BIAS API MERDEKA
Pak Tyqnue Azbynt
Heboh, ramai, meriah saat masyarakat di bilangan kecamatan Gajahmungkur itu menyaksikan jilatan api obor menerangi area sekitarnya. Aku lupa tanggal berapa malam itu tapi yang kuingat hanya malam Agustusan di kota Semarang. Maunya sih hanya jalan-jalan menikmati suasana malam di kota Semarang, eh ternyata ada event Obor Estafet yang konon menurut cerita orang yang sempat kutanya, itu adalah kegiatan rutin tiap tahun.
Begitu melihat api yang menjilat-jilat di ujung obor aku jadi teringat kekata pak guru SD-ku dulu, obor itu ibarat ilmu yang menyuluhi kegelapan logika dan hati. Tapi tetap saja aku hanya ingat kekata itu tanpa mencari makna sesungguhnya. Demi turuti pinta perut yang mulai demo, kucoba mencari Mie Jawa kesukaanku. Di sebuah kedai yang tak begitu ramai aku melabuhkan rasaku pada sajian khas Jawa itu. Saat lidah bermesra dengan mie tetiba saja telingaku dijajah oleh suara para sastrawan yang sedang asyik berdiskusi tentang dunianya.
Bahasa dan bahasannya yang renyah dan enak didengar benar-benar menyintaskanku di suasana itu. Sebagai orang pendatang aku tak malu-malu perkenalkan diri dan justru ikutan nimbrung. Mas KEF, bak Indah dan bak Alfi begitulah nama mereka. Tuturan mas KEF serta timpalan bak Alfi dan sahabatnya itu telah menyalakan semangat menulisku yang dulu saat aku masih remaja. Bak api obor itu semangatku kembali menyala-nyala. Buku ' Nulis Bareng Mas KEF, dan cerpen Bisik Jendela' hadiah dari mereka menjadi penyemangat tambahan bagiku. Oh yaa lupa, makanku malah di traktrir sama bak indah and the Geng itu. Terima kasih bak Alfi, bak Indah atas traktirannya, juga mas KEF atas ilmu-ilmunya.
___
Bondowoso, 14 Maret 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar