Sapu Jatuh

 

_pak_tyqnue_azbynt_

Tetiba Dedi sobatku menatapku geram menahan marah. Ada tanda tanya besar yang menggelayut di otakku. Aku memilihnya diam sembari selidik menambatkan tanya yang mendalam. Beberapa bulan berlalu, sikapnya tetap acuh bahkan sepertinya kian parah saja. Selidik punya selidik, akhirnya ketemu juga jawabnya. Ternyata si dia cemburu dan marah padaku gegara aku dianggap hendak  menggait istrinya yang mantanku dulu. 

Aku benarkan juga bila dia begitu, karena memang seharusnya dia mempertahankan sang bidadari. Tiada ombak tiada angin tetiba seperti badai saat aku mendengar desas-desus dari bebrapa sahabatku.  Setelah aku curigai dari tindakan Bu liknya yang ternyata memberikan sebagian finansial yg kuberikan pada Bu liknya.  Padahal beberapa guru yang statusnya GTY, aku berikan gaun untuk istrinya sebagai persembahan hari ibu. Yang masalah kenapa Bu liknya yang guru TK itu meminta finansial untuk berbagi katanya. Eh ternyata diberikan juga pada mantanku, dan itu tanpa sepengetahuanku. Yaa masa harus aku teliti pemberian yang sudah aku berikan. Kini masalah menjadi _simalakapak_ ( kena depan luka kena belakang memar ).

Hubungan kami menjadi ruwet saja, padahal sejak perpisahan kami dahulu dengan bidadarinya berpuluh tahun silam. Jika aku kambuh gilanya, pasti kuembat lagi mantan bidadariku itu. Beruntungnya aku sudah kembali ke jalan yang benar-benar betul, dan betul-betul benar. Menjelang rapat pagi ini, semua dewan guru mengadakan temu tuk program semester genap, artinya kami bertemu lagi dengan Dedi.  Memasuki simpang tiga menuju madrasahku ternyata mantan bidadariku malah menunggu aku lewat, dan benar saja dia malah tersenyum sembari menjatuhkan sapu di lantai teras agar aku melihatnya. Dan senyumnya itu kembali membuka kitab usang yang sudah berdebu.

____

Bondowoso, pekan terakhir Desember 2021