Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 Maret 2023

Zona Nyaman di Para Jelata

 



ZONA NYAMAN DI PARA JELATA

Pak Tyqnue Azbynt


Tetiba saja ada kring telepon dari orang inspektorat yang menyomasi kealpaan laporanku di SIHARKA. Tertanggal di akhir 2019 pelaporan dan selebihnya zonk. Teguran sopannya membuatku _cat_ malu-malu. 


Sumpah demi senyum para bidadari kampung, aku tak tahu itu namanya Siharka, karena sejak dulu orang-orang UPTD yang selalu meminta berkas. Sejak peniadaan UPTD aku sama sekali buta tindakan apa yang mesti kuperbuat berkait dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi. Hal ini diperparah karena status kepegawaianku yang DPK ( dipekerjakan ) pada MTs yang notabene berada di bawah naungan Kemenag sedangkan pangkalan indukku di Dinas Pendidikan. Jangan tanya kapan ngurusi kenaikan pangkat dan lain-lain, semua kutinggalkan. Yang penting tunaikan tugas mengajar yang dalam sepekan hingga 58 Jam Tatap Muka. Berangkat pagi pulang petang bak bangau yang sedang melumpur di sawah. Bagiku gaji bulanan lancar cukup sudah. 


Di lembagaku yang ada di lingkungan pesantren dengan kegiatan yang padat plus jumlah siswa yang tak sedikit telah menjeratku pada lingkungan kerja. Tak hanya itu, berbagai mata pelajaran pernah aku ampu. English, Tata Negara, Sejarah Nasional, Seni Budaya, Bahasa Indonesia, dan Sejarah Kebudayaan Islam yang sesuai dengan Program akademikku ( tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam ). Semua kesibukan itu telah menyandra waktuku hingga lupa laporan sebagai budak Negara. Apakah zona nyamanku sebagai manusia jelata ya? . Oh ya rupanya aku lupa bersyukur, hingga lupa tunaikan kewajiban administrasi. Hampunkeun hamba ini bapak ibu inspektorat. Percayalah hartaku tidak gendut, yang bongsor malah hutangku. 

___

Bondowoso, 15 3 22

Selasa, 14 Maret 2023

BIAS API MERDEKA



 BIAS API MERDEKA

Pak Tyqnue Azbynt


Heboh, ramai, meriah saat masyarakat di bilangan kecamatan Gajahmungkur itu menyaksikan jilatan api obor menerangi area sekitarnya. Aku lupa tanggal berapa malam itu tapi yang kuingat hanya malam Agustusan di kota Semarang. Maunya sih hanya jalan-jalan menikmati suasana malam di kota Semarang, eh ternyata ada event Obor Estafet yang konon menurut cerita orang yang sempat kutanya, itu adalah kegiatan rutin tiap tahun.


Begitu melihat api yang menjilat-jilat di ujung obor aku jadi teringat kekata pak guru SD-ku dulu, obor itu ibarat ilmu yang menyuluhi kegelapan logika dan hati. Tapi tetap saja aku hanya ingat kekata itu tanpa mencari makna sesungguhnya. Demi turuti pinta perut yang mulai demo, kucoba mencari Mie Jawa kesukaanku. Di sebuah kedai yang tak begitu ramai aku melabuhkan rasaku pada sajian khas Jawa itu. Saat lidah bermesra dengan mie tetiba saja telingaku dijajah oleh suara para sastrawan yang sedang asyik berdiskusi tentang dunianya.


Bahasa dan bahasannya yang renyah dan enak didengar benar-benar menyintaskanku di suasana itu. Sebagai orang pendatang aku tak malu-malu perkenalkan diri dan justru ikutan nimbrung. Mas KEF, bak Indah dan bak Alfi begitulah nama mereka. Tuturan mas KEF serta timpalan bak Alfi dan sahabatnya itu telah menyalakan semangat menulisku yang dulu saat aku masih remaja. Bak api obor itu semangatku kembali menyala-nyala. Buku ' Nulis Bareng Mas KEF, dan cerpen Bisik Jendela' hadiah dari mereka menjadi penyemangat tambahan bagiku. Oh yaa lupa, makanku malah di traktrir sama bak indah and the Geng itu. Terima kasih bak Alfi, bak Indah atas traktirannya, juga mas KEF atas ilmu-ilmunya. 

___

Bondowoso, 14 Maret 2023

Kamis, 09 Maret 2023

TERSESAT DI De TANI WATERPARK

 


TERSESAT DI De TANI WATERPARK

Pak Tyqnue Azbynt


Sukabumi Jawa Barat yang sempat menyandraku dalam hutan pesona budaya, kini menyisakan pengalaman buruk namun mengasyikkan. 


Paket wisata West Java tour telah menterlantarkanku gegara asyik memelototi mobil hias perayaan Hari Jadi Sukabumi ke 152. Rombongan lepas dari radarku karena HPku raib entak kemana. Jatuh atau dicopet orang aku tak tahu. Hanya tersisa 120.000, Rupiah yang ada di sakuku. Aku bak orang linglung saja. Dan entah rombongan dari mana, aku ngikut saja demi tumpangan gratis ke De Tani Waterpark yang berlokasi tak jauh dari Alun alun kota. Kurang lebih 30 menitan kami sudah tiba di tempat yang bernama Goalpara dengan wisata edukasinya itu. 


Perut lapar sudah, uang perlu dieman-eman, teman hilang jejak. 90% otakku kacau. Hatiku mulai sedikit tenang saat 3 orang wanita yang mampu kuingat 2 nama saat mereka perkenalkan namanya. Lisna Nurhilaliyah, Nuramalia Az-Zahra, dan satunya lagi aku lupa. Mereka menyinyan lagu yang sedang viral, ' Satu Rasa Cinta'. Aku tak sadar ikut larut menyanyikannya. Cilakanya aku diseret ke gazebo itu oleh beberapa pengunjung agar ikutan nyanyi. Wah moment penting ne, pikirku. Ketika lagu dari Lisna Nurhilaliyah and the gank berakhir, kucoba menyanyikan sebuah lagu daerah ' Bubuy Bulan', yang kata mereka pelafalan kataku hancur, ha ha. Bermodal dari mikrofon yang kupegang itu kusempatkan untuk menyampaikan Ikhwal kehilangan HP-ku. Entah apa yang merasuki merek aku malah dikerjain oleh 3 wanita manis itu agar menyanyikan lagu 'Muskurane', sambil koreo ala India, demi mendapat cuan sebagai ongkos pulang ke Jawa timur, ya setidaknya ke kantor Polisi agar dapat uang pengantar dari pak Pol. Dilalah saat aku Reffrain lagu itu ternyata si Nurhilaliyah malah memberikan HPku yang katanya terjatuh saat di alun-alun kota. Dia sengaja menyimpannya karena ada grup literasi yang ada temannya ' Anik Susanti'. Sukabumi kotamu menorehkan cerita indah bersama Lisna Nurhilaliyah and the gank yang tak mungkin kulupa.

___

Bondowoso, 9 3 23

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...