Kabar Angin

_pak_tyqnue_azbynt_

Wardah gadis imut Pulau Garam ini ditakdirkan sebagai pendidik di sebuah madrasah di desanya. Berkutat dengan berbagai cecanda anak murid adalah kegiatan kesehariannya. Ceria memang, tapi jauh di lubuk hatinya terasa sepi dalam keramaian, kering dalam limpahan air.  Kekasih yang 5 tahun silam merantau ke negeri Jiran itu, hilang tanpa kabar berita. Berkali melalui berbagai akun sosmednya ia tanyakan ke warga net, tapi justru jadi bahan Bullyan warga + 62. 

Beberapa bulan terakhir ini dia dihantui mimpi buruk. Satrio kekasihnya didapati mati terseret ombak dalam mimpinya.  Sore selepas sekolah dia merapat ke pantai dekat rumahnya. Gundahnya ditumpahkan pada lakon ombak yang tak jemu mengecup ngecup bibir pantai itu. Hatinya cemburu dibuatnya apalagi angin yang tak henti menghardik hardik rambutnya yang diurai tak rapi itu. Sesekali dilemparkannya batu segenggam ke tengah laut. Entah apa maksudnya, tatapan nanar sembari mencermati atmosfer di pantai itu. Hatinya berkata, ”tak ada yang aneh kok, semua wajar saja . Apakah mas Satrio lupa kala dulu sering menggendongku di Pinggir pantai itu?". Kecupan di keningnya masih dia rasakan saat pisah keberangkatan 5 tahun lalu. "Tuhan tak adil ", begitu pikirnya. 

Dari arah belakang ada yang sedang memegang bahu kanannya sembari mencium rambunya. " Siapa kurang ajar ini.....", Sergahnya marah.

"Areya engkok le' Satrio calon imammu...", Katanya sambil menggamit tangan wanita cantik itu. 

" Dulu aku tersasar sampai ke Vietnam gegara kapal yang kutumpangi menghindar razia polisi Diraja Malaysia. Singkat cerita aku sampai ke Ho chi Minh city yang di situ ada perkampungan Boan etnis Jawa tepatnya orang orang Bawean.  Dah ..soal itu aku ceritakan nanti saat di rumah nanti", punggkas Satrio sembari meraih kedua paha sedang tangan satunya menyanggah punggungnya. Dibawanya berlari di pinggir pantai tak peduli Wardah mencubit pinggang Satrio karena kegirangan bahagia .

____

Bondowoso,19 Juni 2022