MELEPAS SAUH DI UJUNG SENJA
40 Menit dari Mataram menuju Malimbu ada keasyikan tersendiri karena rutenya terbilang nakal-nakal gemesin itu. Sedikit menanjak dan kontur perbukitan yang bak kulit jeruk purut itu. Ya di situlah asyiknya. Bukit Malimbu bukit yang bertemu dengan bibir laut yang siap menyajikan berjuta pesona saat senja tiba. Ini adalah pesona lain NTB selain Pantai Senggigi.
Arunika mulai turun di ufuk barat, keindahan pun mulai merayap. Warna perak keemasan yang mulai berganti merah tembaga beramu abu-abu keunguan adalah mural langit yang biasnya memoles seantero Bukit Malimbu. Aku yang sengaja berperahu dengan seorang lelaki lokal Ruslan Adung teman kuliyahku dulu di Jogja. Datang berkunjung dan menemuinya hanya untuk kujadikan guide tour-ku saja tak ada hal lainnya walaupun dia teman kuliyahku.
" Dianna kau saja yang melempar sauh dan tambatkan perahu kita di sini, nanti kau kan merasakan bedanya bergaul dengan alam di Malimbu", pungkasnya
Sauh yang bagiku terasa berat itu membuatku hampir terjatuh. Beruntungnya si Adung menggamit tanganku dan menarik tubuhku. Kami terjatuh di buritan perahu. Aku bertumpu pada pahanya dan sepertinya dia merasa bersalah. Wajahnya memerah. " Maaf Dianna ". Katanya sepintas. " Santai aja mestinya aku yang minta maaf karena kau pasti kesakitan", sambungku. Rupanya si Adung masih saja suci dari sentuhan wanita bagai saat kuliyah di IAIN Sunan Kalijaga dulu. Karenanya aku iseng ngerjai dia, " yassalam mulai dulu kamu tak pernah punya nyali untuk orang wanita, mau aku ajari?" Godaku. Dari jawaban-jawabannya yang menghindar aku tahu dia memang penakut. " Dianna, bismillah aku mau memberanikan diri tuk bicara tentang hati pada cewek", Katanya yakin. " Oh ya? Bagus dong ". Sambungku. " Dianna sebenarnya sejak malam inagurasi jelang wisuda kita aku benar-benar terpesona padamu dan tak pernah aku ungkapkan padamu. Hari ini bismillah aku nyatakan kalau aku cinta padamu". Katanya sembari menggamit tangan kananku. Jderr!! Hatiku bak dihantam Godam. Kenapa justru ke aku. Tanpa pikir panjang aku sambut permintaan itu, dan menerima permintaan lelaki berkulit coklat dengan hidung mancungnya yang di atas satandar itu. Rupanya taulan sauh di dasar laut itu telah menambatkan hatiku padanya.
__
Bondowoso, 9 April 2023
Keren selalu pak e...
BalasHapusTengkiyu
HapusKeren tulisannya pak.
BalasHapusHatur nuhun
Hapus