Bermain di Pasar Hewan

_pak_tyqnue_azbynt_

"Yang ini lebih muarah bang, ginuk-ginuk dan seksi", kekata itu meluncur dari Ayzha gadis cantik di sebuah Pasar Hewan Sultra. Dia rela berdesak desakan di bau hewan yang macam Nano nano itu.  Tampak sekali rona merah di pipi kala diterpa mentari, bintik keringat bening menjajah elok wajahnya.

Celana jean biru dan Hem kotak-kotak, serta laken coklat menandakan ia punya cowgirl's style. Pantas saja dia punya gaya begitu kerena dia adalah seorang mahasiswi UGM yang harus kuliah dari rumah semasa pandemi ini.  Kenekatannya berbaur dengan para blantik menjadikan dia sebagai view center para pembeli. Wan Hamid dan putra semata wayangnya   Daeng Abdullah seorang guru MTs At Taqwa BONDOWOSO Jatim yang lagi pulang kampung setelah 20 tahun berada di Jawa Timur. Kepulangannya disambut dengan suka cita, dan bermaksud menyelenggarakan pesta adat atas kepulangan anak rantau. 

Nego harga dengan si gadis cantik membuat si Anak rantau terjerat rasa, apalagi bahasa si blantik cantik teramat smart tak seperti pedagang lainnya. " Masnya kalau mau nego kambing tak usahlah, ujung mata itu melirik padaku, nanti bisa kesurupan asmara lho", godanya.  Daeng Abdullab hanya diam sembari memberikan kartu ID nya dan mengundangnya makan malam di pesta adatnya pekan depan.  Sudah menjadi kebiasaan di keluarganya, bila telah sukses harus segera menggaet calon istri dengan tebusan biaya hidup semasa lajang sang calon istri. Banyak gadis bersolek pamer diri agar menjadi perhatian tuan rumah, sementara Ayzha malah tampil dengan gaya cowgirl's nya tapi tetap penuh pesona. Dan benar saja yang didapuk sebagai calon istri adalah si cowgirls.  Acara pun di tutup dengan ramah tamah sembari memberikan pakaian adat pada si calon istri. Sungguh cinta sulit dinyana.

_____

Kaki Argopuro, 9 12 21