_pak_tyqnue_azbynt_
Lama aku menjelajah di Ome Tv internasional demi saling mengenal banyak budaya di berbagai warga dunia. Tak dapat dipungkiri rasa asyik masyuk saat bincang dengan wanita wanita dari Russia, Uzbekistan, Turkey, Arab, Italy, dan lain sebagainya aku begitu bersyukur bisa bersewajah dengan mereka walaupun via maya. Khusus untuk wanita wanita Asia aku tak begitu inten, karena kuanggap kurang tantangan dan budayanya sudah banyak tahu, apalagi wanita tanah air, sudah 'kelewat' hafal.
Pukul 02 00 pagi kembali kuberselancar di dunia Maya tuk mengusir gundah yang seharian kemarinnya didaulat menuntaskan kerjaan kantor. Iseng kubuka buka galeri seleb Instagram yang lagi viral. Ternyata ada beberapa wanita lokal yang masuk deretan wanita wanita cantik yang jadi sorotan warganet. Mala kusebut bagitu namanya karena terasa -ngeh- menurut otakku. Berkali aku mencoba mengirim pesan padanya, and....sekitar 76 kali tak satupun diresponnya. Sungguh sombong banget pikirku. Masa sih gak bisa di jawab barang sepatah kata?. Oh mungkin karena sibuk dangan travelnya atau kulinernya? ...yah tapi memang sungguh keterlaluan wanita lokal ne, tak seperti cewek-cewek luar yang justru terbuka dan mengasikkan.
Libur akademik dari kampus kusempatkan mengunjungi kota Kudus yang konon bernuansa Arab itu. Masya Allah suasana agamis begitu terasa, kota yang tenang, damai dan menghanyutkan berjuta rasa yang semula didera tugas kampus membersamai para mahasiswa itu. Di dekat sebuah pilar kutampak beberapa wanita sedang menggelar tikar kecil sembari menyiapkan makanan yang mereka persiapkan. Mereka tengah asik foto-foto dan saling bercanda. Yassalam ternyata tampak juga si Mala. Jantungku berdegup kencang karena hasrat hati mau menyapa, but ...dia kan cuek selalu?. Akhirnya ku miss call dia via medsosnya. Benar saja dia kembali cuek. Akhirnya kuacuhkan dia dengan membaca baca buku yang kubawa di mobilku. Sekitar 15 an menit aku terhanyut dalam sajak sajak Sutarji Chalzoum Bahri yang diksi diksinya begitu dalam. Calling di gawaykulah yang menghentikan bacaanku. Yaa Allah si Mala yang call aku, tetapi saat hendak kuangkat malah direjectnya. " Gak usah calling calling mas, mending hayo ke kursi itu lho kita bisa berdua", katanya tetiba sudah ada di belakangku. " Namaku Anik Komala Sari...,. maaf masnya siapa yaa?", Katanya sopan dengan khas logat Jawanya.
"Oh...Aku Joko Prayitno...yang menjadi salah satu teman Ig baknya, bahkan sudah berpuluh-puluh kali aku kirim pesan and. .tak satupun ditanggapinya..", jawabku yang sudah rada rada malas itu.
" Oh maaf deh mas ...maaf sekali lagi aku mohon maaf karena kuanggap orang iseng saja..., seperti kebanyakan yang sering mengisengiku ", jelasnya. Tapi aku dah menganggapnya tak nonsen.
" Ih jangan gitu mas,...trus aku harus bagaimana tuk menebus kesalahanku? " , imbuhnya.
" Ya dah aku maafkan", jawabku ngasal aja.
" Mas...jangan gitu ah.. ", pintanya sembari meraih tanganku dan menariknya ke kursi di sampingnya.
" Masnya masih ketus yaa?...sabar mas and kita bisa kenalannya lebih inten kalau masnya mau singgah ke rumahku..", katanya sambil menuliskan alamat pada kertas bungkus makanan. Tapi sekali lagi aku mengacuhinya. Sudah kelewat sebel...eh malah dia meraih kembali tanganku dan ditempelkan di pipi kirinya yang halus sembari kembali memohon mohon... " Awas ya mas....mampir ...aku siapkan ayam geprek olahanku Dewe", tutupnya sembari mengeringkan mata.
......
Nyambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar