F I D A
Kemerdekaan yang Tersandera
Pak Tyqnue Azbynt
Menjadi pembelajar adalah cita-citanya sejak masa kecil dulu, semua jalan telah dia tempuh hingga gelar sarjana pendidikan diraihnya. Ustazah Fida begitulah murid-murid memanggilnya. Maklumlah dia dipanggil ustazah karena dia dari keluarga pesantren, wajar walaupun mengajar di SD Negeri masih saja dipanggil ustazah.
Menjadi guru tidak tetap dengan gaji ala kadarnya tetap saja dia syukuri bahkan dia tetap bangga dengan mengenakan seragam ala PNS. Ibu muda yang sudah punya anak seusia SD ini harus memenej waktunya dengan baik, apalagi anaknya disekolahkan di sebuah madrasah ibtidaiyah yang tentunya sidak dibersamainya. Namun justru malang menimpanya, sang kepala sekolah justru menggap Fida tak bekerja sepenuh hati di SD-nya, lantaran anaknya harus sekolah di madrasah. Bu kepala tak memakluminya, akan basicnya dia dari keluarga pesantren. Dengan tekanan phsikhis harus dijalaninya. Dikeluarkan dari grup WhatsApp guru dan wali murid telah benar-benar menyudutkannya. Perjuangan dengan inovasi edukatif, pembuatan media pembelajaran yang update serta memudahkan anak tak dihargai oleh sang kepala. Bukanlah alasan yang tepat kalau menjadikannya sebagai bullyan karena di sekolah itu sudah overload siswanya. Tapi begitulah kadang keotoriteran masih saja menjadi bagian dari mental pemimpin.
Suatu siang Bu Fida lebih memilih pergi ke perpustakaan tinimbang ke ruang guru karena khawatir Bu kepalanya juga ada di situ. Sebagai wali murid aku yang sedang membuat lukisan di beberapa spot sekolah itu tahu betul situasi yang tak memerdekakan sang ustazah. Saat itu sedang ada kunjungan pejabat dari propinsi, beliau melihatku yang sedang berperan sebagai masyarakat peduli pendidikan ditanyakan banyak hal. Kesempatan itu kusampaikan bahwa ada yang lebih peduli dariku yaitu salah seorang guru yang berada di perpustakaan, walaupun hanya guru tidak tetap tapi inovasinya patut diacungi jempol. Dilalah sang pejabat malah mantan santri dari abah Bu Fida. Dengan santun sang pejabat menyalami Bu guru itu. Dari perbincangannya kuketahui agar Bu Fida pindah ke lembaga yang ia kelola, agar menjadi Kepala Sekolah. Swasta memang tapi sekolahnya sangat bonavide.
_____
Bondowoso, 9 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar