Teks Pidato
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN NILAI KEISLAMAN
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Segenap Dewan Juri yang kami hormai
Bapak Ibu guru pendamping yang kami hormati dan takzimi
Rekan-rekanita dan hadirin sekalian yang berbahagia
Assalamu alaikum warahmaullahi wabarakaatuh
Hamidan Lillah salliman wa mushalliyan ala rasulillah
Puji syukur kepadanya Sang Penguasa jagat Allah Subhanahu wa taala karena atas kuasaNyalah kita bisa bersemuka di tempat ini.
Salawat serta salam senantiasa terhatur untuknya baginda Rasulillah yang telah membawa kita ke alam ilmiyah Islamiyah.
Hadirin yang berbahagia, di kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan materi pidato saya dengan judul, PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN NILAI KEISLAMAN”
Ada tiga komponen yang akan saya kupas pada kesempaan kali ini, yakni
Pertama: Media Sosial yang kemudian diakronimkan denga istilah MEDSOS
Kedua : Peningkatan Literasi, dan yang
Ketiga : Nilai Keislaman
Bapak, Ibu, rekan-rekanita sekalian yang berbahagia, mari kita sejenak pancangkan pikiran pada apa yag akan saya sampaikan!
Media Sosial atau Medsos merupakan platform media online yang dijadikan penala untuk melakkan interaksi sosial, berbagi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Dari media ini kita bisa berbagi pengalaman, pengetahuan, ide-ide brillian bahkan melakukan transaksi ekonomi serta politik kepemerintahan dengan cara yang singkat dan tepat. Tetapi perlu dicatat dari berbagai kemudahan itu muncul pula ekses-ekses yang sangat membahayakan bagi generasi bangsa.
Media yang berasis online ini degan mudah mengirimkan pesan, tulisan, gambar, suara atau audio, bahkan video. File-file penting, data-data yang jlimet dan rumit pun mudah kita bagikan melalui berbagi platform yang ada seperti: WhatsApp, Tik Tok, You Tube, Twitter, Facebook, OmeTV, Linkdin dan sebagainya.
Di era yang serba digital ini menjadikan segala sesuatu mudah dilakukan, lebih mudah lebih cepat, lebih tepat. Saking mudahnya bahkan anak kecil pun bisa memanfaatkannya. Di sinilah yang perlu menjadi perhatian dari semua pihak agar otak-otak generasi muda tidak tercemari, tereduksi oleh limbah-limah medsos yang memahayakan. Seperti :
Social Media Addiction (kecanduan Sosmed)
Social Media Dependence (Ketergantungan Medsos)
Social Media Obsession (Obsesi Medsos)
Kecanduan, ketergantungan, dan obsesi medsos tersebut menjadikan kita tak bisa dilepaskan dari media tersebut yang berdampak pada, kemalasan berpikir kreatif, ketergantungan pada karya orang lain, mudah menjiplak yang semua itu belum tentu sesuai dengan budaya kita bangsa keitmuran ini. Munculnya Gen Zie, Gen Alpha semakin menyemarakkan dunia permedsosan ini. Banyak baiknya tetapi banyak pula buruknya, and so kita harus bisa memilah, memilih mana yang harus kita lakukan.
Hadirin yang budiman, selanjutnya saya akan memaparkan tentang Peningkatan Litrasi. And than apa itu literasi? Literasi dimaknai sebagi kemampuan sesorang untuk membaca, menulis dan memahami informasi dalam berbagai bentuk. Itu artinya tidak hanya sebatas membaca dan menulis tetapi mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis dan menggunakan informasi secara efektif.
Rekan rekanita dan hadirin yang berbahagia, setidaknya ada beberapa jenis yang bisa kita pahami, misalnya:
Literasi Dasar yaitu yang berkaitan dengan membaca dan menulis
Literasi Informasi berupa bagaimana kita mencari, mengevaluasi dan menggnakan informasi tersebut.
Literasi Digital yakni informasi yang berbasis teknologi, dan
Literasi Keislamam literasi untuk memahami ajaran Islam, Islamologi atau Dirasah Islamiyah.
Hadirin, dari sinilah dipandang betapa pentingnya kita mengetahui, kemudian meningkatkan kemampuan berliterasi karena salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah tingkat atau level literasinya dalam berbangsa dan bernegara. Era keterbukaan medsos ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Bapak ibu dan hadirin yang berbahagia. Pada bagian berikutnya saya akan paparkan tentang Nilai-nilai keislaman. Nilai menjadi acuan bagi kita dalam berprilaku baik atau buruk, benar dan salah. Artinya nilai ini mencakup prinsip-prinsip norma standar yang mengatur prilaku, keputusan dan tindakan. Hal ini akan dipengaruhi oleh: Agama, Budaya, Tradisi, Pendidikan dan Pengalaman Hidup.
Nah lalu bagaimana dengan Nilai Keislaman? Tentunya tata nilai yang berhubungan dengan aspek keislaman seperi: Tauhid, Ahlak, Keadilan, empati, Amanah, Ihsan dan sebagainya yang tidak lepas dari ajaranajaran Islam.
Rekan-rekanita, dewan juri dan hadirin sekalian, lalu bagaimana kita menyinambungkan ketiga unsur di atas yakni: Medsos, Literasi dan Nilai Keislaman. Baiklah, berikut ini saya akan sampaikan keterkaitan dari keiganya sekaligus menjadi penyimpul dari pidato saya ini.
Islam merupakan Agama menekankan kekuatan logika bahkan sejak penobatan Kanjeng Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sebagai Nabi di Gua Hira sudah sejak awal diperintahkan untuk membaca, itu artinya harus berliterasi. Literasi yang bagaimana? Yaa semua aspek dalam kehidupan ini baik yang bersifat Hablum minallah ataupun hablum minannaas, hubungan kepada Allah maupun hubungan dengan manusia.
Lalu bagaimana dengan Media Sosial? Hendaknya media ini dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan litarsi kita agar bisa menjadi bangsa yang maju, generasi yang smart. Tidak hanya smart dan maju tetapi harus didasari oleh nilai nilai yang Islami. Dengan begitu, adanya media sosial bisa kita jadikan sebagai alat untuk kebaikan dan kemajuan dan paling penting yaitu menyinambungkan dengan nilai Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari. Karena Maju suatu bangsa tanpa adanya sentuhan nilai keagamaan hanya akan serupa AI ( artifisial Intelegence atau kecerdasan tiruan) yang pandai tetapi tak punya hati dan perasaan.
Hadirin sekalian demikianlah pidato singkat saya,
Indah gading pada retaknya, salah tingkah dan kekata ada pada saya sebagai mansia. Mohon maaf atas segala kesalahan. Wallahl muwafiq Ilaa aqwamith Thariq
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabara kaatuh.