MENGANTAR 1000 SISWA PURNA WIYATA
Pak Tyqnue Azbynt
Malam nan berberkah kala lantunan madah dan pujian atas Baginda nabi Sang insan kamil. Senyum bertebar di pelataran madrasah kala 1000 siswa purna menuntaskan studinya.
Senyum bahagia dan haru biru menyesak dada berpadu jua. Anak siswa yang nyantri berasal dari luar pulau hanya mengumbar senyum terpaksa penipu tatap mata. Banyak buket bunga, dan aneka souvenir mereka pegang. Beberapa siswa memilih pura-pura membaca buku biodata teman-temannya tinimbang hanya melarung duka karena tak bersemuka dengan orang tua mereka.
Arutala dan Arunika si kembar dari Sumbawa itu menjabat tanganku erat sembari sesungukan menangis haru. Aku memilih membersamainya daripada bersama dengan ratusan guru di pelataran utama. Kugenggam tangan kanan dan kiri mereka. Mereka yang mengapit kanan kiriku merasa sedikit tenang saat kusebut mereka sebagai anak-anakku. Benar saja saat mereka dipanggil menuju panggung utama, mereka kompak.kollaps tak sadarkan diri. Dan kembali aku merapat sembari mencium keningnya. Dengan penuh cinta kubisikkan pada mereka, " qolby maakuma", hatiku bersama kalian. Berulah kulum senyum merekah dari bibir Arunika dan Arutala.
____
Halaman Kampus Madrasah Nurul Huda, 8 Juli 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar