Total Tayangan Halaman

Kamis, 15 September 2022

Tanaman Mati

 


TANAMAN MATI

Pak Tyqnue Azbynt


Kami pernah melangkah bersama melewati jalan yang tanpa arah. Tak hanya dedebu yang mengotori langkah kami bahkan duri-duri banyak yang melukai langkahku dan langkahnya. Di sebuah persimpangan kami harus berpisah karena jalan yang beda arah. Dia memilih jalan yang menanjak sedang aku hanya di jalan lempang dibawa angin Savana. 


Eff begitu kusebut namanya saat kami sering bersama, bercerita tentang deburan ombak yang menerjang dan menghempas-hempas karang, yang mempermainkan pasir dan semua permainannya. Ketidak pekaanku telah menjauhkanku dari gamitan tanganku. Tak bisa kulihat lagi senyum lepasnya yang teramat manis, candanya yang ceplas-ceplos atau rengekan manjanya yang meluluhkan hati. Malam-malamku hanya disiksa lamunan sukma yang melayang di langit-langit kamarnya. Ah aku tersandera oleh jerat asmaranya.


Beberapa hari yang lalu kembali kesapa dalam keterpaksaan, agar kulum senyum kembali rekah di bibir manisnya, atau marah manja yang mendebarkan dada. Tapi apa yang hendak dikata dia telah mematikan bunga yang tak henti aku sirami. Dari mulut manisnya hanya berkata, " percuma kau menyirami bungaku yang telah mati ". 

Jika memang telah mati biarlah pohonnya kusimpan di hati agar aku tahu bahwa dulu bunga itu pernah mekar walau sesaat jua.

___

Bondowoso, 15 9 22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...