober 2024

Love and Trust

 LOVE and TRUST 



Sayang...

Aku menyadari salah mencintaimu. Memilih rindu padamu adalah penjara perasaanku. Walau aku berusaha menenangkan diri dan berusaha bersikap wajar namun gelora di dadaku terlalu sulit tuk kukendalikan. Aku percaya bahwa tak sedikit pun engkau menaruh rasa padaku. Aku dan kamu sudah punya dunia yang berbeda. 

Kalau boleh aku memaksa kabulkan saja sedikit pinta cintaku yang aneh dan menyiksa kenyamananmu. 

Kemarin-kemarinnya aku percaya bahwa kita akan bisa saling jaga dan saling percaya karena hanya itu yang bisa aku lakukan. Lebih? Tidak!!!!

Kadang otakku berkata, jika kau tak menghargai juangnya seseorang, niscaya suatu saat kau akan tercampak dari siapapun. Perasaan itu kan berubah mengikuti masanya. 

Jika engkau merasa terganggu oleh kebodohan sikapku, aku rela harus mundur, dan jalankan kisahmu sendiri, aku akan berusaha jauh dari hatimu.

...

Dengan berat hati aku harus pergi darimu, karena sudah berulang kali aku kau cuekin tanpa kata.

Aku

Bye.

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...