_pak_tyqnue_azbynt_
Jelang tutup tahun kulihat beberapa gadis berjilbab hitam dengan abaya bermangset bendera Palestine sedang sibuk menghampiri pemotor atau driver mobil tuk sekedar memohon sedekah. Semula aku acuh takut digunakan sebagai dana kelompok radikal ataupun teroris. Beberapa kali aku cuek saja, tak pernah ambil peduli.
Ultimo Desember kembali kulihat lagi gadis-gadis itu di lampu lalin simpang empat dekat kantor Pengairan Bondowoso. Kali ini aku berhasil mewawancarainya karena motorku mendadak kempes dan harus ke dokter ban yang posisinya dekat lampu lalin itu. Masya Allah, ternyata mereka adalah gadis-gadis yatim piatu yang harus bergantian mencari amal demi beberapa puluh adik-adik juneornya di yayasan anak yatim bersamanya. Gadis gadis itu tampak berwajah cerah yang dipoles senyum ramahnya. Hampir semua yang mencari amal itu adalah para penghafal Al-Qur'an. " Kami semua ini tak punya siapa-siapa pak di kota kecil ini, yang kami tahu adalah adik adik di panti serta para pengasuh yang membimbing kami, menyemangati kami", papar Aisyah yang sempat mengenalkan diri dan teman temannya.
Usai ban motor ditembel kukasihkan nomor hp ku pada secarik kertas agar dihubungi oleh pembina di yayasannya. Benar saja apa yang kuduga, mereka sering kali dianggap mencari donasi untuk kelompok radikal. Pengasuhnya sebenarnya memaklumi dan sabar atas semua itu. Di bekas Rumah Sakit Kusuma Bhakti rupa-rupanya mereka dibina, agar menjadi insan Qur ani yang tangguh. Alhamdulillah saat kutampak mereka di wisma itu semuanya begitu semangat menyongsong masa depan walaupun tanpa belai ayah bundanya.
___
Bondowoso,30 12 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar