_pak_tyqnue_azbynt_
Masih tersisa rinai gerimis di kota kecil itu, kupaksa jua memacu pelan motor bututku. Demi sebuah tugas dalam karier kupaksa melawan dinginnya kota kecil Bondowoso. Baru 40 menit aku telah usai mengantar tugas kerjaku ke wisma penilik madrasah yang dengan sabar membimbingku.
Sepulang dari wismanya kusempatkan menjenguk bidadari kecilku yang sudah kuduga pasti kopi kentalnya akan mengantar ke kisah di kampus dulu. Ya kisah saat menyelesaikan tesis Bahasa dan Sastra Indonesia. Dia yang mungil dengan senyum renyahnya, senantiasa menemaniku ber _vespa_ melintasi jalan Malioboro menuju rumah dosen Sastraku bapak Mohammad Iskandar atau yang biasa kami panggil mr. Mois. Malioboro dan gudeg Jogja adalah kenangan terindah saat kami menempuh S2 di kota Jogja. Tiap kami bervespa selalu saja pelukan eratnya menghangatkan suasana. Darahku hangat berdesir kala itu, apalagi saat ku _guyoni_ , dan dia mencubit paha dalamku. Manjanya kian terasa saat menikmati jajanan kecil di Malioboro. Saat saat bersandar di dadaku sembari bercerita tentang opsesinya yang hendak menjadi pelukis saat usai kuliah di Jogja.
Kini kenangan itu aku urai kembali dan dia melakukan hal yang sama bermanja, bersandar di dadaku kembali walaupun kini sudah bukan ala remaja kampus lagi. Kami para pengabdi seni memang bebas melepaskan rasa. Entah apalah namanya, yang jelas kami seperti remaja lagi. Jemari lembutnya yang mencubit cubit lenganku sembari mencium punggung tanganku yang kedinginan selepas hujan. " _Mas_aku_masih_cinta_loh_karo_jenengan_ " begitu ucapnya sembari mengerlingkan mata sayunya. Karena nida' jelang Maghrib sudah berkumandang, akhirnya kusegerakan pulang dan memohon diri sembari cipika cipiki dulu yang ditimpali cubitan mesranya ke perutku. Dhialeng aku juga cinta lho, gumamku dalam hati.
____
Kota Tape, 5 Desember 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar