Total Tayangan Halaman

Jumat, 17 Juni 2022

Bianglala

 



Selasa sore aku susuri aspalt berair di kota kecil Republik Kopi BONDOWOSO. Dingin membekap tubuh rentaku, yang kutampak sisa rinai _pipis_langit_ menyeka dedebu di daun daun. Selepas mengantar materi ajar di budak-budak pencari ilmu.  Hanya sesaat kulihat mentari mengintip di zona barat tuk mengantar bianglala.  Di kedai kopi rehat sejenak tuk menyesap bibir gelas dalam tegukan kopi kental. Di situ kulihat Fathimah lincah meracik pesanan kopi para pelanggan. 


Kulihat renyah senyum manis di bibir mungil Fathimah. Terasa begitu indah di mata bagai bianglala yang penuh warna. Belum lagi sajian kopi kentalnya, yang ramu, manis dijajah pahit  diterpa panas yang lahirkan aroma Raung Arabika Kopi. 


"Oh yaa....kang jangan keburu pulang, nanti bareng aja, sekalian antar aku pulang", pintanya. Yaa tentu saja aku meng-iya-kan. Walhasil saat melintasi Jalan SA. Arifin, dingin sisa air di bajuku mendadak tak terasa. Pegangan Fathimah di pinggangku terasa hangat menjulur ke seluruh tubuhku. 

Tiba di depan rumahnya kusila dia turun, tapi dia masih menyisakan pesan sembari menyubit pinggangku." Jangan bosan ya mas ojek aku...", Celetuknya sembari mengerlingkan manja matanya.


____

Day. 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJALANAN DI HUTAN PINUS

 PERJALANAN DI HUTAN PINUS  Pak Tyqnue Azbynt  Erkantina wanita yang kuidamkan sejak aku  SMA itu kini benar-benar bersamaku. Momen saat dia...